Damai Raih Perunggu Lagi
Kali ini ia memperolehnya dari nomor mix team B6 bersama Mella Windasari. Hasil ini termasuk bagus, karena lawan sangat kuat dan puluhan tahun menggeluti lawn bowl.
JAKARTA, NusaBali
Atlet lawn bowl I Wayan Damai kembali meraih perunggu di Asian Para Games III di Lapangan Hoki, Kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat. Kali ini Wayan Damai memperolehnya dari nomor mix team B6 bersama Mella Windasari. Total mereka mendapat 6 poin dari empat kali pertandingan.
Sedangkan medali emas diraih Jaebun Kang/Jeongkwan Lee dari Korea dengan total 7 poin. Peringkat kedua ditempati pasangan Malaysia Rattna'aizah Mohd Idris/Norfirzan bin Mahmud yang juga meraih 7 poin. Atas raihan prestasi itu, Wayan Damai mengaku senang.
"Kami menang dua kali dan dua kali kalah sehingga menempati peringkat ketiga. Hasil ini termasuk bagus, karena lawan sangat kuat. Bahkan mereka sudah bermain puluhan tahun. sedangkan kami baru menggeluti lawn bowl," ujar Wayan Damai, Kamis (12/10).
Keberhasilan Damai memperoleh medali perunggu di mix team membuat ia menjadi atlet Bali kedua yang mendapatkan dua medali. Sebelumnya Ni Made Ariyanti Putri terlebih dulu mendapatkan dua perunggu di nomor 100 dan 400 meter T13. Sebagai peraih perunggu, Damai mendapatkan bonus seperti atlet Asian Games 2018 yakni Rp 250 juta.
"Saya tadi deg-degkan, karena awalnya unggul kemudian disusul. Perolehan nilai kami sangat ketat. Tapi ini sudah rezeki kami mendapat perunggu. Hasil ini tetap kami syukuri," jelas pria dari Desa Keliki, Tegallalang, Gianyar itu.
"Jika bonus turun saya gunakan untuk membangun rumah. Sebab, saya saat ini masih mengontrak. Tidak enak sudah berkeluarga kontrak terus. Kasihan dengan anak-anak," kata pria yang saat ini tinggal di Banjar Kutuh Kelod, Ubud ini.
Damai berencana membangun rumah dua lantai dengan desain sendiri. Lantai dua ia pergunakan untuk kamar kedua anaknya. Sementara ia dan istri di lantai satu agar memudahkan aktivitasnya. Selain membangun rumah, Damai juga bercita-cita membuka warung makan untuk masa depannya kelak.
"Menjadi atlet itu ada batasnya. Saya ingin membuka rumah makan jika memiliki modal cukup. Rumah makan ini untuk masa depan kami. Kebetulan istri bisa masak makanan khas Bali," jelas Damai.
Ia pun berharap, pemerintah daerah memberikan apresiasi kepada atlet Bali yang bertanding di kancah Asian Para Games 2018. Pasalnya mereka tidak hanya mengharumkan nama Indonesia saja di dunia internasional, tetapi membawa nama Pulau Dewata pula. Dimana persaingan sangat berat dan ketat. Untuk bisa tembus pelatnas juga tidak mudah, apalagi bermain di Asian Para Games 2018.
Sebelumnya Wayan Damai juga meraih perunggu kelas mens singles B6. Damai meraih perunggu setelah dua kali menang, dua kali seri dan satu kali kalah. Total ia mendapat 8 point, Im Chunkyu (Korea) yang meraih emas memperoleh 13 poin dan Norfirzan bin Mahmud (Malaysia) mendapat perak dengan 9 poin. *k22
Atlet lawn bowl I Wayan Damai kembali meraih perunggu di Asian Para Games III di Lapangan Hoki, Kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat. Kali ini Wayan Damai memperolehnya dari nomor mix team B6 bersama Mella Windasari. Total mereka mendapat 6 poin dari empat kali pertandingan.
Sedangkan medali emas diraih Jaebun Kang/Jeongkwan Lee dari Korea dengan total 7 poin. Peringkat kedua ditempati pasangan Malaysia Rattna'aizah Mohd Idris/Norfirzan bin Mahmud yang juga meraih 7 poin. Atas raihan prestasi itu, Wayan Damai mengaku senang.
"Kami menang dua kali dan dua kali kalah sehingga menempati peringkat ketiga. Hasil ini termasuk bagus, karena lawan sangat kuat. Bahkan mereka sudah bermain puluhan tahun. sedangkan kami baru menggeluti lawn bowl," ujar Wayan Damai, Kamis (12/10).
Keberhasilan Damai memperoleh medali perunggu di mix team membuat ia menjadi atlet Bali kedua yang mendapatkan dua medali. Sebelumnya Ni Made Ariyanti Putri terlebih dulu mendapatkan dua perunggu di nomor 100 dan 400 meter T13. Sebagai peraih perunggu, Damai mendapatkan bonus seperti atlet Asian Games 2018 yakni Rp 250 juta.
"Saya tadi deg-degkan, karena awalnya unggul kemudian disusul. Perolehan nilai kami sangat ketat. Tapi ini sudah rezeki kami mendapat perunggu. Hasil ini tetap kami syukuri," jelas pria dari Desa Keliki, Tegallalang, Gianyar itu.
"Jika bonus turun saya gunakan untuk membangun rumah. Sebab, saya saat ini masih mengontrak. Tidak enak sudah berkeluarga kontrak terus. Kasihan dengan anak-anak," kata pria yang saat ini tinggal di Banjar Kutuh Kelod, Ubud ini.
Damai berencana membangun rumah dua lantai dengan desain sendiri. Lantai dua ia pergunakan untuk kamar kedua anaknya. Sementara ia dan istri di lantai satu agar memudahkan aktivitasnya. Selain membangun rumah, Damai juga bercita-cita membuka warung makan untuk masa depannya kelak.
"Menjadi atlet itu ada batasnya. Saya ingin membuka rumah makan jika memiliki modal cukup. Rumah makan ini untuk masa depan kami. Kebetulan istri bisa masak makanan khas Bali," jelas Damai.
Ia pun berharap, pemerintah daerah memberikan apresiasi kepada atlet Bali yang bertanding di kancah Asian Para Games 2018. Pasalnya mereka tidak hanya mengharumkan nama Indonesia saja di dunia internasional, tetapi membawa nama Pulau Dewata pula. Dimana persaingan sangat berat dan ketat. Untuk bisa tembus pelatnas juga tidak mudah, apalagi bermain di Asian Para Games 2018.
Sebelumnya Wayan Damai juga meraih perunggu kelas mens singles B6. Damai meraih perunggu setelah dua kali menang, dua kali seri dan satu kali kalah. Total ia mendapat 8 point, Im Chunkyu (Korea) yang meraih emas memperoleh 13 poin dan Norfirzan bin Mahmud (Malaysia) mendapat perak dengan 9 poin. *k22
Komentar