Wayan Damai Akan Bangun Rumah, Dewi untuk Keluarga
Ni Kadek Karya Dewi tidak ikut upacara penutupan karena persiapan pulang ke Bali. Made Ariyanti akan gelar upacara potong gigi pada Wraspati Pon Landep, Kamis (25/10) mendatang.
Atlet Bali Peraih Medali di Asian Para Games III 2018 Terima Bonus
JAKARTA, NusaBali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan bonus kepada atlet yang berlaga pada Asian Para Games (APG) III 2018 di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/10). Ketika menyerahkan bonus, Presiden Jokowi mengungkapkan dirinya bangga sekaligus gembira karena perolehan medali emas di Asian Para Games melampaui target. Lima orang atlet Bali yang meraih medali di ajang tersebut, seluruhnya hadir di istana.
Kelima atlet Bali yang meraih medali; Ni Nengah Widiasih (Widi) meraih medali perak angkat berat kelas 41 kg, Ni Made Ariyanti Putri meraih medali perak para atletik 100 meter dan 400 meter T13, Ni Kadek Karya Dewi meraih medali perunggu para cycling kelas ITT, Ni Nengah Widiasih (Nengah) meraih medali perunggu angkat berat kelas 86 kg, dan I Wayan Damai meraih medali perunggu lawn bowl kelas men single dan mix team.
Besaran bonus yang mereka dapat sama seperti atlet Asian Games 2018. Peraih medali perak perorangan mendapat Rp 500 juta, medali perunggu perorangan Rp 250 juta, dan medali perunggu beregu Rp 200 juta.
“Saya ikut dalam penyerahan bonus di Istana Bogor bersama teman-teman lain. Kami berangkat pagi dari Wisma Atlet (di Kemayoran, Jakarta Pusat). Senang, bonus diberikan langsung oleh presiden,” ujar Ni Kadek Karya Dewi yang biasa disapa Dewi saat dihubungi NusaBali usai penyerahan bonus, Sabtu (13/10).
Dewi mengatakan, bonus yang diberikan pemerintah sangat berarti. Apalagi penyerahannya dilakukan sebelum penutupan APG III 2018. Bonus tersebut akan dia gunakan untuk masa depannya.
“Saya belum tahu akan digunakan untuk apa bonus ini. Yang pasti saya gunakan untuk masa depan bersama keluarga,” ucap peraih medali perunggu para cycling kelas ITT, tersebut.
Usai penyerahan bonus, Dewi kembali ke Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia tidak ikut upacara penutupan lantaran mempersiapkan diri pulang ke Bali pada Minggu (14/10) hari ini. “Karena saya membawa peralatan banyak seperti sepeda dan memakai kursi roda. Jadi saya memilih tidak ikut penutupan untuk persiapan pulang ke Bali besok (hari ini),” kata Dewi.
Sementara Ni Made Ariyanti Putri yang mendapat bonus terbanyak dari atlet Bali lainnya yakni Rp 1 miliar —karena meraih dua medali perak— berencana menggunakan sebagian bonus untuk upacara potong gigi di kediamannya di Banjar Lantangidung, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar pada Wraspati Pon Landep, Kamis (25/10) mendatang.
“Sebagian bonus saya gunakan untuk upacara potong gigi saya, kakak, dan adik sepupu. Sekaligus untuk kado pernikahan kakak saya,” tutur Made Ariyanti.
Made Ariyanti merasa bersyukur bonus diberikan secara cepat. Dia akan pulang ke Bali pada Senin, 22 Oktober 2018 nanti. Dia terlebih dahulu ke Solo, Jawa Tengah (Jateng) untuk mengikuti perkuliahan di jurusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Sebelas Maret. “Saya kuliah dulu, karena belum libur. Ke Bali sekalian saat liburan saja,” kata Made Ariyanti.
Sedangkan I Wayan Damai akan menggunakan bonus untuk membangun rumah di Ubud. Lantaran selama ini dia dan keluarga tinggal di kontrakan. Ketika memberikan bonus, Presiden Jokowi mengungkapkan dirinya bangga sekaligus gembira karena perolehan medali emas di Asian Para Games melampaui target.
“Saya lihat dedikasi dan kerja keras dalam menyiapkan diri menghadapi Asian Para Games. Kerja keras yang luar biasa. Target 16 emas harus dan masuk ke 8 besar. Tapi ini meleset semuanya. Meleset ke atas,” ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan para atlet.”Tadi saya diberi tahu, dibisikin kalau ini sudah 35 medali dan masuk ranking 5. Emasnya melebihi Asian Games. APBN yang keluar juga lebih banyak. Kita syukuri bersama karena ini demi bangsa dan negara Indonesia,” tutur Jokowi seperti dilansir detikcom. Hal senada dikatakan Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari (Okto). “Presiden sangat mengapresiasi capaian atlet APG, karena prestasinya melesat ke atas,” tutur Okto.
Di APG, ada 11 atlet Bali memperkuat tim Indonesia. Dari 11 atlet Bali tersebut, lima orang meraih medali. Total mereka menyumbang tujuh medali. Selain Dewi, Ariyanti, dan Wayan Damai, medali diraih oleh atlet angkat berat Ni Nengah Widiasih (Widi) yang mendapat perak di kelas 41 kg serta Ni Nengah Widiasih (Nengah) di kelas 86 kg. *k22
JAKARTA, NusaBali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan bonus kepada atlet yang berlaga pada Asian Para Games (APG) III 2018 di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/10). Ketika menyerahkan bonus, Presiden Jokowi mengungkapkan dirinya bangga sekaligus gembira karena perolehan medali emas di Asian Para Games melampaui target. Lima orang atlet Bali yang meraih medali di ajang tersebut, seluruhnya hadir di istana.
Kelima atlet Bali yang meraih medali; Ni Nengah Widiasih (Widi) meraih medali perak angkat berat kelas 41 kg, Ni Made Ariyanti Putri meraih medali perak para atletik 100 meter dan 400 meter T13, Ni Kadek Karya Dewi meraih medali perunggu para cycling kelas ITT, Ni Nengah Widiasih (Nengah) meraih medali perunggu angkat berat kelas 86 kg, dan I Wayan Damai meraih medali perunggu lawn bowl kelas men single dan mix team.
Besaran bonus yang mereka dapat sama seperti atlet Asian Games 2018. Peraih medali perak perorangan mendapat Rp 500 juta, medali perunggu perorangan Rp 250 juta, dan medali perunggu beregu Rp 200 juta.
“Saya ikut dalam penyerahan bonus di Istana Bogor bersama teman-teman lain. Kami berangkat pagi dari Wisma Atlet (di Kemayoran, Jakarta Pusat). Senang, bonus diberikan langsung oleh presiden,” ujar Ni Kadek Karya Dewi yang biasa disapa Dewi saat dihubungi NusaBali usai penyerahan bonus, Sabtu (13/10).
Dewi mengatakan, bonus yang diberikan pemerintah sangat berarti. Apalagi penyerahannya dilakukan sebelum penutupan APG III 2018. Bonus tersebut akan dia gunakan untuk masa depannya.
“Saya belum tahu akan digunakan untuk apa bonus ini. Yang pasti saya gunakan untuk masa depan bersama keluarga,” ucap peraih medali perunggu para cycling kelas ITT, tersebut.
Usai penyerahan bonus, Dewi kembali ke Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia tidak ikut upacara penutupan lantaran mempersiapkan diri pulang ke Bali pada Minggu (14/10) hari ini. “Karena saya membawa peralatan banyak seperti sepeda dan memakai kursi roda. Jadi saya memilih tidak ikut penutupan untuk persiapan pulang ke Bali besok (hari ini),” kata Dewi.
Sementara Ni Made Ariyanti Putri yang mendapat bonus terbanyak dari atlet Bali lainnya yakni Rp 1 miliar —karena meraih dua medali perak— berencana menggunakan sebagian bonus untuk upacara potong gigi di kediamannya di Banjar Lantangidung, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar pada Wraspati Pon Landep, Kamis (25/10) mendatang.
“Sebagian bonus saya gunakan untuk upacara potong gigi saya, kakak, dan adik sepupu. Sekaligus untuk kado pernikahan kakak saya,” tutur Made Ariyanti.
Made Ariyanti merasa bersyukur bonus diberikan secara cepat. Dia akan pulang ke Bali pada Senin, 22 Oktober 2018 nanti. Dia terlebih dahulu ke Solo, Jawa Tengah (Jateng) untuk mengikuti perkuliahan di jurusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Sebelas Maret. “Saya kuliah dulu, karena belum libur. Ke Bali sekalian saat liburan saja,” kata Made Ariyanti.
Sedangkan I Wayan Damai akan menggunakan bonus untuk membangun rumah di Ubud. Lantaran selama ini dia dan keluarga tinggal di kontrakan. Ketika memberikan bonus, Presiden Jokowi mengungkapkan dirinya bangga sekaligus gembira karena perolehan medali emas di Asian Para Games melampaui target.
“Saya lihat dedikasi dan kerja keras dalam menyiapkan diri menghadapi Asian Para Games. Kerja keras yang luar biasa. Target 16 emas harus dan masuk ke 8 besar. Tapi ini meleset semuanya. Meleset ke atas,” ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan para atlet.”Tadi saya diberi tahu, dibisikin kalau ini sudah 35 medali dan masuk ranking 5. Emasnya melebihi Asian Games. APBN yang keluar juga lebih banyak. Kita syukuri bersama karena ini demi bangsa dan negara Indonesia,” tutur Jokowi seperti dilansir detikcom. Hal senada dikatakan Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari (Okto). “Presiden sangat mengapresiasi capaian atlet APG, karena prestasinya melesat ke atas,” tutur Okto.
Di APG, ada 11 atlet Bali memperkuat tim Indonesia. Dari 11 atlet Bali tersebut, lima orang meraih medali. Total mereka menyumbang tujuh medali. Selain Dewi, Ariyanti, dan Wayan Damai, medali diraih oleh atlet angkat berat Ni Nengah Widiasih (Widi) yang mendapat perak di kelas 41 kg serta Ni Nengah Widiasih (Nengah) di kelas 86 kg. *k22
Komentar