Atlet Asian Para Games Dijemput di Bandara
Sembilan (9) dari 11 atlet difabel asal Bali yang baru saja bertarung dalam pesta olahraga Asian Para Games III 2018 sudah pulang dari Jakarta, Minggu (14/10) sore.
MANGUPURA, NusaBali
Mereka dijemput Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadis Pora) Provinsi Bali, Boy Jaya Wibawa, di Terminal Kedatangan Domestik Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung pukul 15.00 Wita.
Acara penyambutan para atlet Asian Para Games 2018 di Bandara Internasional Ngurah Rai, Minggu sore, juga dihadiri Ketua National Paralympic Commitee (NPC) Provinsi Bali, I Gede Nyoman Sumita. Lima atlet difabel asal Bali peraih medali Asian Para Games (APG) 2018, juga ikut dalam rombongan yang dijemput kemarin sore, yakni Ni Made Ariyanti Putri, Ni Nengah Widiasih (A), I Wayan Damai, Ni Kadek Karya Dewi, dan Ni Nengah Widiasih (B).
Ni Made Ariyanti Putri adalah atlet para atletik yang berhasil menyumbang 2 medali perak bagi kontingen Indonesia, masing-masing melalui nomor lari 100 meter putri T13 dan lari 400 meter putri T13. Sedangkan Ni Nengah Widiasih (A) adalah lifter angkat berat yang berhasil sumbang medali perak dari Kelas 41 Kg Putri.
Selanjutnya, I Wayan Damai merupakan atlet cabang lawn bowls yang berhasil persembahkan 2 medali perunggu, masing-masing melalui nomor single men dan mix team. Sementara Ni Kadek Karya Dewi adalah atlet difabel cabang balap se-peda yang sukses perembahkan medali perunggu dari nomor ITT. Sebaliknya, Ni Nengah Widiasih (B) adalah lifter angkat berat yang sukses persembahkan medali perunggi dari Kelas 86 Kg Putri.
Kadis Pora Provinsi Bali, Boy Jaya Wibawa, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua atlet yang masuk menjadi kontingen APG III 2018. Versi Jaya Wibawa, dari 11 atlet asal Bali yang terjun di APG 2018, sebagaian di antaranya berhasil sabet medali.
Jaya Wibawa menegaskan, Pemprov Bali akan memberikan bonus bagi para atalet peraih medali di APG 2018 ini. Besaran bonusnya sama seperti atlet peraih medali dalam Asian Games XVIII 2018 lalu. “Pemberian bonus ini sebagai bentuk apresiasi Pemprov Bali terhadap para atlet yang telah berjuang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional,” jelas Jaya Wibawa.
Selain menyampaikan ucapan terima kasih kepada para atlet APG 2018, Jawa Wibawa juga berterima kasih kepada keluarga para atlet difabel. Apalagi, sebagian dari keluarga mereka ikut datang ke Jakarta untuk mensupport anaknya bertarung di APG 2018. Menurut Jaya Wibawa, perahitan keluarga sangat penting untuk perkembangan para atlet. “Pemerintah hanya bias mendorong. Yang terpenting adalah keluarga,” katanya.
Jay Wibawa menyebutkan, nominal bonus untuk atlet peraih medali APG 2018 ini sudah disampaikan ke Gubernur Bali, Wayan Koster. Besarnya sama dengan atlet peraih medali Asian Games 2018 lalu. Namun, tidak dirinci berapa nominal untuk peraih perak dan perunggu. Yang jelas, pemerintah pusat juga memberikan bonus besa bagi atlet peraih medali di APG 2018. Unuk medali medali perak dihargai Rp 500 juta.
“Tak ada alasan untuk membedakan mereka (atlet difabel) dengan atlet Asian Games 2018. Mereka semua sama-sama berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa. Bonus untuk mereka sudah disetujui oleh Bapak Gubernur dan Sekda Provinsi Bali (Dewa Made Indra),” katanya.
Penyerahan bonus untuk para atlet peraih medali APG, kata Jaya Wibawa, nantinya akan dilakukan saat peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2018 mendatang.
Pihaknya mengajak para atlet untuk tidak melihat berapa besar bonus yang dibe-rikan, tapi itulah bentuk perhatian pemerintah.
Sedangkan Ketua NPC Provinsi Bali, I Gede Nyoman Sumita, menyampaikan te-rima ksih kepada para atlet yang telah berjuang untuk menjadi yang terbaik di ajang APG 2018. Sumita berharap pemerintah bisa mengangkat para atlet peraih medali ini sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Kami sangat berharap agar Pemprov Bali memperhatikan para atlet difabel yang berprestasi. Kami berharap atlet yang meraih medali diangkat menjadi PNS. Sedangkan untuk para atlet yang belum raih medali, jangan berkecil hati. Teruslah berjuang. Sementara yang meraih medali dan akan mendapatkan bonus, jangan melihat besarnya, tapi teruslah beresyukur dan bersyukur,” tandas Sumita.
Sementara itu, lifter angkat berat peraih medali perak di Kelas 41 Kg Putri, Ni Nengah Widasih (A), mengaku beryukur bisa pulang ke Bali dlaam keadaan sehat dan membawa medali. Sepulang dari APG 2018, Nengah Widiasih mengaku akan konsentrasi untuk memulihkan kondisi. Pasalnya, dia mengalami cedera bahu kanan saat laga APG 2018 di Jakarta.
“Terima kasih untuk semuanya yang telah memberikan support kepada kami. Setelah sekian lama kami meninggalkan kelaurga, akhirnya kami pulang dan membawa hasil,” tutur Widiasih kepada NusaBali di Bandara Internasional Ngurah Rai, Minggu sore.
“Saya dalam beberapa bulan ke depan akan concern memulihkan cedera. Saya menargertkan bisa mengikuti Kejuaraan Dunia Angkat Berat di Astana, Kazakhstan, Juni 2019 mendatang,” lanjut Widiasih. *po
Mereka dijemput Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadis Pora) Provinsi Bali, Boy Jaya Wibawa, di Terminal Kedatangan Domestik Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung pukul 15.00 Wita.
Acara penyambutan para atlet Asian Para Games 2018 di Bandara Internasional Ngurah Rai, Minggu sore, juga dihadiri Ketua National Paralympic Commitee (NPC) Provinsi Bali, I Gede Nyoman Sumita. Lima atlet difabel asal Bali peraih medali Asian Para Games (APG) 2018, juga ikut dalam rombongan yang dijemput kemarin sore, yakni Ni Made Ariyanti Putri, Ni Nengah Widiasih (A), I Wayan Damai, Ni Kadek Karya Dewi, dan Ni Nengah Widiasih (B).
Ni Made Ariyanti Putri adalah atlet para atletik yang berhasil menyumbang 2 medali perak bagi kontingen Indonesia, masing-masing melalui nomor lari 100 meter putri T13 dan lari 400 meter putri T13. Sedangkan Ni Nengah Widiasih (A) adalah lifter angkat berat yang berhasil sumbang medali perak dari Kelas 41 Kg Putri.
Selanjutnya, I Wayan Damai merupakan atlet cabang lawn bowls yang berhasil persembahkan 2 medali perunggu, masing-masing melalui nomor single men dan mix team. Sementara Ni Kadek Karya Dewi adalah atlet difabel cabang balap se-peda yang sukses perembahkan medali perunggu dari nomor ITT. Sebaliknya, Ni Nengah Widiasih (B) adalah lifter angkat berat yang sukses persembahkan medali perunggi dari Kelas 86 Kg Putri.
Kadis Pora Provinsi Bali, Boy Jaya Wibawa, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua atlet yang masuk menjadi kontingen APG III 2018. Versi Jaya Wibawa, dari 11 atlet asal Bali yang terjun di APG 2018, sebagaian di antaranya berhasil sabet medali.
Jaya Wibawa menegaskan, Pemprov Bali akan memberikan bonus bagi para atalet peraih medali di APG 2018 ini. Besaran bonusnya sama seperti atlet peraih medali dalam Asian Games XVIII 2018 lalu. “Pemberian bonus ini sebagai bentuk apresiasi Pemprov Bali terhadap para atlet yang telah berjuang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional,” jelas Jaya Wibawa.
Selain menyampaikan ucapan terima kasih kepada para atlet APG 2018, Jawa Wibawa juga berterima kasih kepada keluarga para atlet difabel. Apalagi, sebagian dari keluarga mereka ikut datang ke Jakarta untuk mensupport anaknya bertarung di APG 2018. Menurut Jaya Wibawa, perahitan keluarga sangat penting untuk perkembangan para atlet. “Pemerintah hanya bias mendorong. Yang terpenting adalah keluarga,” katanya.
Jay Wibawa menyebutkan, nominal bonus untuk atlet peraih medali APG 2018 ini sudah disampaikan ke Gubernur Bali, Wayan Koster. Besarnya sama dengan atlet peraih medali Asian Games 2018 lalu. Namun, tidak dirinci berapa nominal untuk peraih perak dan perunggu. Yang jelas, pemerintah pusat juga memberikan bonus besa bagi atlet peraih medali di APG 2018. Unuk medali medali perak dihargai Rp 500 juta.
“Tak ada alasan untuk membedakan mereka (atlet difabel) dengan atlet Asian Games 2018. Mereka semua sama-sama berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa. Bonus untuk mereka sudah disetujui oleh Bapak Gubernur dan Sekda Provinsi Bali (Dewa Made Indra),” katanya.
Penyerahan bonus untuk para atlet peraih medali APG, kata Jaya Wibawa, nantinya akan dilakukan saat peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2018 mendatang.
Pihaknya mengajak para atlet untuk tidak melihat berapa besar bonus yang dibe-rikan, tapi itulah bentuk perhatian pemerintah.
Sedangkan Ketua NPC Provinsi Bali, I Gede Nyoman Sumita, menyampaikan te-rima ksih kepada para atlet yang telah berjuang untuk menjadi yang terbaik di ajang APG 2018. Sumita berharap pemerintah bisa mengangkat para atlet peraih medali ini sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Kami sangat berharap agar Pemprov Bali memperhatikan para atlet difabel yang berprestasi. Kami berharap atlet yang meraih medali diangkat menjadi PNS. Sedangkan untuk para atlet yang belum raih medali, jangan berkecil hati. Teruslah berjuang. Sementara yang meraih medali dan akan mendapatkan bonus, jangan melihat besarnya, tapi teruslah beresyukur dan bersyukur,” tandas Sumita.
Sementara itu, lifter angkat berat peraih medali perak di Kelas 41 Kg Putri, Ni Nengah Widasih (A), mengaku beryukur bisa pulang ke Bali dlaam keadaan sehat dan membawa medali. Sepulang dari APG 2018, Nengah Widiasih mengaku akan konsentrasi untuk memulihkan kondisi. Pasalnya, dia mengalami cedera bahu kanan saat laga APG 2018 di Jakarta.
“Terima kasih untuk semuanya yang telah memberikan support kepada kami. Setelah sekian lama kami meninggalkan kelaurga, akhirnya kami pulang dan membawa hasil,” tutur Widiasih kepada NusaBali di Bandara Internasional Ngurah Rai, Minggu sore.
“Saya dalam beberapa bulan ke depan akan concern memulihkan cedera. Saya menargertkan bisa mengikuti Kejuaraan Dunia Angkat Berat di Astana, Kazakhstan, Juni 2019 mendatang,” lanjut Widiasih. *po
Komentar