NPC Berharap Nominal Sama
Nominal di pusat tidak dibedakan, saya berharap di daerah juga demikian. Artinya nilainya sama dengan patriot olahraga Bali yang meraih medali di Asian Games maupun Asian Para Games.
Bonus Atlet APG dari Pemprov Bali
DENPASAR, NusaBali
Ketua Umum Pengprov Nasional Paralympic Comitte (NPC) Bali, I Gede Nyoman Sumita berharap adanya kesamaan dari nominal bonus kepada atlet Asian Para Games dan atlet Asian Games asal Bali.
Harapan itu menanggapi soal bonus yang akan dikucurkan Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) kepada atlet asal Bali yang meraih medali di ajang APG 2018.
Harapan itu mencuat menyusul keputusan bonus Presiden Joko Widodo antara atlet Asian Games dengan Asian Para Games yang nominalnya sama, yakni Rp 1,5 miliar untuk peraih medali emas perorangan.
"Nominal di pusat sudah tidak dibedakan, saya berharap di daerah juga demikian. Artinya nilainya sama dengan patriot olahraga Bali yang menyumbangkan medali di Asian Games maupun Asian Para Games," ucap Sumita, di Denpasar, Senin (15/10).
Sebelumnya, Pemprov Bali mengeluarkan bonus kepada atlet Asian Games Bali melalui KONI Bali Rp 80 juta bagi peraih emas kategori perorangan, Rp 50 juta peraih perak dan Rp 25 juta peraih perunggu. "Saya berharap nominal bonus atlet Asian Para Games juga demikian. Itu yang sangat kami harapkan," tegas Sumita.
Apalagi sekarang ini NPC sudah pisah dan tidak lagi di bawah KONI Bali, namun posisinya sejajar dengan KONI Bali. Jadi untuk atlet penyandang disabilitas itu di bawah komando NPC, dengan leading sector koordinasinya kepada Dikpora Bali. Sedangkan pencairannya tetap lewat Pemprovi Bali dalam hal ini pihak Gubernur Bali.
Menurut Sumita, sesuai rencana bonus akan diberikan pada 28 Oktober. Namun lokasi penyerahanya masih menunggu surat Dikpora Bali. "Yang jelas waktu ini Pak Kadis sempat bilang nominalnya tetap sama. Jadi sudah tidak ada perbedaan lagi," terang Sumita.
Apalagi, kata Sumita, atlet juga sama-sama berjuang dan membela negara. Mereka juga sama-sama mengibarkan bendera merah putih. Bertanding melawan atlet dari negara luar.
"Saya yakin dan tetap berharap nanti tidak ada perbedaan jumlah reward," jelas Sumita. Pada ajang Asian Para Games 2018, dari 11 atlet Bali yang berlaga, lima diantaranya meraih medali. Total mereka menyumbang tujuh medali, meski tidak ada yang meraih medali emas.
Mereka mendapat bonus seperti atlet Asian Games 2018. Peraih perak perorangan Rp 500 juta, perunggu perorangan Rp 250 juta dan perunggu beregu Rp 200 juta. Atlet para atletik Ni Made Ariyanti Putri mendapat bonus terbanyak dibandingkan atlet Bali lainnya, yakni Rp 1 milliar, dari dua medali perak nomor 100 meter dan 400 meter T13. Diikuti atlet angkat berat Ni Nengah Widiasih (Widi) yang meraih perak di kelas 41 kg (Rp 500) juta dan I Wayan Damai dua perunggu perongan dan beregu (Rp 450 juta).
Selain Ariyanti, Damai, dan Widi, atlet angkat berat Ni Nengah Widiasih (Nengah) meraih perunggu di kelas 86 kg, bonus Rp 250 juta dan Ni Kadek Karya Dewi dapat perunggu para cycling kelas ITT, bonus Rp 250 juta. Sedangkan enam atlet yang gagal meraih medali, masing-masing mendapatkan tali asih Rp 20 juta. *dek
DENPASAR, NusaBali
Ketua Umum Pengprov Nasional Paralympic Comitte (NPC) Bali, I Gede Nyoman Sumita berharap adanya kesamaan dari nominal bonus kepada atlet Asian Para Games dan atlet Asian Games asal Bali.
Harapan itu menanggapi soal bonus yang akan dikucurkan Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) kepada atlet asal Bali yang meraih medali di ajang APG 2018.
Harapan itu mencuat menyusul keputusan bonus Presiden Joko Widodo antara atlet Asian Games dengan Asian Para Games yang nominalnya sama, yakni Rp 1,5 miliar untuk peraih medali emas perorangan.
"Nominal di pusat sudah tidak dibedakan, saya berharap di daerah juga demikian. Artinya nilainya sama dengan patriot olahraga Bali yang menyumbangkan medali di Asian Games maupun Asian Para Games," ucap Sumita, di Denpasar, Senin (15/10).
Sebelumnya, Pemprov Bali mengeluarkan bonus kepada atlet Asian Games Bali melalui KONI Bali Rp 80 juta bagi peraih emas kategori perorangan, Rp 50 juta peraih perak dan Rp 25 juta peraih perunggu. "Saya berharap nominal bonus atlet Asian Para Games juga demikian. Itu yang sangat kami harapkan," tegas Sumita.
Apalagi sekarang ini NPC sudah pisah dan tidak lagi di bawah KONI Bali, namun posisinya sejajar dengan KONI Bali. Jadi untuk atlet penyandang disabilitas itu di bawah komando NPC, dengan leading sector koordinasinya kepada Dikpora Bali. Sedangkan pencairannya tetap lewat Pemprovi Bali dalam hal ini pihak Gubernur Bali.
Menurut Sumita, sesuai rencana bonus akan diberikan pada 28 Oktober. Namun lokasi penyerahanya masih menunggu surat Dikpora Bali. "Yang jelas waktu ini Pak Kadis sempat bilang nominalnya tetap sama. Jadi sudah tidak ada perbedaan lagi," terang Sumita.
Apalagi, kata Sumita, atlet juga sama-sama berjuang dan membela negara. Mereka juga sama-sama mengibarkan bendera merah putih. Bertanding melawan atlet dari negara luar.
"Saya yakin dan tetap berharap nanti tidak ada perbedaan jumlah reward," jelas Sumita. Pada ajang Asian Para Games 2018, dari 11 atlet Bali yang berlaga, lima diantaranya meraih medali. Total mereka menyumbang tujuh medali, meski tidak ada yang meraih medali emas.
Mereka mendapat bonus seperti atlet Asian Games 2018. Peraih perak perorangan Rp 500 juta, perunggu perorangan Rp 250 juta dan perunggu beregu Rp 200 juta. Atlet para atletik Ni Made Ariyanti Putri mendapat bonus terbanyak dibandingkan atlet Bali lainnya, yakni Rp 1 milliar, dari dua medali perak nomor 100 meter dan 400 meter T13. Diikuti atlet angkat berat Ni Nengah Widiasih (Widi) yang meraih perak di kelas 41 kg (Rp 500) juta dan I Wayan Damai dua perunggu perongan dan beregu (Rp 450 juta).
Selain Ariyanti, Damai, dan Widi, atlet angkat berat Ni Nengah Widiasih (Nengah) meraih perunggu di kelas 86 kg, bonus Rp 250 juta dan Ni Kadek Karya Dewi dapat perunggu para cycling kelas ITT, bonus Rp 250 juta. Sedangkan enam atlet yang gagal meraih medali, masing-masing mendapatkan tali asih Rp 20 juta. *dek
Komentar