Bupati Giri Prasta Terima Kunjungan Perwakilan SECO dan ADB
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menerima kedatangan perwakilan Swiss State Secretariat of Economic Affairs (SECO) beserta perwakilan dari Asian Development Bank (ADB), Senin (15/10).
MANGUPURA, NusaBali
Rombongan disambut dan dijamu di Rumah Jabatan Bupati Badung, kawasan Puspem Mangupraja Mandala, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi. Rombongan SECO dipimpin Raymund Furrer didampingi Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz. Selain itu juga hadir Kepala Kerja Sama di Bidang Pembangunan Ekonomi Kedutaan Besar Swiss di Jakarta Remy Duiven, Manajer Kerja Sama di Bidang Pembangunan Ekonomi Kantor Pusat di Bern Swiss Janine Walz, Konsul Kehormatan Kedutaan Besar Swiss di Bali Gerhard Nutz, dan Perwakilan Kerja Sama di Bidang Pembangunan Ekonomi Kedutaan Besar Swiss di Jakarta Melisa Go. Sedangkan, perwakilan dari ADB, Country Economist ADB Indonesia Resident Mission Yurendra Basnett, serta Senior Project Officer ADB Indoneisa Resident Mission Deny Simanjuntak.
Bupati Giri Prasta didampingi Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda)/Pasedahan Agung I Made Sutama.
Pada pertemuan tersebut dibahas mengenai kerja sama pemerintah Swiss dengan Kabupaten Badung serta pendampingan ADB dalam pengelolaan pajak. Sebelumnya, Bupati Giri Prasta menyatakan sudah dua kali ke kantor Kedubes Swiss di Jakarta.
Bupati Giri Prasta menjelaskan, pendapatan Badung bertumpu pada pajak hotel dan restoran (PHR) yang diperoleh dari sektor pariwisata. Pendapatan tersebut kemudian dikembalikan ke masyarakat melalui Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) dengan lima skala prioritas, yakni pangan, sandang, dan papan; pendidikan dan kesehatan; jaminan sosial ketenagakerjaan; adat, agama, tradisi, seni, dan budaya; serta pariwisata lengkap dengan infrastruktur.
Di bidnag pendidikan, sudah gratis sesuai kewenangan yakni TK, SD, SMP. “Kami ingin Badung menjadi kabupaten center of excellent. Bahkan kami membuat beasiswa kuliah ke luar negeri. Harapan kami nanti biar ada yang ke Swiss juga,” paparnya.
Bupati Giri Prasta melanjutkan, terkait kesehatan Badung memiliki program yang disebut tri kona, yakni lahir, hidup, dan mati masyarakat ditanggung. Terkait jaminan sosial dan tenaga kerja, masyarakat Badung yang berumur 72 tahun diberikan ‘gaji’. “Umur 60 tahun ke atas yang sakit permanen juga kami bantu. Kerukunan antarumat beragama berjalan dengan baik, hidup berdampingan dan saling membantu,” imbuhnya.
Bupati Giri Prasta mengucapkan terima kasih kepada Dubes Swiss dan pendampingan ADB. “Dengan ada pendampingan ADB, ada penambahan wajib pajak dan meningkatkan pendapatan Badung dari sektor PHR. Kami mohon dibina melalui ADB. Karena kami yakin dengan kerja sama ini, masyarakat Badung sejahtera dan bahagia,” ujarnya.
Dubes Swiss Kurt Kunz menyatakan terima kasih atas sambutan Bupati Badung. Dijelaskan, kedatangannya masih terkait perhelatan IMF–WB. Di samping pembinaan soal pajak terhadap Bapenda, pihaknya juga tertarik dengan usulan beasiswa kuliah luar negeri yang telah diselenggarakan Pemkab Badung. Pihaknya akan berusaha memfasilitasi usulan tersebut. “Ini bisa menjadi semacam role model bagi pemerintah daerah lainnya di Indonesia,” katanya. *asa
Rombongan disambut dan dijamu di Rumah Jabatan Bupati Badung, kawasan Puspem Mangupraja Mandala, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi. Rombongan SECO dipimpin Raymund Furrer didampingi Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz. Selain itu juga hadir Kepala Kerja Sama di Bidang Pembangunan Ekonomi Kedutaan Besar Swiss di Jakarta Remy Duiven, Manajer Kerja Sama di Bidang Pembangunan Ekonomi Kantor Pusat di Bern Swiss Janine Walz, Konsul Kehormatan Kedutaan Besar Swiss di Bali Gerhard Nutz, dan Perwakilan Kerja Sama di Bidang Pembangunan Ekonomi Kedutaan Besar Swiss di Jakarta Melisa Go. Sedangkan, perwakilan dari ADB, Country Economist ADB Indonesia Resident Mission Yurendra Basnett, serta Senior Project Officer ADB Indoneisa Resident Mission Deny Simanjuntak.
Bupati Giri Prasta didampingi Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda)/Pasedahan Agung I Made Sutama.
Pada pertemuan tersebut dibahas mengenai kerja sama pemerintah Swiss dengan Kabupaten Badung serta pendampingan ADB dalam pengelolaan pajak. Sebelumnya, Bupati Giri Prasta menyatakan sudah dua kali ke kantor Kedubes Swiss di Jakarta.
Bupati Giri Prasta menjelaskan, pendapatan Badung bertumpu pada pajak hotel dan restoran (PHR) yang diperoleh dari sektor pariwisata. Pendapatan tersebut kemudian dikembalikan ke masyarakat melalui Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) dengan lima skala prioritas, yakni pangan, sandang, dan papan; pendidikan dan kesehatan; jaminan sosial ketenagakerjaan; adat, agama, tradisi, seni, dan budaya; serta pariwisata lengkap dengan infrastruktur.
Di bidnag pendidikan, sudah gratis sesuai kewenangan yakni TK, SD, SMP. “Kami ingin Badung menjadi kabupaten center of excellent. Bahkan kami membuat beasiswa kuliah ke luar negeri. Harapan kami nanti biar ada yang ke Swiss juga,” paparnya.
Bupati Giri Prasta melanjutkan, terkait kesehatan Badung memiliki program yang disebut tri kona, yakni lahir, hidup, dan mati masyarakat ditanggung. Terkait jaminan sosial dan tenaga kerja, masyarakat Badung yang berumur 72 tahun diberikan ‘gaji’. “Umur 60 tahun ke atas yang sakit permanen juga kami bantu. Kerukunan antarumat beragama berjalan dengan baik, hidup berdampingan dan saling membantu,” imbuhnya.
Bupati Giri Prasta mengucapkan terima kasih kepada Dubes Swiss dan pendampingan ADB. “Dengan ada pendampingan ADB, ada penambahan wajib pajak dan meningkatkan pendapatan Badung dari sektor PHR. Kami mohon dibina melalui ADB. Karena kami yakin dengan kerja sama ini, masyarakat Badung sejahtera dan bahagia,” ujarnya.
Dubes Swiss Kurt Kunz menyatakan terima kasih atas sambutan Bupati Badung. Dijelaskan, kedatangannya masih terkait perhelatan IMF–WB. Di samping pembinaan soal pajak terhadap Bapenda, pihaknya juga tertarik dengan usulan beasiswa kuliah luar negeri yang telah diselenggarakan Pemkab Badung. Pihaknya akan berusaha memfasilitasi usulan tersebut. “Ini bisa menjadi semacam role model bagi pemerintah daerah lainnya di Indonesia,” katanya. *asa
Komentar