Harga Peralatan Upakara Stabil
Harga bahan dan peralatan untuk upakara Hari Raya Pagerwesi pada Rabu (17/10) ini stabil.
Jelang Hari Raya Pagerwesi
DENPASAR, NusaBali
Bahan-bahan itu didominasi beragam jenis bunga dan janur yang menjadi bahan utama upakara. Pantauan di lapangan pada Selasa (16/10), harga bunga relatif tidak berubah dari sehari sebelumnya. Diantaranya harga bunga kembang seribu Rp 18.000/kg. Harga tersebut masih sama pada Senin (15/10).
Malah bunga gumitir menurun, dari Rp 10.000/kg menjadi Rp 8000/kg. Juga bunga ratna, Rp 25.000 untuk satu gabung, yangg terdiri 30 ikat (setekuk). Namun ada 1-2 bunga harganya naik, yakni bunga pacah/pacar dari Rp 20.000 menjadi Rp 22.000/kg. “Tidak ada lonjakan. Harga stabil saja,” ujar I Wayan Rendi, pedagang bunga di Pasar Wangaya, Denpasar.
Rendi, menyatakan naik turun harga bunga merupakan hal biasa. Dan susah diterka. “Karena sangat tergantung pasokan dan permintaan,” ujar Rendi, yang dibenarkan istrinya, Ni Nengah Pendak.
Hal senada disampaikan pedagang bunga lainnya, Putu Nadia. “Tak ada lonjakan harga bunga. Harga stabil,” ujar Nadia. Dia menunjuk harga bunga ramai (pandan harum) Rp 20.000/kg. Demikian juga jenis bunga lainnya, harganya juga stabil. “Pasokan juga mencukupi,” ujar Nandia.
Menurut para pedagang, kecuali kembang seribu yang berkurang produksinya, akibat kemarau. Namun semua jenis bunga untuk upakara masih mencukupi. “Kalau kembang seribu memang agak susah, karena cuaca panas,” kata Rendi. Pasokan kembang seribu, menurut Rendi didatangkan dari Munduk, Buleleng. Sedang jenis bunga lain hasil produksi kawasan penghasil bunga di Denpasar dan sekitarnya. Antara lain Sibang, Mengwi, Besakih ( Karangasem), dan Klungkung.
Sementara data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bali menunjukkan kondisi harga barang kebutuhan pokok dan penting di pasaran juga stabil.
Dari 19 item, mulai beras, daging sampai ketela pohon, hanya empat item harganya naik. Yakni, cabe merah dari Rp 23.250/kg menjadi Rp 24.750. Cabe hijau dari Rp 20.250/kg naik 21.750/kg. Sedangkan bawang merah mengalami kenaikan harga, dari Rp 15.750/kg menjadi Rp 19.250/kg. Bawang putih dari Rp 18.750/kg menjadi Rp 20.000/kg).
Pihak Disperindag menyatakan kenaikan harga cabe merah dan cabe hijau, karena pasokan di pasaran berkurang. Hal itu dipicu berkurangnya produksi karena faktor cuaca (panas kemarau). Sedang bawang merah, bukan karena faktor cuaca, namun pasokan berkurang. Sedang bawang putin kenaikan harga terjadi karena kenaikan harga di tingkat distributor. *k17
DENPASAR, NusaBali
Bahan-bahan itu didominasi beragam jenis bunga dan janur yang menjadi bahan utama upakara. Pantauan di lapangan pada Selasa (16/10), harga bunga relatif tidak berubah dari sehari sebelumnya. Diantaranya harga bunga kembang seribu Rp 18.000/kg. Harga tersebut masih sama pada Senin (15/10).
Malah bunga gumitir menurun, dari Rp 10.000/kg menjadi Rp 8000/kg. Juga bunga ratna, Rp 25.000 untuk satu gabung, yangg terdiri 30 ikat (setekuk). Namun ada 1-2 bunga harganya naik, yakni bunga pacah/pacar dari Rp 20.000 menjadi Rp 22.000/kg. “Tidak ada lonjakan. Harga stabil saja,” ujar I Wayan Rendi, pedagang bunga di Pasar Wangaya, Denpasar.
Rendi, menyatakan naik turun harga bunga merupakan hal biasa. Dan susah diterka. “Karena sangat tergantung pasokan dan permintaan,” ujar Rendi, yang dibenarkan istrinya, Ni Nengah Pendak.
Hal senada disampaikan pedagang bunga lainnya, Putu Nadia. “Tak ada lonjakan harga bunga. Harga stabil,” ujar Nadia. Dia menunjuk harga bunga ramai (pandan harum) Rp 20.000/kg. Demikian juga jenis bunga lainnya, harganya juga stabil. “Pasokan juga mencukupi,” ujar Nandia.
Menurut para pedagang, kecuali kembang seribu yang berkurang produksinya, akibat kemarau. Namun semua jenis bunga untuk upakara masih mencukupi. “Kalau kembang seribu memang agak susah, karena cuaca panas,” kata Rendi. Pasokan kembang seribu, menurut Rendi didatangkan dari Munduk, Buleleng. Sedang jenis bunga lain hasil produksi kawasan penghasil bunga di Denpasar dan sekitarnya. Antara lain Sibang, Mengwi, Besakih ( Karangasem), dan Klungkung.
Sementara data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bali menunjukkan kondisi harga barang kebutuhan pokok dan penting di pasaran juga stabil.
Dari 19 item, mulai beras, daging sampai ketela pohon, hanya empat item harganya naik. Yakni, cabe merah dari Rp 23.250/kg menjadi Rp 24.750. Cabe hijau dari Rp 20.250/kg naik 21.750/kg. Sedangkan bawang merah mengalami kenaikan harga, dari Rp 15.750/kg menjadi Rp 19.250/kg. Bawang putih dari Rp 18.750/kg menjadi Rp 20.000/kg).
Pihak Disperindag menyatakan kenaikan harga cabe merah dan cabe hijau, karena pasokan di pasaran berkurang. Hal itu dipicu berkurangnya produksi karena faktor cuaca (panas kemarau). Sedang bawang merah, bukan karena faktor cuaca, namun pasokan berkurang. Sedang bawang putin kenaikan harga terjadi karena kenaikan harga di tingkat distributor. *k17
Komentar