Bupati Giri Prasta dan Ketua Dewan Terima Kunjungan Delegasi HLM4
Sebanyak 27 orang peserta The 4 High Level Meeting on Country-Led Knowledge Sharing (HLM4), berkunjung ke Puspem Badung di Sempidi, Kecamatan Mengwi, Selasa (16/10).
MANGUPURA, NusaBali
Para delegasi HLM4 diterima Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Wabup Ketut Suiasa, Ketua DPRD Putu Parwata, Sekda I Wayan Adi Arnawa, dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali Ari Dwikora Toni. Sementara delegasi yang dipimpin Stephan Osingo tersebut didampingi Direktur BPKP Pusat Bea Rejeki Tirtadewi, dan Dewan Bank Dunia Novira Asra.
Novira Asra mewakili para delegasi menerangkan, para delegasi sangat mengagumi keberhasilan pembangunan di Kabupaten Badung. Oleh karenanya, Badung menjadi objek kunjungan. Maksud dan tujuan kunjungan ke Badung, untuk belajar dan mengetahui sejauhmana kerjasama antara Pemkab Badung dengan BPKP dan ilmu BPKP dapat diterapkan di Badung.
“Para delegasi ingin mengetahui implementasi kerjasama Badung dengan BPKP di bidang internal kontrol, penguatan internal audit maupun Simda dan manfaatnya bagi masyarakat Badung,” ucapnya.
Dijelaskan, 27 delegasi ini mewakili 250 peserta dari 40 negara. Tujuh orang di antaranya dari Kenya yang ingin belajar tentang pemerintahan di Badung. Dari puspem, delegasi akan ke lapangan melihat implementasi infrastruktur maupun Siskeudes di Sading dan Mengwi.
Bupati Giri Prasta menyampaikan terima kasih karena telah mempercayai Indonesia, Bali, dan khususnya Badung menjadi tuan rumah annual meeting IMF-WB. Menurutnya, dampak dari pertemuan dunia ini secara langsung telah dapat dinikmati, yaitu terbangunnya underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, apron bandara, patung GWK, sanitary landfill sampah Sarbagita. “Kalau diuangkan mencapai Rp 5,9 triliun,” jelasnya.
Giri Prasta juga memaparkan, Pemkab Badung telah melaksanakan 6 prinsip dasar pembangunan, yaitu pro growth, pro jobs, pro poor, pro culture, pro environment, dan pro law enforcement. Selain itu Bupati sudah memutuskan untuk meringankan beban pribadi dan komunal masyarakat dengan kebijakan pendidikan, kesehatan, PBB gratis, dan masyarakat tidak lagi mengeluarkan urunan untuk pembangunan tempat suci dan tempat umum lainnya.
Sedangkan Putu Parwata berharap delegasi yang berkunjung memberikan citra positif terhadap pariwisata Badung. Parwata meyakini hajatan international yang digelar memberikan dampak bagi Bali dalam jangka pendek maupun panjang, baik dari sisi infrastruktur maupun ekonomi. *asa
Para delegasi HLM4 diterima Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Wabup Ketut Suiasa, Ketua DPRD Putu Parwata, Sekda I Wayan Adi Arnawa, dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali Ari Dwikora Toni. Sementara delegasi yang dipimpin Stephan Osingo tersebut didampingi Direktur BPKP Pusat Bea Rejeki Tirtadewi, dan Dewan Bank Dunia Novira Asra.
Novira Asra mewakili para delegasi menerangkan, para delegasi sangat mengagumi keberhasilan pembangunan di Kabupaten Badung. Oleh karenanya, Badung menjadi objek kunjungan. Maksud dan tujuan kunjungan ke Badung, untuk belajar dan mengetahui sejauhmana kerjasama antara Pemkab Badung dengan BPKP dan ilmu BPKP dapat diterapkan di Badung.
“Para delegasi ingin mengetahui implementasi kerjasama Badung dengan BPKP di bidang internal kontrol, penguatan internal audit maupun Simda dan manfaatnya bagi masyarakat Badung,” ucapnya.
Dijelaskan, 27 delegasi ini mewakili 250 peserta dari 40 negara. Tujuh orang di antaranya dari Kenya yang ingin belajar tentang pemerintahan di Badung. Dari puspem, delegasi akan ke lapangan melihat implementasi infrastruktur maupun Siskeudes di Sading dan Mengwi.
Bupati Giri Prasta menyampaikan terima kasih karena telah mempercayai Indonesia, Bali, dan khususnya Badung menjadi tuan rumah annual meeting IMF-WB. Menurutnya, dampak dari pertemuan dunia ini secara langsung telah dapat dinikmati, yaitu terbangunnya underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, apron bandara, patung GWK, sanitary landfill sampah Sarbagita. “Kalau diuangkan mencapai Rp 5,9 triliun,” jelasnya.
Giri Prasta juga memaparkan, Pemkab Badung telah melaksanakan 6 prinsip dasar pembangunan, yaitu pro growth, pro jobs, pro poor, pro culture, pro environment, dan pro law enforcement. Selain itu Bupati sudah memutuskan untuk meringankan beban pribadi dan komunal masyarakat dengan kebijakan pendidikan, kesehatan, PBB gratis, dan masyarakat tidak lagi mengeluarkan urunan untuk pembangunan tempat suci dan tempat umum lainnya.
Sedangkan Putu Parwata berharap delegasi yang berkunjung memberikan citra positif terhadap pariwisata Badung. Parwata meyakini hajatan international yang digelar memberikan dampak bagi Bali dalam jangka pendek maupun panjang, baik dari sisi infrastruktur maupun ekonomi. *asa
1
Komentar