Serangan Balik Inggris Permalukan Spanyol
Hasil mengecewakan diraih Spanyol, kala menjamu Inggris di Stadion Benito Villamarin dalam laga lanjutan UEFA Nations League (UNL) Liga A Grup 4 yang berlangsung Selasa (16/10) dini hari WITA.
SEVILLA, NusaBali
La Furia Roja –julukan Timnas Spanyol– bahkan harus tertinggal cukup jauh di babak pertama dengan skor 0-3. Beruntung, Spanyol bisa bangkit dari keterpurukannya di babak kedua. Mereka pun dapat menyarangkan dua gol ke gawang Inggris yang dijaga ketat oleh Jordan Pickford. Sayang, usaha mereka belum mampu membuat membalikkan keunggulan Inggris sehingga kekalahan pun harus diterima Spanyol.
Tiga gol Inggris ini dicetak oleh dua pemain mudanya, yakni Raheem Sterling (16’ dan 38’) serta Marcus Rashford (29’). Sedangkan dua gol Spanyol dicetak oleh Paco Alcacer pada menit ke-58 dan Sergio Ramos pada menit 90+7. “Kekalahan ini sangatlah menyakitkan,” kata pelatih Spanyol, Luis Enrique.
Menurutnya, hasil ini diraih Spanyol lantaran pemainnya banyak melakukan kesalahan di babak pertama. "Mereka (Inggris) menciptakan transisi yang sangat baik saat menguasai bola dan tampil sangat kuat. Kami membuat kesalahan individu saat tertekan dan gol itu terasa seperti obat bagi mereka dan racun bagi kami. Pada akhirnya, pertandingan ini sangat menyakitkan," ujar Enrique.
Sementara itu pelatih Inggris, Gareth Southgate, membeberkan kunci sukses timnya menaklukkan Spanyol lantaran keberanian mengambil risiko besar.
Risiko besar berani diambil Southgate pada laga kali ini lantaran dirinya menyadari ketangguhan para pemain Spanyol. Karena itu, ia mengimbau anak asuhnya untuk tak terus menekan Spanyol pada pertandingan ini. Ia justru meminta anak asuhnya untuk membiarkan para penggawa Spanyol menguasai area pertahanan mereka dan mengandalkan serangan balik.
Strategi yang diterapkan Southgate pun ternyata membuahkan hasil manis. Mereka bisa menyarangkan tiga gol ke gawang Spanyol yang dijaga ketat David De Gea. "Kami tahu akan sulit mendapatkan hasil ketika bermain bertahan selama 90 menit di sini. Jadi, kami harus lebih berani ketika mendapatkan bola. Kami mengambil risiko dengan membiarkan Spanyol menguasai bola di area pertahanan kami. Tetapi, ketika kami keluar menekan, kami sangat berbahaya ketika melakukan serangan balik," ujar Southgate.
Kemenangan Inggris juga terasa istimewa bagi Sterling. Karena inilah kali pertama kembali mencetak gol bagi Inggris. Gol terakhirnya bersama timnas Inggris tercipta pada kualifikasi Piala Eropa ke gawang Estonia, 15 Oktober 2015. "Ini perasaan yang sangat menyenangkan. Saya memberikan target untuk diri sendiri untuk mencetak gol. Terkadang cara tersebut berhasil dan kadang tidak, tapi memang sudah tugas saya untuk mencetak gol," ujar Sterling kepada Sky Sports.
"Ini sangat berarti untuk saya. Seperti yang Anda katakan, sudah tiga tahun saya puasa gol dan itu sangat berarti dalam pertandingan seperti ini," sambungnya. Pemain 23 tahun itu memang ditugaskan sebagai penyerang di bawah arahan pelatih Gareth Southgate, bukan bermain di posisi winger seperti yang diperankan bersama Manchester City.
Di sisi lain, meski kalah, Spanyol masih memimpin klasemen Grup 4 dengan enam poin dari tiga laga. Mereka butuh kemenangan melawan Kroasia pada 18 November untuk menyegel tiket ke babak empat besar. "Kami harus memenangi pertandingan kami jika ingin ke empat besar. Hari ini adalah kecelakaan dan sekarang kami harus ke Kroasia untuk menang," kata helandang Spanyol, Dani Ceballos. "Yang penting adalah kami tidak menyimpang dari laju kemenangan," katanya. *
Tiga gol Inggris ini dicetak oleh dua pemain mudanya, yakni Raheem Sterling (16’ dan 38’) serta Marcus Rashford (29’). Sedangkan dua gol Spanyol dicetak oleh Paco Alcacer pada menit ke-58 dan Sergio Ramos pada menit 90+7. “Kekalahan ini sangatlah menyakitkan,” kata pelatih Spanyol, Luis Enrique.
Menurutnya, hasil ini diraih Spanyol lantaran pemainnya banyak melakukan kesalahan di babak pertama. "Mereka (Inggris) menciptakan transisi yang sangat baik saat menguasai bola dan tampil sangat kuat. Kami membuat kesalahan individu saat tertekan dan gol itu terasa seperti obat bagi mereka dan racun bagi kami. Pada akhirnya, pertandingan ini sangat menyakitkan," ujar Enrique.
Sementara itu pelatih Inggris, Gareth Southgate, membeberkan kunci sukses timnya menaklukkan Spanyol lantaran keberanian mengambil risiko besar.
Risiko besar berani diambil Southgate pada laga kali ini lantaran dirinya menyadari ketangguhan para pemain Spanyol. Karena itu, ia mengimbau anak asuhnya untuk tak terus menekan Spanyol pada pertandingan ini. Ia justru meminta anak asuhnya untuk membiarkan para penggawa Spanyol menguasai area pertahanan mereka dan mengandalkan serangan balik.
Strategi yang diterapkan Southgate pun ternyata membuahkan hasil manis. Mereka bisa menyarangkan tiga gol ke gawang Spanyol yang dijaga ketat David De Gea. "Kami tahu akan sulit mendapatkan hasil ketika bermain bertahan selama 90 menit di sini. Jadi, kami harus lebih berani ketika mendapatkan bola. Kami mengambil risiko dengan membiarkan Spanyol menguasai bola di area pertahanan kami. Tetapi, ketika kami keluar menekan, kami sangat berbahaya ketika melakukan serangan balik," ujar Southgate.
Kemenangan Inggris juga terasa istimewa bagi Sterling. Karena inilah kali pertama kembali mencetak gol bagi Inggris. Gol terakhirnya bersama timnas Inggris tercipta pada kualifikasi Piala Eropa ke gawang Estonia, 15 Oktober 2015. "Ini perasaan yang sangat menyenangkan. Saya memberikan target untuk diri sendiri untuk mencetak gol. Terkadang cara tersebut berhasil dan kadang tidak, tapi memang sudah tugas saya untuk mencetak gol," ujar Sterling kepada Sky Sports.
"Ini sangat berarti untuk saya. Seperti yang Anda katakan, sudah tiga tahun saya puasa gol dan itu sangat berarti dalam pertandingan seperti ini," sambungnya. Pemain 23 tahun itu memang ditugaskan sebagai penyerang di bawah arahan pelatih Gareth Southgate, bukan bermain di posisi winger seperti yang diperankan bersama Manchester City.
Di sisi lain, meski kalah, Spanyol masih memimpin klasemen Grup 4 dengan enam poin dari tiga laga. Mereka butuh kemenangan melawan Kroasia pada 18 November untuk menyegel tiket ke babak empat besar. "Kami harus memenangi pertandingan kami jika ingin ke empat besar. Hari ini adalah kecelakaan dan sekarang kami harus ke Kroasia untuk menang," kata helandang Spanyol, Dani Ceballos. "Yang penting adalah kami tidak menyimpang dari laju kemenangan," katanya. *
Komentar