Tokoh Kubutambahan Meninggal Usai Minum Obat
Jenazah Almarhum Gede Gintaran Saputra Dimakamkan Jumat Besok
SINGARAJA, NusaBali
Salah satu tokoh Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Gede Gintaran Saputra, 72, telah berpulang. Mantan Wakil Ketua DPD II Golkkar Buleleng yang sempat dua periode duduk di DPRD Bali (1997-1999, 1999-2004) dan tigakali periode menjabat Ketua Iswana Migas Provinsi Bali ini meninggal mendadak setelah jatuh lemas usai minum obat, 9 Oktober 2018 pagi. Jenazah almarhum akan dibakar melalui prosesi Makingsan ring Gni di Setra Desa Pakraman Kubutambahan pada Sukra Paing Sinta, Jumat (19/10) besok.
Anak sulung almarhum, Luh Terry Yuliandriana Seputra, mengatakan sang ayah, Gede Gintaran Saputra, menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju ke RS Puri Raharja Denpasar, Senin (9/10) pagi pukul 07.50 Wita. Awalnya, almarhum sehat-sehat saja. Hanya saja, sebelumnya pernah kena stroke ringan sehingga suaranya kurang lancar dan sering batuk.
Pagi itu, almarhum Gintaran Saputra yang berada di rumah anak keempatnya, Komang Saraswata Seputra, di Denpasar, minum obat setelah makan bubur. “Pagi itu, almarhum makan bubur. Setelah itu, almarhum minum obat. Nah, setelah minum obat, beliau istirahat. Tiba-tiba lemas, sehingga dilarikan ke RS Puri Raharja. Sayang, almarhum keburu meninggal dalam perjalanan ke RS,” kenang Luh Terry kepada NusaBali, Rabu (17/10).
Setelah meninggal, hari itu juga sekitar pukul 10.00 Wita, jenazah almarhum dibawa keluarganya ke rumah duka di Banjar Pasek, Desa Pakraman Kubutambahan. Hingga Rabu kemarin, jenazah almarhum masih disemayamkan di rumah duka. Rencananya, jenazah mantan Kepala Desa (Perbekel) Kubutambahan dua kali periode tahun 1970-an ini akan dibakar melalui prosesi Makingsang ring Gni, Jumat besok.
Almarhum Gintaran Saputra berpulang buat selamanya dengan meninggalkan 5 anak: Luh Terry Yuliandriana Seputra, Putu Hermy Dewi Yani Seputra, Kadek Alit Ambara Seputra, Komang Saraswata Seputra, dan Ketut Hika Ginzakti Seputra, dari pernikahan dengan dua istrinya. Istri pertama, Rr Sekartadji, sudah mendahului berpulang tahun 2010. Sedangkan istri keduanya, Komang Harmini Muliawan, meninggal dunia tahun 2010.
Almarhum Gede Gintaran Saputra sendiri merupakan salah satu tokoh Desa Kubutambahan. Selain dua periode menjabat Perbekel Kubutambahan, Gintaran Saputra juga sempat dua periode duduk di Fraksi Golkar DPRD Bali.
Mantan Wakil Ketua DPD II Golkar Buleleng 1990-an ini juga dikenal sebagai pengusaha migas. Almarhum Gintaran Saputra pernah jadi pengurus Hipmi, Kadin, higga tiga kali periode menjabat Ketua Hiswana Migas Provinsi Bali. Jabatan inilah yang membuatnya semakin terkenal. Di masa tua hingga akhir hayatnya, almarhum Gede Gintaran ngayah sebagai Pamangku Dadia Jero Gede Kubutambahan. *nar
Salah satu tokoh Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Gede Gintaran Saputra, 72, telah berpulang. Mantan Wakil Ketua DPD II Golkkar Buleleng yang sempat dua periode duduk di DPRD Bali (1997-1999, 1999-2004) dan tigakali periode menjabat Ketua Iswana Migas Provinsi Bali ini meninggal mendadak setelah jatuh lemas usai minum obat, 9 Oktober 2018 pagi. Jenazah almarhum akan dibakar melalui prosesi Makingsan ring Gni di Setra Desa Pakraman Kubutambahan pada Sukra Paing Sinta, Jumat (19/10) besok.
Anak sulung almarhum, Luh Terry Yuliandriana Seputra, mengatakan sang ayah, Gede Gintaran Saputra, menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju ke RS Puri Raharja Denpasar, Senin (9/10) pagi pukul 07.50 Wita. Awalnya, almarhum sehat-sehat saja. Hanya saja, sebelumnya pernah kena stroke ringan sehingga suaranya kurang lancar dan sering batuk.
Pagi itu, almarhum Gintaran Saputra yang berada di rumah anak keempatnya, Komang Saraswata Seputra, di Denpasar, minum obat setelah makan bubur. “Pagi itu, almarhum makan bubur. Setelah itu, almarhum minum obat. Nah, setelah minum obat, beliau istirahat. Tiba-tiba lemas, sehingga dilarikan ke RS Puri Raharja. Sayang, almarhum keburu meninggal dalam perjalanan ke RS,” kenang Luh Terry kepada NusaBali, Rabu (17/10).
Setelah meninggal, hari itu juga sekitar pukul 10.00 Wita, jenazah almarhum dibawa keluarganya ke rumah duka di Banjar Pasek, Desa Pakraman Kubutambahan. Hingga Rabu kemarin, jenazah almarhum masih disemayamkan di rumah duka. Rencananya, jenazah mantan Kepala Desa (Perbekel) Kubutambahan dua kali periode tahun 1970-an ini akan dibakar melalui prosesi Makingsang ring Gni, Jumat besok.
Almarhum Gintaran Saputra berpulang buat selamanya dengan meninggalkan 5 anak: Luh Terry Yuliandriana Seputra, Putu Hermy Dewi Yani Seputra, Kadek Alit Ambara Seputra, Komang Saraswata Seputra, dan Ketut Hika Ginzakti Seputra, dari pernikahan dengan dua istrinya. Istri pertama, Rr Sekartadji, sudah mendahului berpulang tahun 2010. Sedangkan istri keduanya, Komang Harmini Muliawan, meninggal dunia tahun 2010.
Almarhum Gede Gintaran Saputra sendiri merupakan salah satu tokoh Desa Kubutambahan. Selain dua periode menjabat Perbekel Kubutambahan, Gintaran Saputra juga sempat dua periode duduk di Fraksi Golkar DPRD Bali.
Mantan Wakil Ketua DPD II Golkar Buleleng 1990-an ini juga dikenal sebagai pengusaha migas. Almarhum Gintaran Saputra pernah jadi pengurus Hipmi, Kadin, higga tiga kali periode menjabat Ketua Hiswana Migas Provinsi Bali. Jabatan inilah yang membuatnya semakin terkenal. Di masa tua hingga akhir hayatnya, almarhum Gede Gintaran ngayah sebagai Pamangku Dadia Jero Gede Kubutambahan. *nar
1
Komentar