Warga Takut Nyalon Kades
Dampak Ketatnya Pengelolaan APBDes
SEMARAPURA, NusaBali
Ketatnya pengelolaan dan pelaporan pertanggungjawaban APBDes, khususnya dana desa, mengakibatkan warga takut mencalonkan diri dalam pemilihan perbekel (pilkel) atau kepala desa (kades) di Klungkung. Ketatnya pengelolaan dana itu berakibat perbekel rentan terjerat kasus hukum.
Dari 17 desa yang menggelar Pilkel serentak di Klungkung, Minggu (21/10) nanti. panitia sempat kesulitan menjaring bakal calon kades di empat desa. Karena pada masing-masing desa itu hanya terdapat satu calon. Sehingga harus dilakukan perpanjangan waktu lagi untuk penjaringan bakal calon hingga empat desa tersebut mendapatkan minimal dua calon. Hal ini diakui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Klungkung Wayan Suteja. ‘’Setelah 17 desa tersebut masing-masing punya minimal dua calon kades, maka pilkel serentak 21 Oktober 2018 nanti akan bisa dilaksanakan,’’ujar Suteja, Kamis (18/10).
Suteja menilai penyebab dari krisinya calon tersebut karena banyak faktor, di antaranya ketakutan mengelola dana desa yang besar. Terlebih sudah ada perbekel yang terjerat kasus hukum karena penyelewengan mengelola dana desa tersebut. “Sebenarnya, kembali ke masing-masing desa yang bersangkutan memiliki faktor yang berbeda-beda hingga terjadi krisis calon kades,” ujarnya.
17 desa yang akan menggelar Pilkel serentak yakni di Kecamatan Klungkung; Desa Satra, Desa Tojan , Desa Selat, dan Desa Kampung Gelgel, yang masing-masing dua calon. Kecamatan Banjarangkan; Desa Bakas (3 calon), Desa Nyalian (2 calon), Desa Nyanglan (2 calon), Desa Aan (4 calon) dan Desa Tihingan (3 calon). Kecamatan Dawan; Desa Besan (4 calon), Desa Dawan Kaler (2 calon) dan Desa Kusamba (5 calon). Kecamatan Nusa Penida, Desa Kutampi Kaler (4 calon), Desa Sakti (3 calon), Desa Kampung Toyapakeh (3 calon), Desa Pejukutan (2 calon) dan Desa Batumadeg (3 calon). “Jumlah calon mencapai 48 orang dengan 80 TPS,” ujarnya.
Sementara itu, persiapan Pilkel di Desa Besan, diisi dengan adu visi/misi calon, di hadapan panitia dan masyarakat, di di Banjar Kawan, Desa Besan, Selasa (16/10). Ketua Panitia Pilkel Desa Besan I Nengah Widiana mengatakan, adu visi dan misi ini sebagai ajang untuk memberikan ruang bagi para calon untuk berkampanye. “Ini juga untuk menyampaikan program dari masing-masing kandidat untuk menarik simpati warga,” ungkapnya.
Kata Widiana, adu visi dan misi ini juga agar masyarakat bisa mengetahui SDM setiap calon. Pilkel di Besan diikuti empat kandidat yakni I Nyoman Sumerta, I Ketut Yasa, I Ketut Sutanaya, dan Made Suryata G Puri.
Penyampaian visi misi melibatkan panelis dari Tim Ahli Pendamping Desa Kabupaten Klungkung I Kadek Astawan, BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Besan, Pj. Perbekel Desa Besan Anak Agung Gede Anom Astika, Bendesa Adat Besan Ketut Wardana dan tokoh masyarakat lainnya. Keempat calon perbekel ini menyampaikan visi dan misinya untuk pembangunan Desa Besan ke depan, jika kelak terpilih sebagai perbekel. Ajang penyampaian visi dan misi ini pun disambut antusias masyarakat Desa Besan. Pilkel Desa Besan akan dilaksanakan di empat TPS di tiga banjar dengan 2.021 pemilih. *wan
Ketatnya pengelolaan dan pelaporan pertanggungjawaban APBDes, khususnya dana desa, mengakibatkan warga takut mencalonkan diri dalam pemilihan perbekel (pilkel) atau kepala desa (kades) di Klungkung. Ketatnya pengelolaan dana itu berakibat perbekel rentan terjerat kasus hukum.
Dari 17 desa yang menggelar Pilkel serentak di Klungkung, Minggu (21/10) nanti. panitia sempat kesulitan menjaring bakal calon kades di empat desa. Karena pada masing-masing desa itu hanya terdapat satu calon. Sehingga harus dilakukan perpanjangan waktu lagi untuk penjaringan bakal calon hingga empat desa tersebut mendapatkan minimal dua calon. Hal ini diakui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Klungkung Wayan Suteja. ‘’Setelah 17 desa tersebut masing-masing punya minimal dua calon kades, maka pilkel serentak 21 Oktober 2018 nanti akan bisa dilaksanakan,’’ujar Suteja, Kamis (18/10).
Suteja menilai penyebab dari krisinya calon tersebut karena banyak faktor, di antaranya ketakutan mengelola dana desa yang besar. Terlebih sudah ada perbekel yang terjerat kasus hukum karena penyelewengan mengelola dana desa tersebut. “Sebenarnya, kembali ke masing-masing desa yang bersangkutan memiliki faktor yang berbeda-beda hingga terjadi krisis calon kades,” ujarnya.
17 desa yang akan menggelar Pilkel serentak yakni di Kecamatan Klungkung; Desa Satra, Desa Tojan , Desa Selat, dan Desa Kampung Gelgel, yang masing-masing dua calon. Kecamatan Banjarangkan; Desa Bakas (3 calon), Desa Nyalian (2 calon), Desa Nyanglan (2 calon), Desa Aan (4 calon) dan Desa Tihingan (3 calon). Kecamatan Dawan; Desa Besan (4 calon), Desa Dawan Kaler (2 calon) dan Desa Kusamba (5 calon). Kecamatan Nusa Penida, Desa Kutampi Kaler (4 calon), Desa Sakti (3 calon), Desa Kampung Toyapakeh (3 calon), Desa Pejukutan (2 calon) dan Desa Batumadeg (3 calon). “Jumlah calon mencapai 48 orang dengan 80 TPS,” ujarnya.
Sementara itu, persiapan Pilkel di Desa Besan, diisi dengan adu visi/misi calon, di hadapan panitia dan masyarakat, di di Banjar Kawan, Desa Besan, Selasa (16/10). Ketua Panitia Pilkel Desa Besan I Nengah Widiana mengatakan, adu visi dan misi ini sebagai ajang untuk memberikan ruang bagi para calon untuk berkampanye. “Ini juga untuk menyampaikan program dari masing-masing kandidat untuk menarik simpati warga,” ungkapnya.
Kata Widiana, adu visi dan misi ini juga agar masyarakat bisa mengetahui SDM setiap calon. Pilkel di Besan diikuti empat kandidat yakni I Nyoman Sumerta, I Ketut Yasa, I Ketut Sutanaya, dan Made Suryata G Puri.
Penyampaian visi misi melibatkan panelis dari Tim Ahli Pendamping Desa Kabupaten Klungkung I Kadek Astawan, BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Besan, Pj. Perbekel Desa Besan Anak Agung Gede Anom Astika, Bendesa Adat Besan Ketut Wardana dan tokoh masyarakat lainnya. Keempat calon perbekel ini menyampaikan visi dan misinya untuk pembangunan Desa Besan ke depan, jika kelak terpilih sebagai perbekel. Ajang penyampaian visi dan misi ini pun disambut antusias masyarakat Desa Besan. Pilkel Desa Besan akan dilaksanakan di empat TPS di tiga banjar dengan 2.021 pemilih. *wan
Komentar