Berdayakan Semua Sopir Angkot, dengan Upah Rp 5 Juta Per Bulan
Sopir angkutan ‘Trans Gianyar’ setiap harinya wajib antar jemput siswa dua kali trip dalam trayeknya. Setelah itu, mereka dibolehkan angkut penumpang umum dengan bayaran, untuk tambah pendapatan
Pemkab Gianyar Launching 75 Unit Angkutan Siswa Gratis buat Layani Trayek Dua Kecamatan
GIANYAR, NusaBali
Program angkutan siswa gratis ‘Trans Gianyar’ diluncurkan Bupati Made Agus Ma-hayastra di Lapangan Astina Raya Gianyar, Jumat (19/10) siang. Armada ‘Trans Gianyar’ berkekuatan 75 unit yang diluncurkan kemarin diplot untuk melayani angkutan gratis siswa di dua kecamatan, yakni Kecamatan Blahbatuh dan Kecamatan Gianyar. Sedangkan angkutan gratis untuk 5 kecamatan lainnya, akan dianggarkan bertahap di tahun-tahun berikutnya.
Sebanyak 75 unit angkutan ‘Trans Gianyar’ yang baru diluncurkan kemarin, terdiri dari dua jenis kendaraan roda empat. Pertama, mobil Elf kapasitas 15 tempat duduk. Kedua, Carry berkapasitas 8-10 tempat duduk. Acara peluncuran 75 unit angkutan ‘Trans Gianyar’, Jumat kemarin, dihadiri seluruh sopir angkutan kota (Angkot) se-Gianyar dan ratusan siswa SD-SMP.
Para sopir Angkot sengaja diberdayakan, karena selama ini angkutan kota seolah-oleh mati suri. Sedangkan siswa SD-SMP menjadi prioritas pelayanan angkutan ‘Trans Gianyar’, mengingat tingginya kasus kecelakaan lalulintas melibatkan pelajar SMP yang ke sekolah mengendara motor. Mestinya, siswa SMP dan juga SD, masih diantar kelu-arganya ke sekolah.
Bupati Gianyar, Made Agus Mahayastra, berharap angkutan siswa gratis ‘Trans Gianyar’ ini dapat mengurangi beban orangtua dan sekaligus menekan risiko kecelakaan pelajar SMP. “Terpenting juga, siswa yang sebelumnya menggunakan sepeda motor sendiri bisa beralih memanfaatkan layanan angkutan gratis ini, sehingga mengurangi risiko kecelakaan di jalan,” ujar Bupati Mahayastra.
Khusus untuk sopir Angkot, mereka dilibatkan sebagai sopur angkutan siswa gratis ‘Trans Gianyar’. Penghasilan yang akan didapatkan para sopir ini cukup menggiurkan, mencapai Rp 5 juta per bulan. Perhitungannya, sopir dibayar per kilometer rute yang dilalui. Rinciannya, mereka dibayar kisaran Rp 5.500 sampai Rp 6.500 per kilometer. Teknisnya, per hari setiap sopir wajib mengantar jemput siswa 2 kali trip dalam trayeknya.
Menurut Bupati Mahayastra, angkutan siswa ‘Trans Gianyar’ ini diberlakukan dengan sistem pola pembelian layanan. Artinya, Pemkab Gianyar membeli layanan dari sopir berdasarkan kilometer yang pengawasannya dilakukan Dinas Perhubungan Gianyar dan tim. Sedangkan para siswa yang naik angkutan ini digratiskan. “Sopir luar biasa senang, karena mereka bisa dapat penghasilan sekitar Rp 200.000 per hari,” tandas politisi asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar yang juga Ketua DPC PDIP Gianyar ini.
Sementara, untuk pengadaan dan operasional 75 unit angkutan siswa ‘Trans Gianyar’ ini, Pemkab Gianyar menganggarkan Rp 3,9 miliar di bulan Januari 2018 lalu. Namun, yang terserap dan baru bisa direalisasikan bulan September 2018 kemarin baru sekitar Rp 1,9 miliar.
“Tahun depan, kami anggarkan sekitar Rp 7 miliar, untuk menjangkau lebih banyak kecamatan,” jelas Bupati Mahayastra. Lima (5) kecamatan di Gianyar yang ditargetkan bisa terjagkau angkutan siswa ‘Trans Gianyar’ di tahun-tahun mendatang masing-masing Kecamatan Tampaksiring, Kecamatan Ubud, Kecamatan Tegallalang, Kecamatan Payangan, dan Kecamatan Sukawati.
Armada angkutan siswa ‘Trans Gianyar’ yang ada sekarang warnanya masih bervariasi. Nantinya, armada akan dicat ulang dengan warna sama: merah. “Seperti janji dulu dan sesuai permintaan sopir, biar warnanya merah semua,” terang Bupati Mahayastra. Nantinya, angkutan siswa ‘Trans Gianyar’ ini akan dilengkapi dengan stiker trayek di kaca depan dan tulisan ‘AMAN untuk Anak Kita’ di kaca belakang. Dengan tulisan itu, memudahkan siswa untuk mengenali angkutan mereka.
“Saya yakin angkutan siswa ‘Trans Gianyar’ ini akan menjadi percontohan. Ini sekaligus menjadi bagian upaya peningkatan ekonomi kerakyatan,” tandas mantan Ketua DPRD Gianyar dua periode (2004-2009, 2009-2013) dan Wakil Bupati Gianyar 2013-2018 ini.
Sementara itu, Sekda Gianyar Made Rai Ridharta mengatakan 75 unit armada ‘Trans Gianyar’ ini sudah melalui tahap seleksi dan uji trayek. Dari uji tersebut, 75 armada dinilai layak memberikan pelayanan angkutan kepada siswa SD-SMP di Gianyar.
Rai Ridharta menyebutkan, buat sementara, 75 unit angkutan ‘Trans Gianyar’ ini baru melayani angkutan gratis siswa di dua kecamatan, yakni Kecamatan Blahbatuh dan Kecamatan Gianyar, yang dibagi dalam 8 trayek/rute. Di luar trip tersebut, armada dibolehkan mengangkut muatan umum dan hasilnya untuk sopir.
“Izin trayeknya memang wajib melayani siswa. Tapi, boleh melayani masyarakat umum di luar jam kerja. Jadi, setelah antar jemput siswa, sopir bisa santai di rumah atau dibolehkan jika mau jalan cari tambahan penghadilan,” ujar Rai Ridharta di sela acara peluncuran 75 unit angkutan ‘Trans Gianyar’, Kamis kemarin.
Rai Ridharta menyebutkan, Pemkab Gianyar sebelumnya sudah meluncurkan 7 bus untuk siswa, di mana tiap kecamatan dilayani 1 unit bus. Namun, jumlah siswa yang bisa terlayani hanya 7 persen dari perkiraan 10.000 siswa se-Kabupaten Gianyar. Sedangkan angkutan siswa ‘Trans Gianyar’ baru diujicoba sejak 6 Oktober 2018 lalu.
“Nah, dengan penambahan lagi 75 unit armada ini, maka akan bisa melayani 15 persen siswa se-Gianyar. Untuk tahun 2019 nanti, kami akan menambah 45 unit armada lagi, sehingga pelayanan mencapai 20 persen siswa,” katanya.
Sementara, Kasi Angkutan Orang Dinas Perhubungan Gianyar, I Nyoman Mustika, menyatakan pembayaran sopir ‘Trans Gianyar’ dihitung dua kali long trip (antar jemput) per hari. Tiap kilometer rute yang dilalui dibayar Rp 5.500 sampai Rp 6.500. “Rata-rata untuk trayek terpendek, sopir bisa dapat Rp 220.000 per hari. Sedangkan untuk trayek yang panjang, mereka bisa mendapat Rp 260.000 per hari. Jika ditotal, per bulan mereka bisa meraup penghasilan sekitar Rp 5,5 juta,” jelas Mustika, Kamis kemarin. *nvi
GIANYAR, NusaBali
Program angkutan siswa gratis ‘Trans Gianyar’ diluncurkan Bupati Made Agus Ma-hayastra di Lapangan Astina Raya Gianyar, Jumat (19/10) siang. Armada ‘Trans Gianyar’ berkekuatan 75 unit yang diluncurkan kemarin diplot untuk melayani angkutan gratis siswa di dua kecamatan, yakni Kecamatan Blahbatuh dan Kecamatan Gianyar. Sedangkan angkutan gratis untuk 5 kecamatan lainnya, akan dianggarkan bertahap di tahun-tahun berikutnya.
Sebanyak 75 unit angkutan ‘Trans Gianyar’ yang baru diluncurkan kemarin, terdiri dari dua jenis kendaraan roda empat. Pertama, mobil Elf kapasitas 15 tempat duduk. Kedua, Carry berkapasitas 8-10 tempat duduk. Acara peluncuran 75 unit angkutan ‘Trans Gianyar’, Jumat kemarin, dihadiri seluruh sopir angkutan kota (Angkot) se-Gianyar dan ratusan siswa SD-SMP.
Para sopir Angkot sengaja diberdayakan, karena selama ini angkutan kota seolah-oleh mati suri. Sedangkan siswa SD-SMP menjadi prioritas pelayanan angkutan ‘Trans Gianyar’, mengingat tingginya kasus kecelakaan lalulintas melibatkan pelajar SMP yang ke sekolah mengendara motor. Mestinya, siswa SMP dan juga SD, masih diantar kelu-arganya ke sekolah.
Bupati Gianyar, Made Agus Mahayastra, berharap angkutan siswa gratis ‘Trans Gianyar’ ini dapat mengurangi beban orangtua dan sekaligus menekan risiko kecelakaan pelajar SMP. “Terpenting juga, siswa yang sebelumnya menggunakan sepeda motor sendiri bisa beralih memanfaatkan layanan angkutan gratis ini, sehingga mengurangi risiko kecelakaan di jalan,” ujar Bupati Mahayastra.
Khusus untuk sopir Angkot, mereka dilibatkan sebagai sopur angkutan siswa gratis ‘Trans Gianyar’. Penghasilan yang akan didapatkan para sopir ini cukup menggiurkan, mencapai Rp 5 juta per bulan. Perhitungannya, sopir dibayar per kilometer rute yang dilalui. Rinciannya, mereka dibayar kisaran Rp 5.500 sampai Rp 6.500 per kilometer. Teknisnya, per hari setiap sopir wajib mengantar jemput siswa 2 kali trip dalam trayeknya.
Menurut Bupati Mahayastra, angkutan siswa ‘Trans Gianyar’ ini diberlakukan dengan sistem pola pembelian layanan. Artinya, Pemkab Gianyar membeli layanan dari sopir berdasarkan kilometer yang pengawasannya dilakukan Dinas Perhubungan Gianyar dan tim. Sedangkan para siswa yang naik angkutan ini digratiskan. “Sopir luar biasa senang, karena mereka bisa dapat penghasilan sekitar Rp 200.000 per hari,” tandas politisi asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar yang juga Ketua DPC PDIP Gianyar ini.
Sementara, untuk pengadaan dan operasional 75 unit angkutan siswa ‘Trans Gianyar’ ini, Pemkab Gianyar menganggarkan Rp 3,9 miliar di bulan Januari 2018 lalu. Namun, yang terserap dan baru bisa direalisasikan bulan September 2018 kemarin baru sekitar Rp 1,9 miliar.
“Tahun depan, kami anggarkan sekitar Rp 7 miliar, untuk menjangkau lebih banyak kecamatan,” jelas Bupati Mahayastra. Lima (5) kecamatan di Gianyar yang ditargetkan bisa terjagkau angkutan siswa ‘Trans Gianyar’ di tahun-tahun mendatang masing-masing Kecamatan Tampaksiring, Kecamatan Ubud, Kecamatan Tegallalang, Kecamatan Payangan, dan Kecamatan Sukawati.
Armada angkutan siswa ‘Trans Gianyar’ yang ada sekarang warnanya masih bervariasi. Nantinya, armada akan dicat ulang dengan warna sama: merah. “Seperti janji dulu dan sesuai permintaan sopir, biar warnanya merah semua,” terang Bupati Mahayastra. Nantinya, angkutan siswa ‘Trans Gianyar’ ini akan dilengkapi dengan stiker trayek di kaca depan dan tulisan ‘AMAN untuk Anak Kita’ di kaca belakang. Dengan tulisan itu, memudahkan siswa untuk mengenali angkutan mereka.
“Saya yakin angkutan siswa ‘Trans Gianyar’ ini akan menjadi percontohan. Ini sekaligus menjadi bagian upaya peningkatan ekonomi kerakyatan,” tandas mantan Ketua DPRD Gianyar dua periode (2004-2009, 2009-2013) dan Wakil Bupati Gianyar 2013-2018 ini.
Sementara itu, Sekda Gianyar Made Rai Ridharta mengatakan 75 unit armada ‘Trans Gianyar’ ini sudah melalui tahap seleksi dan uji trayek. Dari uji tersebut, 75 armada dinilai layak memberikan pelayanan angkutan kepada siswa SD-SMP di Gianyar.
Rai Ridharta menyebutkan, buat sementara, 75 unit angkutan ‘Trans Gianyar’ ini baru melayani angkutan gratis siswa di dua kecamatan, yakni Kecamatan Blahbatuh dan Kecamatan Gianyar, yang dibagi dalam 8 trayek/rute. Di luar trip tersebut, armada dibolehkan mengangkut muatan umum dan hasilnya untuk sopir.
“Izin trayeknya memang wajib melayani siswa. Tapi, boleh melayani masyarakat umum di luar jam kerja. Jadi, setelah antar jemput siswa, sopir bisa santai di rumah atau dibolehkan jika mau jalan cari tambahan penghadilan,” ujar Rai Ridharta di sela acara peluncuran 75 unit angkutan ‘Trans Gianyar’, Kamis kemarin.
Rai Ridharta menyebutkan, Pemkab Gianyar sebelumnya sudah meluncurkan 7 bus untuk siswa, di mana tiap kecamatan dilayani 1 unit bus. Namun, jumlah siswa yang bisa terlayani hanya 7 persen dari perkiraan 10.000 siswa se-Kabupaten Gianyar. Sedangkan angkutan siswa ‘Trans Gianyar’ baru diujicoba sejak 6 Oktober 2018 lalu.
“Nah, dengan penambahan lagi 75 unit armada ini, maka akan bisa melayani 15 persen siswa se-Gianyar. Untuk tahun 2019 nanti, kami akan menambah 45 unit armada lagi, sehingga pelayanan mencapai 20 persen siswa,” katanya.
Sementara, Kasi Angkutan Orang Dinas Perhubungan Gianyar, I Nyoman Mustika, menyatakan pembayaran sopir ‘Trans Gianyar’ dihitung dua kali long trip (antar jemput) per hari. Tiap kilometer rute yang dilalui dibayar Rp 5.500 sampai Rp 6.500. “Rata-rata untuk trayek terpendek, sopir bisa dapat Rp 220.000 per hari. Sedangkan untuk trayek yang panjang, mereka bisa mendapat Rp 260.000 per hari. Jika ditotal, per bulan mereka bisa meraup penghasilan sekitar Rp 5,5 juta,” jelas Mustika, Kamis kemarin. *nvi
Komentar