Rancangan Tak Boleh Menyimpang Terlalu Besar
Rancangan belanja mencapai Rp 10 triliun lebih dan pendapatan sebesar Rp 9 triliun lebih dalam APBD Badung 2019 tidak hanya menjadi motivasi seluruh perangkat daerah untuk bekerja keras di tahun 2019.
MANGUPURA, NusaBali
Hal ini juga merupakan bagian dari optimisme TAPD dalam perkembangan ekonomi di Badung. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua II DPRD Badung I Made Sunarta, Jumat (19/10) kemarin. Meski dinilai sangat luar biasa dengan optimisnya bupati bersama parangkat daerah terhadap perkembangan ekonomi khususnya di Kabupaten Badung, namun Sunarta menegaskan akan dewan sebagai lembaga pengawasan akan mencermati lebih mendetail lagi pada Senin (21/10) mendatang, apa yang perlu dikoreksi.
“Mesti masih asumsi, rancanan tidak boleh menyimpang terlalu besar. Untuk itu kajian mesti dilakuan dengan baik. Mengingat, tahun ini saja pendapatan belum sesuai dengan harapan, sehingga kami di dewan perlu melakukan pencermatan ulang terhadap rancangan di tahun 2019,” paparnya.
Karena itu, Ketua DPC Demokrat Badung itu menegaskan akan melakukan penggodokan agar sejumlah asumsi bisa direalisasikan. “Sebelum disahkan dan diteruskan ke Provinsi, kami akan melakukan penggodogan agar sejumlah asumsi tersebut bisa direalisasikan,” kata Sunarta.
Sebelumnya, Ketua DPRD Badung I Putu Parwata juga menegasksan rancangan APBD 2019 telah disesuaikan dengan kebutuhan masyakarat Badung. Meski begitu, ada beberapa hal yang harus dipertajam kembali demi menyempurnakan Rancangan APBD 2019 tersebut. “Pemerintah melihat secara fakta apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” katanya usai berlangsungnya rapat.
Lebih lanjut dikatakan, terkait rancangan APBD Badung tahun 2019 Parwata mengaku sangat megapresiasi sikap pemerintah. “Ini sangat luar biasa. Pendapatan dirancang hampir mendekati APBD. Sementara, belanja langsung kepada masyarakat dirancang 81,9 persen belanja tidak langsung 18 persen. Tentu ini merupakan satu langkah maju. Meski begitu, tetap akan kami koreksi,” tandasnya.
Dengan target pendapatan di tahun 2019 yang cukup tinggi, Parwata pun mengimbau agar apa yang menjadi potensi pendapatan daerah harus dioptimalkan. “Menggali potensi-potensi yang kita miliki kemudian potensi yang ada diangkat agar bisa menjadi pendapatan. Karena pendapatan ini juga disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Kabupaten Badung,” tegas politisi asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara itu. *asa
“Mesti masih asumsi, rancanan tidak boleh menyimpang terlalu besar. Untuk itu kajian mesti dilakuan dengan baik. Mengingat, tahun ini saja pendapatan belum sesuai dengan harapan, sehingga kami di dewan perlu melakukan pencermatan ulang terhadap rancangan di tahun 2019,” paparnya.
Karena itu, Ketua DPC Demokrat Badung itu menegaskan akan melakukan penggodokan agar sejumlah asumsi bisa direalisasikan. “Sebelum disahkan dan diteruskan ke Provinsi, kami akan melakukan penggodogan agar sejumlah asumsi tersebut bisa direalisasikan,” kata Sunarta.
Sebelumnya, Ketua DPRD Badung I Putu Parwata juga menegasksan rancangan APBD 2019 telah disesuaikan dengan kebutuhan masyakarat Badung. Meski begitu, ada beberapa hal yang harus dipertajam kembali demi menyempurnakan Rancangan APBD 2019 tersebut. “Pemerintah melihat secara fakta apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” katanya usai berlangsungnya rapat.
Lebih lanjut dikatakan, terkait rancangan APBD Badung tahun 2019 Parwata mengaku sangat megapresiasi sikap pemerintah. “Ini sangat luar biasa. Pendapatan dirancang hampir mendekati APBD. Sementara, belanja langsung kepada masyarakat dirancang 81,9 persen belanja tidak langsung 18 persen. Tentu ini merupakan satu langkah maju. Meski begitu, tetap akan kami koreksi,” tandasnya.
Dengan target pendapatan di tahun 2019 yang cukup tinggi, Parwata pun mengimbau agar apa yang menjadi potensi pendapatan daerah harus dioptimalkan. “Menggali potensi-potensi yang kita miliki kemudian potensi yang ada diangkat agar bisa menjadi pendapatan. Karena pendapatan ini juga disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Kabupaten Badung,” tegas politisi asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara itu. *asa
Komentar