Ny Putri Suastini Koster dan Wagub Cok Ace Sepakat ‘Emansipasi Bukan Berarti Tinggalkan Kodrat Mengurus Anak’
Ny Putri Suastini Koster mengajak para peserta seminar untuk menyikapi gaung emansipasi wanita dengan bijak. Ia sependapat jika emansipasi wanita memang perlu ditegakkan, namun lebih dari itu kodrat sebagai perempuan yang mengurus dan membesarkan generasi penerus bangsa harus selalu menjadi yang utama.
GIANYAR, NusaBali
Hal itu disampaikannya dalam acara Seminar Kesetaraan Gender Pramuka Menginspirasi Seminar Melek Digital yang diselenggarakan oleh Gerakan Dharma Bhakti Pramuka Gugus Darma Tridatu Kwarcab Gianyar, di Pusdiklat BPR Kanti, Batubulan, Gianyar, Sabtu (20/10).
“Urusan domestik sama berat dan mulianya dengan urusan menafkahi. Jangan sampai kita terlalu sibuk berkarier dan membantu penghasilan suami namun lupa akan tugas utama mengurus para penerus bangsa,” gugahnya. Menurutnya sah-sah saja membantu suami mencari tambahan penghasilan, namun itu harus juga diimbangi dengan peran seorang Ibu.
“Jangan sampai hal-hal negatif mudah masuk ke anak kita, seperti narkoba, pergaulan bebas dan lainnya, hanya karena kita terlalu sibuk di luar dan lupa memperhatikan anak-anak di rumah,” cetusnya. Sehingga ia mengajak para perempuan untuk lebih bijak menyikapi emansipasi ini. “Emansipasi adalah keseimbangan dalam memposisikan diri antara tugas dan kewajiban di luar dan di dalam rumah,” imbuh pendamping orang nomor satu di Bali.
Sementara itu, melalui puisi Sumpah Kumbakarna yang dibacakannya sehingga membius para peserta, Putri Suastini Koster berpesan kepada generasi muda yang tergabung dalam wadah pramuka agar jangan sampai dijajah oleh teknologi.
Ia ingin agar gadget dimanfaatkan untuk hal yang berguna seperti mendekatkan diri dengan lingkungan sosial baik keluarga dan masyarakat, jangan malah menjauhkan.
Selain itu, ia juga berpesan bahwa kemerdekaan ini direbut dengan perjuangan yang tidak mudah, sehingga para pemuda juga diharapkan mengisinya dengan hal-hal yang positif. Hal itu bisa diambil dari nilai-nilai kepramukaan yang diajarkan. Apalagi sekarang UU Kepramukaan sudah ada yang bertujuan untuk melindungi kegiatan kepramukaan. “Itu salah satu buah perjuangan bapak Wayan Koster di DPR dalam periode keduanya menjabat sebagai wakil rakyat,” imbuhnya. Ia juga berpesan melalui kegiatan ini, bisa menyiapkan para calon pemimpin bangsa yang berdedikasi tinggi dan siap dalam situasi apa pun.
Sebelumnya Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) sebagai keynote speaker menyatakan bahwa kesetaraan gender merupakan kesetaraan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia. Cok Ace juga menambahkan kesetaraan gender dari sudut pandang Hindu merupakan hubungan social yang membedakan perilaku antara perempuan secara proporsional menyangkut moral, etika dan budaya.
“Agama Hindu mengajarkan seluruh manusia diperlakukan sama di mata Tuhan, yang membedakan adalah dharma baktinya,” jelasnya. Selain itu, ia mengajak para pemuda untuk jangan menyia-nyiakan kemerdekaan yang diwariskan oleh para Pahlawan. “Kemerdekaan ini sebaiknya diisi dengan kegiatan belajar dengan giat dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang ada di masyarakat, serta ikut membantu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gianyar, I Made Suradnya dalam sambutannya mengatakan pemkab Gianyar selalu siap memfasilitasi setiap kegiatan positif anak muda agar bisa terlibat dalam pembangunan daerah. *
Hal itu disampaikannya dalam acara Seminar Kesetaraan Gender Pramuka Menginspirasi Seminar Melek Digital yang diselenggarakan oleh Gerakan Dharma Bhakti Pramuka Gugus Darma Tridatu Kwarcab Gianyar, di Pusdiklat BPR Kanti, Batubulan, Gianyar, Sabtu (20/10).
“Urusan domestik sama berat dan mulianya dengan urusan menafkahi. Jangan sampai kita terlalu sibuk berkarier dan membantu penghasilan suami namun lupa akan tugas utama mengurus para penerus bangsa,” gugahnya. Menurutnya sah-sah saja membantu suami mencari tambahan penghasilan, namun itu harus juga diimbangi dengan peran seorang Ibu.
“Jangan sampai hal-hal negatif mudah masuk ke anak kita, seperti narkoba, pergaulan bebas dan lainnya, hanya karena kita terlalu sibuk di luar dan lupa memperhatikan anak-anak di rumah,” cetusnya. Sehingga ia mengajak para perempuan untuk lebih bijak menyikapi emansipasi ini. “Emansipasi adalah keseimbangan dalam memposisikan diri antara tugas dan kewajiban di luar dan di dalam rumah,” imbuh pendamping orang nomor satu di Bali.
Sementara itu, melalui puisi Sumpah Kumbakarna yang dibacakannya sehingga membius para peserta, Putri Suastini Koster berpesan kepada generasi muda yang tergabung dalam wadah pramuka agar jangan sampai dijajah oleh teknologi.
Ia ingin agar gadget dimanfaatkan untuk hal yang berguna seperti mendekatkan diri dengan lingkungan sosial baik keluarga dan masyarakat, jangan malah menjauhkan.
Selain itu, ia juga berpesan bahwa kemerdekaan ini direbut dengan perjuangan yang tidak mudah, sehingga para pemuda juga diharapkan mengisinya dengan hal-hal yang positif. Hal itu bisa diambil dari nilai-nilai kepramukaan yang diajarkan. Apalagi sekarang UU Kepramukaan sudah ada yang bertujuan untuk melindungi kegiatan kepramukaan. “Itu salah satu buah perjuangan bapak Wayan Koster di DPR dalam periode keduanya menjabat sebagai wakil rakyat,” imbuhnya. Ia juga berpesan melalui kegiatan ini, bisa menyiapkan para calon pemimpin bangsa yang berdedikasi tinggi dan siap dalam situasi apa pun.
Sebelumnya Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) sebagai keynote speaker menyatakan bahwa kesetaraan gender merupakan kesetaraan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia. Cok Ace juga menambahkan kesetaraan gender dari sudut pandang Hindu merupakan hubungan social yang membedakan perilaku antara perempuan secara proporsional menyangkut moral, etika dan budaya.
“Agama Hindu mengajarkan seluruh manusia diperlakukan sama di mata Tuhan, yang membedakan adalah dharma baktinya,” jelasnya. Selain itu, ia mengajak para pemuda untuk jangan menyia-nyiakan kemerdekaan yang diwariskan oleh para Pahlawan. “Kemerdekaan ini sebaiknya diisi dengan kegiatan belajar dengan giat dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang ada di masyarakat, serta ikut membantu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gianyar, I Made Suradnya dalam sambutannya mengatakan pemkab Gianyar selalu siap memfasilitasi setiap kegiatan positif anak muda agar bisa terlibat dalam pembangunan daerah. *
1
Komentar