DPP PDIP Ancam Sanksi Kader Mbalelo
Di manapun kader partai berdomisili wajib memenangkan pasangan Jokowi- Ma’ruf Amin, walaupun berdomisili di basis lawan.
Kader Diminta Kerja Keras Menangkan Pilpres-Pileg 2019
DENPASAR, NusaBali
DPP PDIP mengancam sanksi bagi kadernya yang mbalelo di Pilpres 2019 mendatang. Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto usai memberikan pembekalan dalam Rakorda DPD PDIP Bali di Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Niti Mandala, Denpasar, Minggu (21/10) siang mengatakan sanksi kepada kader mbalelo akan diberikan sesuai dengan kode etik partai.
Menurut Hasto, pada Pilpres 2019 mendatang seluruh kader harus bekerja keras di semua tingkatan sebagai suatu nafas perjuangan memenangkan Pileg dan Pilpres 2019. “Semua kader harus satu nafas memenangkan Pileg dan Pilpres di mana partai mengusung Jokowi- Ma’ruf Amin. Kalau tidak sosialisasikan Jokowi di daerahnya ada sanksi disiplin partai sesuai dengan kode etik partai,” ujar Hasto didampingi Ketua DPD PDIP Bali yang juga Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Ketua DPP PDIP/Korwil Bali I Made Urip.
Hasto menegaskan dimanapun kader partai berdomisili wajib memenangkan pasangan Jokowi- Ma’ruf Amin. Walaupun berdomisili di basis lawan, yakni Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kader harus siap berjibaku memenangkan sekuat tenaga Jokowi- Ma’ruf. “Walaupun di basis lawan, di basis Prabowo-Sandi sekalipun harus berjuang keras menangkan Pileg dan Pilpres,” tegas Hasto Kristiyanto.
Kata dia saat ini survei pasangan Jokowi-Ma’ruf secara nasional mencapai angka 61 persen. Namun Hasto menegaskan PDIP yang mengusung Capres-Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin dengan Partai Golkar-PKB-PPP- NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI, tidak akan terlalu berpedoman dengan angka survei di nasional. “Survei kita memang mencapai 61 persen, tetapi kita tidak terpaku dengan hasil survei yang tinggi. Tetap harus kerja keras di Pilpres,” ujar mantan Wasekjen DPP PDIP ini.
Peta politik nasional jelang Pilpres 2019 mendatang Jokowi-Ma’ruf saat ini menarget kemenangan besar di beberapa Provinsi. Seperti Provinsi Bali target menang 80 persen, Jawa Tengah 75 sampai 82 persen, Jawa Timur 75 persen, Jawa Barat ditargetkan menang dengan catatan harus kerja keras di Jawa Barat. “Di Jawa Barat harus kerja keras sama-sama. Tetapi banyak tokoh di sana yang bisa mendongkrak kemenangan Jokowi. Termasuk keberadaan Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) kita harapkan membantu suara Pilpres sehingga Pak Jokowi bisa menang di Jawa Barat,” tambah Hasto.
Sementara Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster mengatakan untuk Pilpres 2019 mendatang di Bali ditarget Jokowi- Ma’ruf Amin bisa memenangkan pertarungan hingga 80 persen. “Bagaimanapun caranya yang penting kita bisa menang 80 persen di Bali,” ujar Koster di hadapan kader-kader, pengurus DPD, DPC PDIP se Bali.
Pada Pilpres 2014 pasangan Jokowi- Jusuf Kalla menang 71,42 persen di Provinsi Bali. Saat itu Jokowi-Jusuf Kalla (JK) mengalahkan Prabowo Subianto- Hatta Rajasa. Ketika itu Koster langsung memimpin Tim Kampanye Jokowi- Jusuf Kalla di Provinsi Bali. *nat
DENPASAR, NusaBali
DPP PDIP mengancam sanksi bagi kadernya yang mbalelo di Pilpres 2019 mendatang. Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto usai memberikan pembekalan dalam Rakorda DPD PDIP Bali di Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Niti Mandala, Denpasar, Minggu (21/10) siang mengatakan sanksi kepada kader mbalelo akan diberikan sesuai dengan kode etik partai.
Menurut Hasto, pada Pilpres 2019 mendatang seluruh kader harus bekerja keras di semua tingkatan sebagai suatu nafas perjuangan memenangkan Pileg dan Pilpres 2019. “Semua kader harus satu nafas memenangkan Pileg dan Pilpres di mana partai mengusung Jokowi- Ma’ruf Amin. Kalau tidak sosialisasikan Jokowi di daerahnya ada sanksi disiplin partai sesuai dengan kode etik partai,” ujar Hasto didampingi Ketua DPD PDIP Bali yang juga Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Ketua DPP PDIP/Korwil Bali I Made Urip.
Hasto menegaskan dimanapun kader partai berdomisili wajib memenangkan pasangan Jokowi- Ma’ruf Amin. Walaupun berdomisili di basis lawan, yakni Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kader harus siap berjibaku memenangkan sekuat tenaga Jokowi- Ma’ruf. “Walaupun di basis lawan, di basis Prabowo-Sandi sekalipun harus berjuang keras menangkan Pileg dan Pilpres,” tegas Hasto Kristiyanto.
Kata dia saat ini survei pasangan Jokowi-Ma’ruf secara nasional mencapai angka 61 persen. Namun Hasto menegaskan PDIP yang mengusung Capres-Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin dengan Partai Golkar-PKB-PPP- NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI, tidak akan terlalu berpedoman dengan angka survei di nasional. “Survei kita memang mencapai 61 persen, tetapi kita tidak terpaku dengan hasil survei yang tinggi. Tetap harus kerja keras di Pilpres,” ujar mantan Wasekjen DPP PDIP ini.
Peta politik nasional jelang Pilpres 2019 mendatang Jokowi-Ma’ruf saat ini menarget kemenangan besar di beberapa Provinsi. Seperti Provinsi Bali target menang 80 persen, Jawa Tengah 75 sampai 82 persen, Jawa Timur 75 persen, Jawa Barat ditargetkan menang dengan catatan harus kerja keras di Jawa Barat. “Di Jawa Barat harus kerja keras sama-sama. Tetapi banyak tokoh di sana yang bisa mendongkrak kemenangan Jokowi. Termasuk keberadaan Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) kita harapkan membantu suara Pilpres sehingga Pak Jokowi bisa menang di Jawa Barat,” tambah Hasto.
Sementara Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster mengatakan untuk Pilpres 2019 mendatang di Bali ditarget Jokowi- Ma’ruf Amin bisa memenangkan pertarungan hingga 80 persen. “Bagaimanapun caranya yang penting kita bisa menang 80 persen di Bali,” ujar Koster di hadapan kader-kader, pengurus DPD, DPC PDIP se Bali.
Pada Pilpres 2014 pasangan Jokowi- Jusuf Kalla menang 71,42 persen di Provinsi Bali. Saat itu Jokowi-Jusuf Kalla (JK) mengalahkan Prabowo Subianto- Hatta Rajasa. Ketika itu Koster langsung memimpin Tim Kampanye Jokowi- Jusuf Kalla di Provinsi Bali. *nat
Komentar