RAPI Sidemen Dikukuhkan, Repeater Dipindah ke Pasar Agung
Pengurus RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) Kecamatan Sidemen, Karangasem akhirnya terbentuk.
AMLAPURA, NusaBali
Pengurus RAPI Sidemen yang dipimpin I Made Panggih dilantik Ketua RAPI Karangasem I Komang Budiasna di Balai Banjar Mijil, Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, Minggu (21/10). Pembentukan pengurus bertujuan agar jangkauan komunikasi RAPI se-Karangasem lebih optimal dalam penanganan sosial. Repeater (alat memperluas jangkauan sinyal) dipindah dari Bukit Bada Budu, Desa Macang, Kecamatan Bebandem ke Pura Pasar Agung, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat. Sehingga komunikasinya lebih optimal, mampu menjangkau se-Bali bahkan ke Lombok, NTB.
Ketua RAPI Karangasem, I Komang Budiasna, mengatakan selama tujuh tahun repeater di Bukit Bada Budu, terutama di malam hari sinyal kurang optimal. Sebab, aliran listrik di malam hari bermasalah. "Makanya kami pindahkan ke Pasar Agung, sehingga sinyal tidak ada hambatan mampu menjangkau se-Bali, bahkan ke Lombok," katanya.
RAPI siap membantu pemerintah dan masyarakat dalam hal melancarkan komunikasi jika ada kegiatan sosial, termasuk memberikan informasi akurat saat terjadi bencana erupsi Gunung Agung.
"Kami merasa bersyukur, pemasangan repeater di Pura Pasar Agung dapat dukungan dari pangempon. Sehingga masyarakat lebih leluasa dapat informasi tentang kondisi Gunung Agung dan informasi lainnya," katanya.
Sehingga ke depan lebih gencar melakukan konsolidasi membentuk kepengurusan di tingkat kecamatan yang belum ada kepengurusannya seperti di Kecamatan Sidemen.
Terpisah, Humas Pangempon Pura Pasar Agung, I Wayan Suara mengakui berikan dukungan kepada RAPI Karangasem saat memasang repeater, Jumat (19/10). "Itu untuk tujuan sosial, masyarakat sangat memerlukan informasi terkait perkembangan Gunung Agung di 28 desa terdampak, terutama di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I, II dan III," katanya.
Sebab status Gunung Agung masih siaga (level III), sehingga perkembangannya situasinya perlu dipantau. Status siaga itu bisa naik dan bisa turun karena gunung masih aktif sesekali mengembuskan asap.
Di Kecamatan Sidemen mulanya hanya ada paguyuban pakedek pakenyem selaku penggemar radio amatir. Selanjutnya muncul niat membentuk kepengurusan di bawah naungan RAPI. Sehingga terbentuk RAPI Kecamatan Sidemen dengan kepengurusannya: Ketua I Made Panggih, Wakil Ketua I Wayan Duma, Sekretaris I Gusti Lanang Muliarta, Bendahara I I Wayan Sudarma, dan Bendahara II I Wayan Gede. *k16
Pengurus RAPI Sidemen yang dipimpin I Made Panggih dilantik Ketua RAPI Karangasem I Komang Budiasna di Balai Banjar Mijil, Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, Minggu (21/10). Pembentukan pengurus bertujuan agar jangkauan komunikasi RAPI se-Karangasem lebih optimal dalam penanganan sosial. Repeater (alat memperluas jangkauan sinyal) dipindah dari Bukit Bada Budu, Desa Macang, Kecamatan Bebandem ke Pura Pasar Agung, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat. Sehingga komunikasinya lebih optimal, mampu menjangkau se-Bali bahkan ke Lombok, NTB.
Ketua RAPI Karangasem, I Komang Budiasna, mengatakan selama tujuh tahun repeater di Bukit Bada Budu, terutama di malam hari sinyal kurang optimal. Sebab, aliran listrik di malam hari bermasalah. "Makanya kami pindahkan ke Pasar Agung, sehingga sinyal tidak ada hambatan mampu menjangkau se-Bali, bahkan ke Lombok," katanya.
RAPI siap membantu pemerintah dan masyarakat dalam hal melancarkan komunikasi jika ada kegiatan sosial, termasuk memberikan informasi akurat saat terjadi bencana erupsi Gunung Agung.
"Kami merasa bersyukur, pemasangan repeater di Pura Pasar Agung dapat dukungan dari pangempon. Sehingga masyarakat lebih leluasa dapat informasi tentang kondisi Gunung Agung dan informasi lainnya," katanya.
Sehingga ke depan lebih gencar melakukan konsolidasi membentuk kepengurusan di tingkat kecamatan yang belum ada kepengurusannya seperti di Kecamatan Sidemen.
Terpisah, Humas Pangempon Pura Pasar Agung, I Wayan Suara mengakui berikan dukungan kepada RAPI Karangasem saat memasang repeater, Jumat (19/10). "Itu untuk tujuan sosial, masyarakat sangat memerlukan informasi terkait perkembangan Gunung Agung di 28 desa terdampak, terutama di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I, II dan III," katanya.
Sebab status Gunung Agung masih siaga (level III), sehingga perkembangannya situasinya perlu dipantau. Status siaga itu bisa naik dan bisa turun karena gunung masih aktif sesekali mengembuskan asap.
Di Kecamatan Sidemen mulanya hanya ada paguyuban pakedek pakenyem selaku penggemar radio amatir. Selanjutnya muncul niat membentuk kepengurusan di bawah naungan RAPI. Sehingga terbentuk RAPI Kecamatan Sidemen dengan kepengurusannya: Ketua I Made Panggih, Wakil Ketua I Wayan Duma, Sekretaris I Gusti Lanang Muliarta, Bendahara I I Wayan Sudarma, dan Bendahara II I Wayan Gede. *k16
Komentar