Kisah Damai Lewat Lukisan
Saya ada talk show di taman bacaan Kesiman. Saya berbagi cerita tentang keberhasilan meraih medali APG, sekaligus mengisahkan lukisan saya.
JAKARTA, NusaBali
Keberhasilan atlet lawn bowl I Wayan Damai meraih dua perunggu Asian Para Games (APG) 2018 membuat dirinya diundang dalam berbagai acara untuk berbagi cerita tentang kesuksesannya. Salah satunya dari Taman Bacaan Kesiman di Jalan Sedap Malam, Denpasar Sabtu (27/10).
Acara bakal dihadiri berbagai kalangan. Di acara itu pula akan dipajang lukisan karya Wayan Damai yang berisikan kritik sosial. Lukisannya, kata Wayan Damai, bercerita tentang sulitnya mencari toilet umum bagi penyandang disabilitas. Dengan berbagi cerita di taman bacaan itu, Wayan Damai berharap pihak terkait tergugah menyediakan fasilitas penyandang disabilitas.
"Sabtu nanti saya ada talk show di taman bacaan Kesiman. Saya berbagi cerita tentang keberhasilan mendapat medali APG, sekaligus mengisahkan lukisan yang saya buat," ujar Wayan Damai, Senin (22/10).
Setiap lukisan rata-rata dikerjakan dalam tempo dua minggu. Wayan Damai melukis karena terinspirasi temannya yang kala itu menanyakan toilet di pasar Ubud. Mereka mencari kemana-mana dan akhirnya menemukan. Namun toilet itu tidak ramah bagi penyandang disabilitas, karena untuk ke tempat itu ada tangga sehingga menyulitkan.
Otomatis mereka harus menahan kencing dan pulang ke rumah. Tentu ini tidak baik, karena bisa menyebabkan penyakit bila buang air kecil di tahan. Pria yang pernah bertanding di Singapura ini menyatakan, Bali atau Indonesia pada umumnya perlu mencontoh Singapura. Sebab fasilitas umumnya ramah penyandang disabilitas, termasuk toiletnya.
"Untuk ke toilet ada jalan untuk kursi roda sehingga memudahkan kami," papar Wayan Damai. Damai berharap, melalui talk show di taman bacaan nanti, pemerintah provinsi Bali maupun pusat serta wakil rakyat tergugah untuk menyediakan fasilitas umum yang ramah bagi disabilitas.
Sementara tentang kesuksesannya meraih dua perunggu, lanjut Wayan Damai, ia akan bercerita bagaimana dirinya berlatih intensif untuk mencapainya. Dalam berbagi cerita, Damai tidak menyiapkan diri secara khusus. Ia hanya bermodal percaya diri ketika memaparkan kisahnya meraih dua medali perunggu. *k22
Keberhasilan atlet lawn bowl I Wayan Damai meraih dua perunggu Asian Para Games (APG) 2018 membuat dirinya diundang dalam berbagai acara untuk berbagi cerita tentang kesuksesannya. Salah satunya dari Taman Bacaan Kesiman di Jalan Sedap Malam, Denpasar Sabtu (27/10).
Acara bakal dihadiri berbagai kalangan. Di acara itu pula akan dipajang lukisan karya Wayan Damai yang berisikan kritik sosial. Lukisannya, kata Wayan Damai, bercerita tentang sulitnya mencari toilet umum bagi penyandang disabilitas. Dengan berbagi cerita di taman bacaan itu, Wayan Damai berharap pihak terkait tergugah menyediakan fasilitas penyandang disabilitas.
"Sabtu nanti saya ada talk show di taman bacaan Kesiman. Saya berbagi cerita tentang keberhasilan mendapat medali APG, sekaligus mengisahkan lukisan yang saya buat," ujar Wayan Damai, Senin (22/10).
Setiap lukisan rata-rata dikerjakan dalam tempo dua minggu. Wayan Damai melukis karena terinspirasi temannya yang kala itu menanyakan toilet di pasar Ubud. Mereka mencari kemana-mana dan akhirnya menemukan. Namun toilet itu tidak ramah bagi penyandang disabilitas, karena untuk ke tempat itu ada tangga sehingga menyulitkan.
Otomatis mereka harus menahan kencing dan pulang ke rumah. Tentu ini tidak baik, karena bisa menyebabkan penyakit bila buang air kecil di tahan. Pria yang pernah bertanding di Singapura ini menyatakan, Bali atau Indonesia pada umumnya perlu mencontoh Singapura. Sebab fasilitas umumnya ramah penyandang disabilitas, termasuk toiletnya.
"Untuk ke toilet ada jalan untuk kursi roda sehingga memudahkan kami," papar Wayan Damai. Damai berharap, melalui talk show di taman bacaan nanti, pemerintah provinsi Bali maupun pusat serta wakil rakyat tergugah untuk menyediakan fasilitas umum yang ramah bagi disabilitas.
Sementara tentang kesuksesannya meraih dua perunggu, lanjut Wayan Damai, ia akan bercerita bagaimana dirinya berlatih intensif untuk mencapainya. Dalam berbagi cerita, Damai tidak menyiapkan diri secara khusus. Ia hanya bermodal percaya diri ketika memaparkan kisahnya meraih dua medali perunggu. *k22
1
Komentar