PKS-Polda Bali Deklarasi Jaga Pemilu 2019 Damai
Bali sebagai daerah pariwisata harus terjaga keamanan dan kedamaiannya, karena masyarakat Bali hidup dari pariwisata.
DENPASAR, NusaBali
Terlebih lagi jelang Pileg dan Pilpres 2019 mendatang. Polda Bali dan DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Bali sepakat untuk bersama-sama menjaga Pileg/Pilpres 2019 yang aman, bebas dari isu SARA, tanpa hoax dan tanpa ujaran kebencian.
Jajaran pengurus dan kader PKS Bali, kemarin mendeklarasikan siap untuk menjaga Bali, berkampanye secara santun, tidak kampanye hitam yang mengandung ujaran kebencian dan isu agama. Dalam silaturahmi jajaran pengurus DPW PKS dengan Polda Bali yang digelar di Jalan Merdeka Niti Mandala Denpasar, Selasa (23/10) siang kemarin hadir Dirintelkam Polda Bali Kombes Akhmad Jamal Yuliarto SIK, Ketua DPW PKS Provinsi Bali Hilmun Nabi didampingi Ketua PKS kabupaten/kota dan pengurus DPW PKS Provinsi Bali.
Hilmun Nabi mengatakan PKS murni partai politik yang berbaur dengan masyarakat dan bisa merekrut anggota dari semua agama dan semua golongan. Salah satu contohnya di Bali, Ketua PKS Gianyar dijabat Ngakan Made Rai yang notabene tokoh umat Hindu. “Jadi PKS kami tegaskan murni partai politik yang anggotanya bisa dari semua agama. Dalam Pileg-Pilpres 2019 nanti kami siap untuk menjaga Bali kondusif. Pemilu berjalan damai tanpa hoax, ujaran kebencian, tanpa isu SARA dan tidak ada kampanye hitam. Kami siap berkampanye dengan santun, mengikuti aturan-aturan pemilu dan saran dari Polda Bali serta mekanisme di KPU,” tegas anggota DPRD Kota Denpasar ini.
Kata Hilmun Nabi, PKS Bali selama ini selalu koordinasi dengan jajaran Polda Bali dalam setiap ada kegiatan partai. “Kami di DPW PKS bertanggungjawab dengan seluruh struktur, simpatisan dan kader kami,” tambah pria asal Bangkalan, Kabupaten Madura ini.
Anggota Komisi I DPRD Denpasar ini mengatakan politik santun dan rasional menjadi atensi dari dewan pengurus pusat PKS. “Bahwa PKS adalah partai dakwah memang iya, tetapi dalam berpolitik kami tidak mempolitisasi agama. Kami menyadari Bali adalah daerah pariwisata yang harus dijaga. Karena PAD Bali sangat tergantung dengan pariwisata. Kita di Bali hidup dari pariwisata,” ujarnya.
Sementara Dirintelkam Polda Bali, Kombes Ahmad Jamal Yuliarto mengatakan polisi tidak bisa bekerja sendirian dalam menjaga keamanan Bali. Di Bali masyarakat ada berbagai macam karakter. “Manusia mahluk sosial. Orang yang bertakwa itu tahu aturan. Di dunia hukum orang yang selamat karena taat hukum. Politisi yang dapat simpati dan selamat itu politisi yang santun,” ujar pria asal Solo, Jawa Tengah ini. Akhmad Jamal berharap di Bali Pileg/Pilpres bisa berjalan damai dan kondusif dengan peran kader PKS menjaga Bali. *nat
Jajaran pengurus dan kader PKS Bali, kemarin mendeklarasikan siap untuk menjaga Bali, berkampanye secara santun, tidak kampanye hitam yang mengandung ujaran kebencian dan isu agama. Dalam silaturahmi jajaran pengurus DPW PKS dengan Polda Bali yang digelar di Jalan Merdeka Niti Mandala Denpasar, Selasa (23/10) siang kemarin hadir Dirintelkam Polda Bali Kombes Akhmad Jamal Yuliarto SIK, Ketua DPW PKS Provinsi Bali Hilmun Nabi didampingi Ketua PKS kabupaten/kota dan pengurus DPW PKS Provinsi Bali.
Hilmun Nabi mengatakan PKS murni partai politik yang berbaur dengan masyarakat dan bisa merekrut anggota dari semua agama dan semua golongan. Salah satu contohnya di Bali, Ketua PKS Gianyar dijabat Ngakan Made Rai yang notabene tokoh umat Hindu. “Jadi PKS kami tegaskan murni partai politik yang anggotanya bisa dari semua agama. Dalam Pileg-Pilpres 2019 nanti kami siap untuk menjaga Bali kondusif. Pemilu berjalan damai tanpa hoax, ujaran kebencian, tanpa isu SARA dan tidak ada kampanye hitam. Kami siap berkampanye dengan santun, mengikuti aturan-aturan pemilu dan saran dari Polda Bali serta mekanisme di KPU,” tegas anggota DPRD Kota Denpasar ini.
Kata Hilmun Nabi, PKS Bali selama ini selalu koordinasi dengan jajaran Polda Bali dalam setiap ada kegiatan partai. “Kami di DPW PKS bertanggungjawab dengan seluruh struktur, simpatisan dan kader kami,” tambah pria asal Bangkalan, Kabupaten Madura ini.
Anggota Komisi I DPRD Denpasar ini mengatakan politik santun dan rasional menjadi atensi dari dewan pengurus pusat PKS. “Bahwa PKS adalah partai dakwah memang iya, tetapi dalam berpolitik kami tidak mempolitisasi agama. Kami menyadari Bali adalah daerah pariwisata yang harus dijaga. Karena PAD Bali sangat tergantung dengan pariwisata. Kita di Bali hidup dari pariwisata,” ujarnya.
Sementara Dirintelkam Polda Bali, Kombes Ahmad Jamal Yuliarto mengatakan polisi tidak bisa bekerja sendirian dalam menjaga keamanan Bali. Di Bali masyarakat ada berbagai macam karakter. “Manusia mahluk sosial. Orang yang bertakwa itu tahu aturan. Di dunia hukum orang yang selamat karena taat hukum. Politisi yang dapat simpati dan selamat itu politisi yang santun,” ujar pria asal Solo, Jawa Tengah ini. Akhmad Jamal berharap di Bali Pileg/Pilpres bisa berjalan damai dan kondusif dengan peran kader PKS menjaga Bali. *nat
1
Komentar