Bidik Generasi Milenial untuk Menangkan Jokowi
Terjun langsung ke panggung politik dan menjadi calon anggota legislatif (Caleg) menjadi hal yang baru bagi Kirana Larasati Hanafiah.
JAKARTA, NusaBali
Perempuan kelahiran Jakarta, 29 Agustus 1987, itu kini maju menjadi caleg PDIP dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat I. Di Pemilu 2019 yang berlangsung serentak, seorang caleg seperti Kirana mendapat tugas ganda, yakni kampanye untuk dirinya, partai, juga calon presiden dan calon wakil presiden yang didukung partainya. Apalagi Kirana juga didapuk sebagai salah satu anggota Tim Kampanye Nasional Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin.
Meski baru pertama kali terjun ke politik, dia tak merasa keberatan atau terbebani karena bisa membagi waktu. Dalam seminggu, biasanya pada akhir pekan dia datang ke daerah pemilihan. Pada hari biasa, dia di Jakarta untuk mengurus pekerjaan dan TKN Jokowi-KH Ma'ruf.
"Dukungan saya untuk pasangan calon presiden Joko Widodo dan KH Maruf Amin dan terjunnya saya menjadi caleg adalah perjuangan yang saya pilih untuk tujuan tadi. Jadi, keduanya berjalan seiringan," kata Kirana dalam perbincangan, Rabu (24/10).
Dia pun membentuk tim khusus untuk membantu dalam berkampanye. Kebanyakan yang dia rekrut menjadi tim adalah teman-temannya yang generasi muda. Ada juga senior yang menjadi penasihat politik dan aktivis serta relawan. "Kami punya semangat yang sama, ide-ide baru dan kreatif, dan juga pengetahuan luas," kata Kirana.
Di Dapil Jabar I, Kirana akan menyasar segmen pemilih generasi milenial dan generasi yang mau bekerja. Jawa Barat, khususnya Bandung, dia melanjutkan, sedang menikmati bonus demografi. Di Bandung, banyak angkatan kerja dan diperkirakan jumlahnya akan melonjak pada 2020.
Dia yakin generasi ini memiliki semangat dan inovasi lebih banyak untuk memajukan kota dan negaranya. "Generasi yang lebih cerdas, yang saat berpolitik mengutamakan adu gagasan ketimbang gosip murahan atau jelek-jelekkan lawan," kata Kirana.
"Seperti laws of attraction, jika saya fokus dengan hal-hal positif, saya yakin pemilih yang saya tarik juga orang-orang yang sangat positif," dia melanjutkan.
Peraih Pemeran Utama Wanita Terpuji Festival Film Bandung 2008 itu mengaku sudah memiliki ketertarikan pada politik sejak beberapa tahun yang lalu. Saat Pilkada DKI 2017, dia turut mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meski sebatas meramaikan kampanye. "Kali ini saya memilih berjuang langsung lewat parpol," kata Kirana dilansir detik.com.
Kirana maju dari PDIP, partai peraih suara terbanyak pada Pemilu 2014 dan diperkirakan akan tetap menjadi partai terbesar di Pemilu 2019. Berbeda dengan caleg-caleg lain dari partai menengah yang, selain berkampanye untuk capres dan cawapres, harus berusaha agar partainya lolos ke Senayan. *
Perempuan kelahiran Jakarta, 29 Agustus 1987, itu kini maju menjadi caleg PDIP dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat I. Di Pemilu 2019 yang berlangsung serentak, seorang caleg seperti Kirana mendapat tugas ganda, yakni kampanye untuk dirinya, partai, juga calon presiden dan calon wakil presiden yang didukung partainya. Apalagi Kirana juga didapuk sebagai salah satu anggota Tim Kampanye Nasional Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin.
Meski baru pertama kali terjun ke politik, dia tak merasa keberatan atau terbebani karena bisa membagi waktu. Dalam seminggu, biasanya pada akhir pekan dia datang ke daerah pemilihan. Pada hari biasa, dia di Jakarta untuk mengurus pekerjaan dan TKN Jokowi-KH Ma'ruf.
"Dukungan saya untuk pasangan calon presiden Joko Widodo dan KH Maruf Amin dan terjunnya saya menjadi caleg adalah perjuangan yang saya pilih untuk tujuan tadi. Jadi, keduanya berjalan seiringan," kata Kirana dalam perbincangan, Rabu (24/10).
Dia pun membentuk tim khusus untuk membantu dalam berkampanye. Kebanyakan yang dia rekrut menjadi tim adalah teman-temannya yang generasi muda. Ada juga senior yang menjadi penasihat politik dan aktivis serta relawan. "Kami punya semangat yang sama, ide-ide baru dan kreatif, dan juga pengetahuan luas," kata Kirana.
Di Dapil Jabar I, Kirana akan menyasar segmen pemilih generasi milenial dan generasi yang mau bekerja. Jawa Barat, khususnya Bandung, dia melanjutkan, sedang menikmati bonus demografi. Di Bandung, banyak angkatan kerja dan diperkirakan jumlahnya akan melonjak pada 2020.
Dia yakin generasi ini memiliki semangat dan inovasi lebih banyak untuk memajukan kota dan negaranya. "Generasi yang lebih cerdas, yang saat berpolitik mengutamakan adu gagasan ketimbang gosip murahan atau jelek-jelekkan lawan," kata Kirana.
"Seperti laws of attraction, jika saya fokus dengan hal-hal positif, saya yakin pemilih yang saya tarik juga orang-orang yang sangat positif," dia melanjutkan.
Peraih Pemeran Utama Wanita Terpuji Festival Film Bandung 2008 itu mengaku sudah memiliki ketertarikan pada politik sejak beberapa tahun yang lalu. Saat Pilkada DKI 2017, dia turut mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meski sebatas meramaikan kampanye. "Kali ini saya memilih berjuang langsung lewat parpol," kata Kirana dilansir detik.com.
Kirana maju dari PDIP, partai peraih suara terbanyak pada Pemilu 2014 dan diperkirakan akan tetap menjadi partai terbesar di Pemilu 2019. Berbeda dengan caleg-caleg lain dari partai menengah yang, selain berkampanye untuk capres dan cawapres, harus berusaha agar partainya lolos ke Senayan. *
1
Komentar