Santunan untuk Lansia di Denpasar Cair November
Rp 200 Ribu Per Bulan, Tidak Jadi Lewat e-Warung
DENPASAR, NusaBali
Orang lanjut usia (lansia) terlantar di Denpasar resmi mendapatkan santunan sebanyak Rp 200 ribu perbulan. Santunan tersebut akan dikeluarkan mulai awal November 2018 melalui rekening yang dibuatkan langsung oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Denpasar. Santunan yang nantinya akan digunakan oleh lansia untuk memenuhi kebutuhan mereka berasal dari APBD Perubahan.
Para lansia nantinya akan diberikan santunan sekaligus selama satu tahun dengan total sebanyak Rp 2.400.000 (Rp 2,4 juta). Mereka bisa mempergunakan uang tersebut sesuai kebutuhan mereka tanpa harus lagi berpatokan pada e-Warung seperti yang direncanakan sebelumnya. Tercatat pada tahun 2018 ini, lansia yang mendapatkan santunan dari pemerintah sebanyak 316 orang dengan kriteria minimal berumur 60 tahun dan lansia telantar.
Hal itu diungkapkan oleh Kadinsos Kota Denpasar I Made Merta Jaya saat dikonfirmasi, Kamis (25/10). Mertajaya mengungkapkan, pada anggaran perubahan ini pihaknya masih menganggarkan sebanyak Rp 200 ribu. Namun kata dia, untuk tahun 2019 mendatang pihaknya merencanakan kenaikan tunjangan lansia menjadi Rp 500 ribu dan diberikan setiap tahun. "Kami berikan setiap tahun karena menggunakan anggaran perubahan. Anggaran perubahan bisa dipakai setiap bulan November. Jadi dalam satu tahun itu mereka akan mendapatkan perhitungan santunan 12 bulan sekaligus. Mereka bisa menggunakannya sebagai kebutuhan mereka. Jadi kami tidak membatasi pemakaian sesuai kebutuhan mereka," ujar Mertajaya.
Sebelumnya kata dia, memang ada perencanaan akan memberikan lansia dalam bentuk ATM yang bisa digunakan di e-Warung, diman warung yang sudah bekerjasama dengan bank nantinya bisa memberikan kebutuhan pokok lansia melalui kartu itu. "Maunya memakai e-Warung. Tapi ternyata tidak memungkinkan karena tidak banyak warung yang bekerjasama dengan bank di Denpasar," ungkapnya.
Kata dia, warung yang masih jarang bekerjasama dengan bank akan mempersulit para lansia mencairkan bantuan itu untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari mereka. "Jadi sekarang kita bebaskan, kita pakai sistem rekening. Uang itu nantinya masuk rekening dan bisa digunakan sesuai kebutuhan mereka. Mereka bisa memakai santunan itu sewaktu-waktu sesuai keperluannya," tandasnya. *mi
Orang lanjut usia (lansia) terlantar di Denpasar resmi mendapatkan santunan sebanyak Rp 200 ribu perbulan. Santunan tersebut akan dikeluarkan mulai awal November 2018 melalui rekening yang dibuatkan langsung oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Denpasar. Santunan yang nantinya akan digunakan oleh lansia untuk memenuhi kebutuhan mereka berasal dari APBD Perubahan.
Para lansia nantinya akan diberikan santunan sekaligus selama satu tahun dengan total sebanyak Rp 2.400.000 (Rp 2,4 juta). Mereka bisa mempergunakan uang tersebut sesuai kebutuhan mereka tanpa harus lagi berpatokan pada e-Warung seperti yang direncanakan sebelumnya. Tercatat pada tahun 2018 ini, lansia yang mendapatkan santunan dari pemerintah sebanyak 316 orang dengan kriteria minimal berumur 60 tahun dan lansia telantar.
Hal itu diungkapkan oleh Kadinsos Kota Denpasar I Made Merta Jaya saat dikonfirmasi, Kamis (25/10). Mertajaya mengungkapkan, pada anggaran perubahan ini pihaknya masih menganggarkan sebanyak Rp 200 ribu. Namun kata dia, untuk tahun 2019 mendatang pihaknya merencanakan kenaikan tunjangan lansia menjadi Rp 500 ribu dan diberikan setiap tahun. "Kami berikan setiap tahun karena menggunakan anggaran perubahan. Anggaran perubahan bisa dipakai setiap bulan November. Jadi dalam satu tahun itu mereka akan mendapatkan perhitungan santunan 12 bulan sekaligus. Mereka bisa menggunakannya sebagai kebutuhan mereka. Jadi kami tidak membatasi pemakaian sesuai kebutuhan mereka," ujar Mertajaya.
Sebelumnya kata dia, memang ada perencanaan akan memberikan lansia dalam bentuk ATM yang bisa digunakan di e-Warung, diman warung yang sudah bekerjasama dengan bank nantinya bisa memberikan kebutuhan pokok lansia melalui kartu itu. "Maunya memakai e-Warung. Tapi ternyata tidak memungkinkan karena tidak banyak warung yang bekerjasama dengan bank di Denpasar," ungkapnya.
Kata dia, warung yang masih jarang bekerjasama dengan bank akan mempersulit para lansia mencairkan bantuan itu untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari mereka. "Jadi sekarang kita bebaskan, kita pakai sistem rekening. Uang itu nantinya masuk rekening dan bisa digunakan sesuai kebutuhan mereka. Mereka bisa memakai santunan itu sewaktu-waktu sesuai keperluannya," tandasnya. *mi
Komentar