Warga Terima Bantuan Pangan Non Tunai
Bantuan untuk warga miskin dari pemerintah melalui Kementerian Sosial, tiap tahun berubah. Jika tahun sebelumnya, bantuan berupa beras 10 kilogram/bulan.
SEMARAPURA, NusaBali
Kali ini berupa bantuan pangan non tunai (BBPNT), dengan pola lebih mudah dan menguntungkan penerima (warga miskin). Karena warga miskin diberikan kartu ATM, melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung. Kemudian kartu tersebut akan diisi dana Rp 110.000/bulan. Yang dipergunakan untuk membeli kebutuhan pokok, seperti beras dan telor. Untuk di Kabupaten Klungkung di setiap desa disiapkan dua warung yang menjadi tempat penukaran pengambilan bahan pokok berupa pengambilan beras dan telor.
Pantauan di lapangan, warga yang mencairkan BBPNT ini terpantau di Bale Desa Akah, Kecamatan Klungkung, Jumat (26/10). Warga pun menyambut baik penerimaan bantuan ini, walaupun tidak mencukupi namun bantuan yang diberikan pemerintah sangat membantu perekonomian. “Uang hasil kerja bisa digunakan untuk sekolah anak-anak, karena untuk beras sudah dibantu dari pemerintah,” ujar seorang warga Ni Wayan Asih, saat mencairkan bantuan tersebut.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung Ida Bagus Anom Adnyana mengatakan, warga miskin yang sudah masuk datanya ke Kementerian Sosial tinggal daftar ulang kembali di tempat yang sudah disiapkan dinas sosial dimasing-masing kecamatan untuk diberikan kartu tersebut. “Kartu yang dikenal dengan e-wallet ini, didistribusikan oleh bank-bank kepada warga miskin, dengan basis data dan transaksi yang lebih tercatat dengan baik, melalui e-KTP untuk membeli kebutuhan berupa beras dan telor saja sebesar Rp 110.000,” ujarnya.
Program ini merupakan peralihan dari bantuan beras langsung sebesar 10 kilogram setiap sebulan. Untuk Kabupaten Klungkung penerimanya 9.077 kepala keluarga (KK), naik sebanyak 517 keluarga dari sebelumnya sebanyak 8.560 KK penerima. Sebelum itu juga bantuan beras tidak gratis atau masyarakat harus membeli Rp 1.600/Kg dan setiap bulan dapat 15 kilogram. *wan
Kali ini berupa bantuan pangan non tunai (BBPNT), dengan pola lebih mudah dan menguntungkan penerima (warga miskin). Karena warga miskin diberikan kartu ATM, melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung. Kemudian kartu tersebut akan diisi dana Rp 110.000/bulan. Yang dipergunakan untuk membeli kebutuhan pokok, seperti beras dan telor. Untuk di Kabupaten Klungkung di setiap desa disiapkan dua warung yang menjadi tempat penukaran pengambilan bahan pokok berupa pengambilan beras dan telor.
Pantauan di lapangan, warga yang mencairkan BBPNT ini terpantau di Bale Desa Akah, Kecamatan Klungkung, Jumat (26/10). Warga pun menyambut baik penerimaan bantuan ini, walaupun tidak mencukupi namun bantuan yang diberikan pemerintah sangat membantu perekonomian. “Uang hasil kerja bisa digunakan untuk sekolah anak-anak, karena untuk beras sudah dibantu dari pemerintah,” ujar seorang warga Ni Wayan Asih, saat mencairkan bantuan tersebut.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung Ida Bagus Anom Adnyana mengatakan, warga miskin yang sudah masuk datanya ke Kementerian Sosial tinggal daftar ulang kembali di tempat yang sudah disiapkan dinas sosial dimasing-masing kecamatan untuk diberikan kartu tersebut. “Kartu yang dikenal dengan e-wallet ini, didistribusikan oleh bank-bank kepada warga miskin, dengan basis data dan transaksi yang lebih tercatat dengan baik, melalui e-KTP untuk membeli kebutuhan berupa beras dan telor saja sebesar Rp 110.000,” ujarnya.
Program ini merupakan peralihan dari bantuan beras langsung sebesar 10 kilogram setiap sebulan. Untuk Kabupaten Klungkung penerimanya 9.077 kepala keluarga (KK), naik sebanyak 517 keluarga dari sebelumnya sebanyak 8.560 KK penerima. Sebelum itu juga bantuan beras tidak gratis atau masyarakat harus membeli Rp 1.600/Kg dan setiap bulan dapat 15 kilogram. *wan
1
Komentar