Kemendikbud Kembali Gelar FLS
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menyelenggarakan Festival Literasi Sekolah (FLS) di Plaza Insan Berprestasi dan Perpustakaan Kemendikbud pada 28 Oktober hingga 31 Oktober.
JAKARTA, NusaBali
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad di Jakarta, Jumat mengatajan FLS merupakan perayaan literasi yang mewadahi warga sekolah, yaitu siswa, guru dan kepala sekolah, serta pegiat literasi, pengelola taman bacaan masyarakat (TBM), lembaga swadaya masyarakat (LSM), akademikus, penerbit, lembaga mitra, dan orang tua dalam sebuah forum bersama.
Ada tiga tujuan yang ingin dicapai selama pelaksanaan FLS. Pertama, menciptakan gerakan masif perayaan literasi dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca siswa pada level tertinggi. Kedua, menggugah kesadaran masyarakat bahwa literasi adalah bagian dari hidup keseharian. Ketiga, membangun pembelajar sepanjang hayat,” kata Hamid.
Melalui FLS ini, tambah Hamid, Kemendikbud ingin menggugah kesadaran masyarakat bahwa literasi adalah bagian dari hidup keseharian. Literasi bukan barang baru dan tidak eksklusif. Literasi tidak hanya untuk dirapatkan, melainkan pula untuk dirayakan setiap hari. Karena itu, pada FLS tahun ini, kami mengangkat tema Literasi Membangun Pembelajar Sepanjang Hayat,” ujarnya. Hamid berharap, FLS mampu menjembatani relasi antara sekolah, masyarakat, dan keluarga dalam sebuah gerakan bersama.
Dengan mempertemukan semua pemangku kepentingan literasi, akan terjalin jejaring literasi dan munculnya kolaborasi.� Melalui gerakan bersama dan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan literasi, diharapkan peradaban negeri ini menjadi lebih maju dan sejahtera.
Acara tahunan ini diikuti partisipan dari berbagai unsur, yaitu sekolah, direktorat teknis di lingkungan Ditjen Dikdasmen, unit utama Kemendikbud, mitra kementerian/lembaga, mitra pemda (Provinsi Kalimantan Utara), komunitas literasi, penerbit, dan mitra CSO (Unicef, Inovasi Kaltara, Tanoto F oundaion, The Asia Foundation). *
Ada tiga tujuan yang ingin dicapai selama pelaksanaan FLS. Pertama, menciptakan gerakan masif perayaan literasi dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca siswa pada level tertinggi. Kedua, menggugah kesadaran masyarakat bahwa literasi adalah bagian dari hidup keseharian. Ketiga, membangun pembelajar sepanjang hayat,” kata Hamid.
Melalui FLS ini, tambah Hamid, Kemendikbud ingin menggugah kesadaran masyarakat bahwa literasi adalah bagian dari hidup keseharian. Literasi bukan barang baru dan tidak eksklusif. Literasi tidak hanya untuk dirapatkan, melainkan pula untuk dirayakan setiap hari. Karena itu, pada FLS tahun ini, kami mengangkat tema Literasi Membangun Pembelajar Sepanjang Hayat,” ujarnya. Hamid berharap, FLS mampu menjembatani relasi antara sekolah, masyarakat, dan keluarga dalam sebuah gerakan bersama.
Dengan mempertemukan semua pemangku kepentingan literasi, akan terjalin jejaring literasi dan munculnya kolaborasi.� Melalui gerakan bersama dan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan literasi, diharapkan peradaban negeri ini menjadi lebih maju dan sejahtera.
Acara tahunan ini diikuti partisipan dari berbagai unsur, yaitu sekolah, direktorat teknis di lingkungan Ditjen Dikdasmen, unit utama Kemendikbud, mitra kementerian/lembaga, mitra pemda (Provinsi Kalimantan Utara), komunitas literasi, penerbit, dan mitra CSO (Unicef, Inovasi Kaltara, Tanoto F oundaion, The Asia Foundation). *
1
Komentar