Anjing Gigit 3 Warga Positif Rabies
Seekor anjing yang dilaporkan tewas mendadak setelah menggigit tiga orang warga di Banjar Sumbul, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Kamis (25/10), dipastikan positif rabies.
NEGARA, NusaBali
Terkait temuan kasus anjing positif rabies yang hasilnya diketahui pada Sabtu (27/10) sore, petugas dari Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan (PP) Jembrana, berencana melakukan vaksinasi sekaligus eliminasi terbatas di wilayah sekitar.
Kepala Seksi Pengamatan dan Penyidikan Penyakit Hewan Bidang Keswan-Kesmavet Dinas PP Jembrana drh I Wayan Widarsa, Minggu (28/10), mengatakan mengenai hasil uji sampel anjing di Banjar Sumbul yang ternyata positif rabies itu, diterima dari (BBVet) Denpasar, Sabtu (27/10) sekitar pukul 16.00 Wita. Begitu menerima hasil tersebut, jajarannya telah berkoordinasi dengan jajaran Dinas Kesehatan Jembrana, yang langsung turun melakukan penanganan lebih lanjut terhadap para korban gigitan anjing tersebut pada Sabtu sore lalu. “Ya begitu dapat hasil, kami langsung koordinasikan ke Dinas Kesehatan. Tetap prioritas utamanya penanganan terhadap orang yang tergigit,” katanya.
Khusus untuk jajarannya di Bidang Keswan-Kesmavet Dinas PP Jembrana, kata drh Widarsa, akan melakukan tindak lanjut diawali koordinasi dengan jajaran Desa Yehembang Kangin, Senin (28/10). Koordinasi dimaksud terkait rencana tindakan penyisiran vaksinasi sekaligus eliminasi terbatas. Eliminasi terbatas itu untuk kembali mendapat sampel terhadap anjing maupun hewan penular rabies (HPR), terutama HPR yang diduga sempat melakukan kontak dengan anjing rabies tersebut. “Jadwalnya akan kami koordinasikan dulu. Nanti kami ambil sampel anjing lainnya yang berkeliaran di sekitar lokasi kejadian. Ini untuk antisipasi kemungkinan anjing lain yang terjangkiti rabies,” ujarnya.
Sementara Kadis Kesehatan Jembrana dr Putu Suasta, mengakui jajarannya telah memberikan penanganan lebih lanjut terhadap ketiga korban gigitan anjing yang telah dipastikan positif rabies tersebut. Ketiga korban tersebut diberikan vaksin anti rabies (VAR). Berdasar lokasi gigitan, ketiga korban masuk kategori risiko rendah. Sebelum anjing bersangkutan diketahui positif rabies, jajaranya juga sudah melakukan penanganan awal kepada ketiga korban yang sama-sama digigit pada bagian tangannya itu. “Kalau lokasi gigitan risiko tinggi, seperti di atas bahu, jari tangan atau jari kaki, harus diberikan SAR (serum anti rabies). Tetapi ketiga korban kemarin itu, semuanya risiko rendah, dan sudah langsung kami tangani lewat petugas medis di Puskesmas Mendoyo,” ujarnya. *ode
Terkait temuan kasus anjing positif rabies yang hasilnya diketahui pada Sabtu (27/10) sore, petugas dari Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan (PP) Jembrana, berencana melakukan vaksinasi sekaligus eliminasi terbatas di wilayah sekitar.
Kepala Seksi Pengamatan dan Penyidikan Penyakit Hewan Bidang Keswan-Kesmavet Dinas PP Jembrana drh I Wayan Widarsa, Minggu (28/10), mengatakan mengenai hasil uji sampel anjing di Banjar Sumbul yang ternyata positif rabies itu, diterima dari (BBVet) Denpasar, Sabtu (27/10) sekitar pukul 16.00 Wita. Begitu menerima hasil tersebut, jajarannya telah berkoordinasi dengan jajaran Dinas Kesehatan Jembrana, yang langsung turun melakukan penanganan lebih lanjut terhadap para korban gigitan anjing tersebut pada Sabtu sore lalu. “Ya begitu dapat hasil, kami langsung koordinasikan ke Dinas Kesehatan. Tetap prioritas utamanya penanganan terhadap orang yang tergigit,” katanya.
Khusus untuk jajarannya di Bidang Keswan-Kesmavet Dinas PP Jembrana, kata drh Widarsa, akan melakukan tindak lanjut diawali koordinasi dengan jajaran Desa Yehembang Kangin, Senin (28/10). Koordinasi dimaksud terkait rencana tindakan penyisiran vaksinasi sekaligus eliminasi terbatas. Eliminasi terbatas itu untuk kembali mendapat sampel terhadap anjing maupun hewan penular rabies (HPR), terutama HPR yang diduga sempat melakukan kontak dengan anjing rabies tersebut. “Jadwalnya akan kami koordinasikan dulu. Nanti kami ambil sampel anjing lainnya yang berkeliaran di sekitar lokasi kejadian. Ini untuk antisipasi kemungkinan anjing lain yang terjangkiti rabies,” ujarnya.
Sementara Kadis Kesehatan Jembrana dr Putu Suasta, mengakui jajarannya telah memberikan penanganan lebih lanjut terhadap ketiga korban gigitan anjing yang telah dipastikan positif rabies tersebut. Ketiga korban tersebut diberikan vaksin anti rabies (VAR). Berdasar lokasi gigitan, ketiga korban masuk kategori risiko rendah. Sebelum anjing bersangkutan diketahui positif rabies, jajaranya juga sudah melakukan penanganan awal kepada ketiga korban yang sama-sama digigit pada bagian tangannya itu. “Kalau lokasi gigitan risiko tinggi, seperti di atas bahu, jari tangan atau jari kaki, harus diberikan SAR (serum anti rabies). Tetapi ketiga korban kemarin itu, semuanya risiko rendah, dan sudah langsung kami tangani lewat petugas medis di Puskesmas Mendoyo,” ujarnya. *ode
1
Komentar