62 Ekor Anjing Dieliminasi di Banjar Sumbul
Petugas kesehatan hewan (Keswan) dari Pemkab Jembrana dan Pemprov Bali melakukan eliminasi anjing di seputaran wilayah di Banjar Sumbul, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Selasa (30/10).
NEGARA, NusaBali
Pada kegiatan yang berlangsung sekitar pukul 08.00–11.30 Wita, itu dieliminasi sebanyak 62 ekor anjing. Kepala Seksi Keswan Bidang Keswan dan Kesehatan Masyarakat Veterinier (Keswan-Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana drh I Gede Kastama, mengatakan sebelum melakukan eliminasi terbatas, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga maupun jajaran aparat banjar dan desa setempat, Minggu (28/10) malam. Dalam sosialisasi itu dibahas mengenai temuan kasus anjing rabies di wilayah setempat, yang dikhawatirkan menular ke hewan penular rabies (HPR), terutama anjing liar di wilayah setempat. "Ya kami sosialiasi dulu, agar tidak ada salah paham. Sehingga tadi (kemarin), kami langsung turun melakukan eliminasi,” katanya.
Beberapa anjing milik warga yang dilepasliarkan, dan diduga sempat kontak dengan anjing rabies, juga dieliminasi atas persetujuan pemilik. “Total dieliminasi 62 ekor anjing,” ujarnya.
Sejumlah anjing liar yang dieliminasi itu juga diambil sampel otaknya, untuk dipastikan apakah terjangkit rabies atau tidak. Apabila sampel hasil eliminasi terbatas itu nantinya kembali ditemukan positif rabies, tidak tertutup kemungkinan akan kembali dilakukan eliminasi terbatas. Saat melakukan eliminasi kemarin, petugas juga mengimbau warga yang memelihara anjing, agar memelihara dengan baik, diberikan vaksin, dan tidak melepasliarkan anjingnya. *ode
Pada kegiatan yang berlangsung sekitar pukul 08.00–11.30 Wita, itu dieliminasi sebanyak 62 ekor anjing. Kepala Seksi Keswan Bidang Keswan dan Kesehatan Masyarakat Veterinier (Keswan-Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana drh I Gede Kastama, mengatakan sebelum melakukan eliminasi terbatas, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga maupun jajaran aparat banjar dan desa setempat, Minggu (28/10) malam. Dalam sosialisasi itu dibahas mengenai temuan kasus anjing rabies di wilayah setempat, yang dikhawatirkan menular ke hewan penular rabies (HPR), terutama anjing liar di wilayah setempat. "Ya kami sosialiasi dulu, agar tidak ada salah paham. Sehingga tadi (kemarin), kami langsung turun melakukan eliminasi,” katanya.
Beberapa anjing milik warga yang dilepasliarkan, dan diduga sempat kontak dengan anjing rabies, juga dieliminasi atas persetujuan pemilik. “Total dieliminasi 62 ekor anjing,” ujarnya.
Sejumlah anjing liar yang dieliminasi itu juga diambil sampel otaknya, untuk dipastikan apakah terjangkit rabies atau tidak. Apabila sampel hasil eliminasi terbatas itu nantinya kembali ditemukan positif rabies, tidak tertutup kemungkinan akan kembali dilakukan eliminasi terbatas. Saat melakukan eliminasi kemarin, petugas juga mengimbau warga yang memelihara anjing, agar memelihara dengan baik, diberikan vaksin, dan tidak melepasliarkan anjingnya. *ode
1
Komentar