Sopir Tergencet Selama Satu Jam
Selain kedua pintu truk rusak, kaki Susila Ariana juga terjepit sehingga ia tak bisa keluar dari kendaraannya.
Pohon Tumbang Timpa Truk
NEGARA, NusaBali
Sopir truk engkel DK 9570 SE, Putu Susila Ariana, 25, terkurung selama satu jam di dalam kendaraannya. Pasalnya, truk yang dikemudikannya itu tertimpa pohon jenis Trembesi yang mendadak tumbang di jalur Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Banjar/Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Jembrana, Sabtu (17/4) malam. Beruntung Susila Ariana selamat dari maut meskipun kepala truk ringsek tertimpa pohon.
Informasi di lapangan, musibah pohon tumbang ini terjadi pada Sabtu (17/4) sekitar pukul 19.00 Wita. Pada saat itu, kawasan Jembrana dan sekitarnya tengah diguyur hujan lebat. Sebelum kejadian, Susila Ariana yang mengemudikan truk engkel DK 9570 SE meluncur dari arah barat (Gilimanuk) menuju Denpasar. Setiba di TKP, tiba-tiba pohon perindang jenis Trembesi berdiameter sekitar 2 meter tumbang. Laju truk engkel itu pun sekita terhenti karena tertimpa pohon tumbang.
Selain truk seketika berhenti, Susila Ariana juga tak bisa keluar dari kendaraannya. Kedua pintu kendaraan ringsek tak bisa dibuka. Terlebih dahan pohon menutup kedua pintu sehingga tak ada ruang bagi Susila. Sopir asal Banjar/Desa Yeh Sumbul ini kian menderita karena kaki kirinya terjepit bagian truk yang ringsek. Praktis selama masyarakat melakukan proses evakuasi bangkai pohon, ia tak bisa berbuat apa-apa. Sesekali ia merintih kesakitan karena kaki kirinya terjepit. “Ada sekitar satu jam sopir truk itu terkurung di dalam mobilnya,” ungkap sumber NusaBali, Minggu (17/4).
Warga sekitar dibantu Sat Lantas Polres Jembrana, dan Satpol PP Jembrana turun ke lokasi untuk mengevakuasi korban. Sebelum mengeluarkan korban dari dalam truknya, petugas yang mengandalkan 4 buah chainsaw (gergaji mesin) mengawali dengan menyingkirkan batang dan ranting pohon dari kendaraan itu. Setelah semuanya bersih, petugas kemudian mencoba mengeluarkan sopir yang terjebak di dalam truknya. Kaca pintu kanan terpaksa dipecahkan untuk mengeluarkan korban. Namun usaha itu sia-sia, sebab pintu sudah rusak.
Evakuasi dari pintu kiri juga tak bisa dilakukan, sebab kondisinya sudah rusak. Warga kemudian memecahkan kaca depan truk itu. Hanya saja usaha mengevakuasi korban masih belum berhasil. Pasalnya, kaki kiri korban tergenjet bagian depan truk yang ringsek. Setelah bagian depan truk dibongkar, korban baru bisa dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Jembrana. “Kami baru bisa keluarkan korban setelah memecahkan kaca bagian depan. Evakuasi lewat depan,” terang Kasatpol PP Jembrana, I Gusti Ngurah Rai Budhi.
Ngurah Rai menduga, Susila Ariana masih bisa menggeser tubuhnya ke kiri sehingga terhindar dari gencetan kayu. Andai tak berkelit ke samping, mungkin nasib sopir truk naas itu beda. Susila hanya mengalami luka lecet dan memar. Ngurah Rai mengatakan, jalur Denpasar-Gilimanuk di kawasan Kecamatan Negara dan Kecamatan Melaya, Jembrana rawan pohon tumbang. Dari pemetaannya, ada sekitar 200 pohon perindang yang masih membahayakan. “Kalau diperbolehkan, kami mau tebang saja. Sudah beberapa kali ada kejadian pohon tumbang,” terangnya.
Sebelumnya, musibah maut terjadi di Jalur Utama Denpasar-Gilimanuk kawasan Lingkungan Biluk Poh Kauh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Senin (5/5/2015) siang. Pohon Trembesi ukuran besar di sisi selatan jalan mendadak roboh, hingga merenggut satu korban nyawa. Korbannya adalah I Ketut Mutrem, 53, pensiunan TNI AD asal Banjar Kaleran Kerta Bhuana, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo.
Ketika musibah pohon roboh terjadi siang itu, korban Ketut Mutrem melaju dari arah barat (Gilimanuk) dengan motor Supra X 123 nopol DK 2151 ZE. Tiba-tiba, pohon Trembesi berdiameter sekitar 1 meter itu roboh ke arah utara, hingga dahannya menghantam kepala korban. Akibatnya, korban tewas mengenaskan dalam kondisi luka berat. Korban menghembuskan napas terakhir saat dilarikan ke RSUD Negara. 7 ode
Komentar