AC Low Voltage Solusi Tegangan Tidak Stabil
Jika air conditioner (AC) di ruangan Anda tak terasa dingin, jangan keburu salahkan AC-nya.
Panasonic Hadirkan AC ‘Tahan Banting’ si-BiRU
DENPASAR. NusaBali
Bisa jadi tidak optimalnya AC dipicu tegangan listrik di rumah Anda yang drop! Ya, bukan rahasia lagi jika tegangan listrik di beberapa daerah di Indonesia bukan selalu stabil di angka 220 V. Bahkan tegangan listrik di beberapa lokasi ibukota Jakarta terekam di bawah 180 V.
Temuan ini sempat dirilis oleh Electricity Supply Monitoring Initiative (ESMI) yang dilakukan Insititute for Essential Services Reform (IESR) pada pertengahan 2017. Padahal berdasarkan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) tahun 2017 yang ditetapkan PLN untuk Area Distribusi Jakarta Raya, tegangan seharusnya paling rendah 198 V.
Bisa jadi tidak optimalnya AC dipicu tegangan listrik di rumah Anda yang drop! Ya, bukan rahasia lagi jika tegangan listrik di beberapa daerah di Indonesia bukan selalu stabil di angka 220 V. Bahkan tegangan listrik di beberapa lokasi ibukota Jakarta terekam di bawah 180 V.
Temuan ini sempat dirilis oleh Electricity Supply Monitoring Initiative (ESMI) yang dilakukan Insititute for Essential Services Reform (IESR) pada pertengahan 2017. Padahal berdasarkan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) tahun 2017 yang ditetapkan PLN untuk Area Distribusi Jakarta Raya, tegangan seharusnya paling rendah 198 V.
Jika sudah begini, jangan heran jika AC yang tak disiapkan menghadapi kondisi ‘low volt’ jadi tidak dingin, bahkan kompresor harus terhenti. Kerusakan AC pun semakin menjadi momok di saat cuaca sedang gerah-gerahnya.
Menyikapi kondisi ini, memilih AC dengan watt rendah saja tidak cukup. Diperlukan juga AC dengan kemampuan tetap optimal memberi kesejukan pada voltage rendah. “Karena kebutuhan itu Panasonic mengeluarkan AC si-BiRU yang tetap bisa bekerja optimal saat voltage turun sampai 160V,” kata Saiful Anwar, Head of Branch Bali PT Panasonic Gobel Indonesia.
Dari uji coba yang dilakukan, bahkan si-BiRU yang tersedia dalam 4 pilihan, masing-masing, ½ PK, ¾ PK, 1 PK dan 1½ PK, sanggup mengembuskan udara dingin secara konstan saat voltase coba diturunkan di angka 130V. Alhasil, kelebihan ini membuat AC-BiRU Panasonic tetap menjadi ‘teman baik’ di saat cuaca sedang panas-panasnya.
Kemampuan pada voltase rendah itu ditunjang oleh konsumsi daya listrik yang juga bersahabat. “AC Panasonic sudah tersertifikasi dan meraih efisiensi energi paling tinggi dengan rating bintang empat dari Kementerian ESDM, sehingga menghasilkan pendinginan yang cepat dan disertai dengan konsumsi listrik yang hemat,” ungkap Saiful.
Foto: Uji coba AC si-BiRU saat voltase diturunkan hingga di bawah 160V
Isu soal lingkungan juga tetap dikedepankan oleh Panasonic dengan menggunakan Refrigerant 23 generasi baru yang ramah lingkungan dan tidak merusak lapisan ozon. Kabar baik bagi konsumen adalah material khusus Superdyma yang dipakai si-BiRU membuat AC anti korosi dan tahan lama. Superdyma ini material berwarna keabu-abuan yang membuat unit outdoor bukan hanya tampil beda, melainkan punya keawetan lebih lama.
Semakin terasa lengkap adanya teknologi Blue Concept pada material evaporator yang membuat AC bebas karat dan tahan lama, hal ini juga telah dibuktikan melalui salt spray test. “AC si-BiRU juga sudah terlindungi dari bahaya konsleting karena PCB dilapisi dengan bahan silikon. Dilengkapi dengan panjang pipa yang mencapai 20M, instalasi AC si-BiRU dari Panasonic ini menjadi lebih mudah dan fleksibel,” jelas Heribertus Ronny, Assistant General Manager Air Conditioner PT Panasonic Gobel Indonesia.
Dan untuk yang suka mengeluh tetesan kebocoran AC, kali ini lebih lega dengan adanya lapisan Blue Fin pada bagian evaporator dan condensor. “Ini membuat AC si-BiRU ini tetap tangguh dan tidak bocor,” imbuh Heribertus.
Kabar baiknya lagi bagi konsumen, sejumlah fitur premium yang dibenamkan pada si-BiRU tak membuat bandrol harganya menjadi ikut-ikutan premium. Untuk AC ½ PK misalnya, dari penelusuran hanya dibandrol mulai harga Rp 3 jutaan. *mao
1
Komentar