Bali Rentan Rabies, Koster Ajak Masyarakat Rawat Anjing dengan Benar
Sampai saat ini isu penyakit zoonosis, di Pulau Bali masih menjadi permasalahan yang belum dapat diatasi, salah satunya penyakit rabies yang sudah terjadi sejak tahun 2008.
DENPASAR, NusaBali
Hal ini disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster saat membuka Kongres Asosiasi Dokter Hewan Asia (FAVA) ke-20 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kamis (1/11).
Menurutnya, berbagai upaya yang telah dilakukan termasuk dengan penerbitan Perda No.15 Tahun 2009 tentang Pengendalian dan Pemberantasan Rabies belum bisa membebaskan Bali dari ancaman Rabies. “Seiring dengan peningkatan populasi anjing yang sangat cepat, saya mengajak masyarakat untuk mengubah perilaku dalam memelihara dan merawat anjing secara baik dan benar untuk tidak meliarkan anjing piaraannya,” kata Koster. Ia menambahkan, kebiasaan membuang anjing betina di jalan atau tempat-tempat yang berpotensi menambah populasi anjing liar yang sangat rentan sebagai penular rabies.
Koster berharap, pertemuan di BNDCC ini akan menambah pengetahuan, wawasan serta memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat. “Kongres ini akan menjadikan momentum bagi seluruh delegasi-delegasi yang hadir dalam memunculkan pemikiran-pemikiran yang cerdas, imajinatif, dan inovatif yang bersifat membangun dan memberikan solusi yang berkualitas dalam mengatasi berbagai permasalahan yang muncul di bidang kedokteran hewan maupun kesehatan masyarakat, ujarnya.
Ketua Panitia Prof. Drh. Bambang Pontjo Priosoeryanto mengatakan, Kongres FAVA ke-20 yang dilaksanakan tanggal 30 Oktober - 3 November 2018 dilaksanakan bersamaan dengan Kongres IVMA ke-28, The 40th FAVA Council Meeting, 15th IVMA International Veterinary Scientific Conference and Animal Health Expo, The 2nd JSPS Core-to-Core Program Tripartite Meeting, The 1st FAVA-AVA Joint Meeting, ASEAN Veterinary Statutory Body Network (AVSBN) Meeting, Meeting of IVMA's Organizations of Veterinary Specialty and Scientific Interest Groups, Indonesian Animal Hospital Association (ARSHI) Meeting dan the 16th PIDHI Meeting. Seluruh kegiatan ini akan melibatkan sekitar 1.000 orang lebih peserta yang datang dari berbagai negara.
Acara pembukaan dihadiri Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Dr. Drh. I Ketut Diarmita, Presiden Asosiasi Dokter Hewan Indonesia (IVMA) Dr. Drh. Heru Setijanto dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Drh. I Wayan Mardiana, MM. *
Hal ini disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster saat membuka Kongres Asosiasi Dokter Hewan Asia (FAVA) ke-20 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kamis (1/11).
Menurutnya, berbagai upaya yang telah dilakukan termasuk dengan penerbitan Perda No.15 Tahun 2009 tentang Pengendalian dan Pemberantasan Rabies belum bisa membebaskan Bali dari ancaman Rabies. “Seiring dengan peningkatan populasi anjing yang sangat cepat, saya mengajak masyarakat untuk mengubah perilaku dalam memelihara dan merawat anjing secara baik dan benar untuk tidak meliarkan anjing piaraannya,” kata Koster. Ia menambahkan, kebiasaan membuang anjing betina di jalan atau tempat-tempat yang berpotensi menambah populasi anjing liar yang sangat rentan sebagai penular rabies.
Koster berharap, pertemuan di BNDCC ini akan menambah pengetahuan, wawasan serta memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat. “Kongres ini akan menjadikan momentum bagi seluruh delegasi-delegasi yang hadir dalam memunculkan pemikiran-pemikiran yang cerdas, imajinatif, dan inovatif yang bersifat membangun dan memberikan solusi yang berkualitas dalam mengatasi berbagai permasalahan yang muncul di bidang kedokteran hewan maupun kesehatan masyarakat, ujarnya.
Ketua Panitia Prof. Drh. Bambang Pontjo Priosoeryanto mengatakan, Kongres FAVA ke-20 yang dilaksanakan tanggal 30 Oktober - 3 November 2018 dilaksanakan bersamaan dengan Kongres IVMA ke-28, The 40th FAVA Council Meeting, 15th IVMA International Veterinary Scientific Conference and Animal Health Expo, The 2nd JSPS Core-to-Core Program Tripartite Meeting, The 1st FAVA-AVA Joint Meeting, ASEAN Veterinary Statutory Body Network (AVSBN) Meeting, Meeting of IVMA's Organizations of Veterinary Specialty and Scientific Interest Groups, Indonesian Animal Hospital Association (ARSHI) Meeting dan the 16th PIDHI Meeting. Seluruh kegiatan ini akan melibatkan sekitar 1.000 orang lebih peserta yang datang dari berbagai negara.
Acara pembukaan dihadiri Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Dr. Drh. I Ketut Diarmita, Presiden Asosiasi Dokter Hewan Indonesia (IVMA) Dr. Drh. Heru Setijanto dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Drh. I Wayan Mardiana, MM. *
Komentar