Penemu Black Box Lion Air Dapat Hadiah
Ditemukannya black box dari pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 610 kemarin tak lepas dari peran Sertu Marinir Hendra Syahputra dari Kesatuan Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir.
JAKARTA, NusaBali
Sertu Hendra menemukan bagian black box yang disebut flight data recorder (FDR). Usai mengangkat black box dari dasar laut, Sertu Hendra membagikan pengalamannya. Hendra mengatakan penyelam dari Batalion Intai Amfibi (YonTaifib) awalnya melakukan pencarian black box dan badan pesawat Lion Air. Penyelaman yang juga dilakukan bersama petugas KNKT itu mengalami kendala.
“Kami melakukan penyelaman, memang bentuk kontur bawahnya lumpur, agak sulit, dan serpihan pesawat di mana-mana. Dan kebetulan dengan alat yang dipinjami dan digunakan, kami percaya alat," kata pria asal Dumai, Riau yang masuk TNI sejak Maret 2005 ini.
Penyelam juga sempat merasa putus asa. "Kala itu kami putus asa mengikuti alat karena tidak banyak ditemukan bongkahan, hanya bongkahan-bongkahan kecil," ujar Hendra.
Namun para penyelam pantang menyerah dan terus mengikuti alat meski sepertinya diarahkan menuju area yang serpihan pesawatnya minim. Namun ternyata black box itu memang tak berada di dalam pecahan bodi pesawat.
Black Box ditemukan setelah penyelam menggali di dasar laut dengan petunjuk dari sensor alat.
"Tapi kami terus ikuti alat. Kami kecilkan areanya, lalu pada tempat yang alatnya menimbulkan sensitif tersebut kami gali-gali, dan ternyata kami mendapatkan black box," kata Hendra.
Hendra menemukannya saat menyelam di kedalaman 35 meter, dengan koordinat S 05 48 48.051 - E 107 07 37.622 dan koordinat S 05 48 46.545 - E 107 07 38.
Ketika turun menyelam, ujar pria kelahiran 10 Juni 1985 ini, arus laut kencang. Penyelam kemudian menggunakan tali agar tidak terlempar dan terbawa arus.
"Karena tali tersebut agak menghambat, kami kembali lagi ke posisi awal untuk melepas tali. Lalu, kami yakin, kami bodyfare, yakin mengikuti alat yang sudah diberikan," ungkap Hendra. Atas prestasinya, Sertu Hendra pun mendapat hadiah dari atasannya.
Hadiah tersebut diberikan oleh Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono langsung di atas KR Baruna Jaya. Ditanya apa hadiahnya, Laksamana Muda Yudo memilih merahasiakannya. Selain Hendra, hadiah diberikan kepada komandan penyelam.
"Sementara reward saja, nanti biar dibuka sendiri sama dia, nggak boleh dibocorkan, biar dia yang buka saja," ujar Yudo setelah memberikan hadiah berupa kotak kepada Sertu Hendra, Kamis (1/11) seperti dilansir detik.
Berdasarkan informasi dari data Korps Marinir, Sertu Hendra merupakan prajurit Bintara Utama yang saat ini tergabung dalam Batalyon Taifib I Marinir. Batalyon itu berada di bawah komando Pasukan Marinir (Pasmar) 1. *
Sertu Hendra menemukan bagian black box yang disebut flight data recorder (FDR). Usai mengangkat black box dari dasar laut, Sertu Hendra membagikan pengalamannya. Hendra mengatakan penyelam dari Batalion Intai Amfibi (YonTaifib) awalnya melakukan pencarian black box dan badan pesawat Lion Air. Penyelaman yang juga dilakukan bersama petugas KNKT itu mengalami kendala.
“Kami melakukan penyelaman, memang bentuk kontur bawahnya lumpur, agak sulit, dan serpihan pesawat di mana-mana. Dan kebetulan dengan alat yang dipinjami dan digunakan, kami percaya alat," kata pria asal Dumai, Riau yang masuk TNI sejak Maret 2005 ini.
Penyelam juga sempat merasa putus asa. "Kala itu kami putus asa mengikuti alat karena tidak banyak ditemukan bongkahan, hanya bongkahan-bongkahan kecil," ujar Hendra.
Namun para penyelam pantang menyerah dan terus mengikuti alat meski sepertinya diarahkan menuju area yang serpihan pesawatnya minim. Namun ternyata black box itu memang tak berada di dalam pecahan bodi pesawat.
Black Box ditemukan setelah penyelam menggali di dasar laut dengan petunjuk dari sensor alat.
"Tapi kami terus ikuti alat. Kami kecilkan areanya, lalu pada tempat yang alatnya menimbulkan sensitif tersebut kami gali-gali, dan ternyata kami mendapatkan black box," kata Hendra.
Hendra menemukannya saat menyelam di kedalaman 35 meter, dengan koordinat S 05 48 48.051 - E 107 07 37.622 dan koordinat S 05 48 46.545 - E 107 07 38.
Ketika turun menyelam, ujar pria kelahiran 10 Juni 1985 ini, arus laut kencang. Penyelam kemudian menggunakan tali agar tidak terlempar dan terbawa arus.
"Karena tali tersebut agak menghambat, kami kembali lagi ke posisi awal untuk melepas tali. Lalu, kami yakin, kami bodyfare, yakin mengikuti alat yang sudah diberikan," ungkap Hendra. Atas prestasinya, Sertu Hendra pun mendapat hadiah dari atasannya.
Hadiah tersebut diberikan oleh Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono langsung di atas KR Baruna Jaya. Ditanya apa hadiahnya, Laksamana Muda Yudo memilih merahasiakannya. Selain Hendra, hadiah diberikan kepada komandan penyelam.
"Sementara reward saja, nanti biar dibuka sendiri sama dia, nggak boleh dibocorkan, biar dia yang buka saja," ujar Yudo setelah memberikan hadiah berupa kotak kepada Sertu Hendra, Kamis (1/11) seperti dilansir detik.
Berdasarkan informasi dari data Korps Marinir, Sertu Hendra merupakan prajurit Bintara Utama yang saat ini tergabung dalam Batalyon Taifib I Marinir. Batalyon itu berada di bawah komando Pasukan Marinir (Pasmar) 1. *
1
Komentar