'Ucapkan Selamat Tinggal Bali' Lewat FB
Dari tujuh orang warga Sumatera Selatan (Sumsel) yang jadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 pada Senin (29/10), satu di antaranya adalah pasangan suami istri (pasutri) Candra Kirana (28) dan Cici Ariska (23).
Isyarat Kepergian Pasutri Korban Lion Air
JAKARTA, NusaBali
Warga asal Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumsel ini sempat menuliskan pesan terakhir di laman media sosial (medsos) sehari sebelum kecelakaan maut Lion Air tersebut.
Dalam akun Facebooknya bernama Alinzy Investasi, Cici Ariska, memposting dua foto terakhirnya pada 28 Oktober 2018. Dalam foto itu, Cici berpose bersama sang suami, Candra Kirana. Di dua foto yang berlokasi di Bandara Ngurah Rai Bali itu, Cici menyematkan tulisan selamat tinggal, yang ternyata menjadi pesan terakhir pasutri ini.
"Selamat tinggal Bali. Otw Babel lagi, kerja keras lagi.. biar bisa liburan lagi," tulis Cici Ariska.
Sebelum jatuhnya pesawat Lion Air tersebut, ternyata pasutri ini pergi ke Bali bersama saudaranya, Bayu dan istrinya, Nova Sari, untuk mengikuti gathering salah satu perusahaan trading, pada Jumat (26/10).
Namun saat jadwal kepulangan, Minggu (28/10), Bayu dan Nova memilih terbang dari Bali ke Palembang karena ingin bertemu dengan orangtuanya di Kabupaten PALI Sumsel. Sedangkan Candra Kirana, Cici Ariska, bersama teman mereka, Asep Syarifuddin dan Dadang, memilih langsung kembali ke Pangkalpinang.
"Pesawat yang mereka tumpangi dari Denpasar ke Jakarta adalah pesawat yang sama dari Jakarta ke Pangkalpinang, yaitu Lion Air JT 610," ucap Nova seperti dilansir liputan6.
Karena tidak ada rute langsung ke Pangkalpinang, pasutri dan kedua temannya harus transit di Jakarta dan menetap di Ibu Kota hingga jadwal keberangkatan pesawat pada Senin pagi.
Saat mendengar kabar pesawat Lion Air jatuh, Nova dan Bayu langsung mengecek keberadaan kakak dan iparnya itu melalui rekan-rekan mereka. Setelah memastikan pesawat yang ditumpangi kakak dan iparnya adalah Lion Air JT 610, mereka sekeluarga langsung syok dan menangis.
Bayu kemudian menyerahkan sampel DNA untuk mengidentifikasi jenazah kakaknya, Candra Kirana. Saudara Cici Ariska pun turut ke Jakarta untuk memantau perkembangan pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Saat menaiki pesawat Lion Air, ternyata pasutri ini sedang menanti kelahiran buah hatinya. Saat berlibur ke Bali, Cici Ariska sedang mengandung tiga bulan. Husnaini (55), ibu Candra Kirana, saat ini terus dirundung kesedihan dan tetap berdoa agar anak dan menantunya bisa ditemukan dalam kondisi selamat.
"Menantu saya itu baru hamil tiga bulan, kami ingin kumpul lagi bersama-sama dan menanti kelahiran anaknya," ujar Husnaini.
Keluarga pasutri ini terus menggelar doa bersama untuk meminta keselamatan korban. Mereka juga memantau perkembangan pencarian korban melalui media massa. Akun media sosial pasutri ini pun dibanjiri doa keselamatan untuk keduanya. "Semoga mereka slamat, kita terus berdoa kawan-kawan," tulis akun Facebook Flu Frenika. *
JAKARTA, NusaBali
Warga asal Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumsel ini sempat menuliskan pesan terakhir di laman media sosial (medsos) sehari sebelum kecelakaan maut Lion Air tersebut.
Dalam akun Facebooknya bernama Alinzy Investasi, Cici Ariska, memposting dua foto terakhirnya pada 28 Oktober 2018. Dalam foto itu, Cici berpose bersama sang suami, Candra Kirana. Di dua foto yang berlokasi di Bandara Ngurah Rai Bali itu, Cici menyematkan tulisan selamat tinggal, yang ternyata menjadi pesan terakhir pasutri ini.
"Selamat tinggal Bali. Otw Babel lagi, kerja keras lagi.. biar bisa liburan lagi," tulis Cici Ariska.
Sebelum jatuhnya pesawat Lion Air tersebut, ternyata pasutri ini pergi ke Bali bersama saudaranya, Bayu dan istrinya, Nova Sari, untuk mengikuti gathering salah satu perusahaan trading, pada Jumat (26/10).
Namun saat jadwal kepulangan, Minggu (28/10), Bayu dan Nova memilih terbang dari Bali ke Palembang karena ingin bertemu dengan orangtuanya di Kabupaten PALI Sumsel. Sedangkan Candra Kirana, Cici Ariska, bersama teman mereka, Asep Syarifuddin dan Dadang, memilih langsung kembali ke Pangkalpinang.
"Pesawat yang mereka tumpangi dari Denpasar ke Jakarta adalah pesawat yang sama dari Jakarta ke Pangkalpinang, yaitu Lion Air JT 610," ucap Nova seperti dilansir liputan6.
Karena tidak ada rute langsung ke Pangkalpinang, pasutri dan kedua temannya harus transit di Jakarta dan menetap di Ibu Kota hingga jadwal keberangkatan pesawat pada Senin pagi.
Saat mendengar kabar pesawat Lion Air jatuh, Nova dan Bayu langsung mengecek keberadaan kakak dan iparnya itu melalui rekan-rekan mereka. Setelah memastikan pesawat yang ditumpangi kakak dan iparnya adalah Lion Air JT 610, mereka sekeluarga langsung syok dan menangis.
Bayu kemudian menyerahkan sampel DNA untuk mengidentifikasi jenazah kakaknya, Candra Kirana. Saudara Cici Ariska pun turut ke Jakarta untuk memantau perkembangan pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Saat menaiki pesawat Lion Air, ternyata pasutri ini sedang menanti kelahiran buah hatinya. Saat berlibur ke Bali, Cici Ariska sedang mengandung tiga bulan. Husnaini (55), ibu Candra Kirana, saat ini terus dirundung kesedihan dan tetap berdoa agar anak dan menantunya bisa ditemukan dalam kondisi selamat.
"Menantu saya itu baru hamil tiga bulan, kami ingin kumpul lagi bersama-sama dan menanti kelahiran anaknya," ujar Husnaini.
Keluarga pasutri ini terus menggelar doa bersama untuk meminta keselamatan korban. Mereka juga memantau perkembangan pencarian korban melalui media massa. Akun media sosial pasutri ini pun dibanjiri doa keselamatan untuk keduanya. "Semoga mereka slamat, kita terus berdoa kawan-kawan," tulis akun Facebook Flu Frenika. *
1
Komentar