Jokowi–Ma’ruf Gelar Rakerda, Prabowo–Sandi Siapkan Saksi
Tim Pemenangan Jokowi–Ma’ruf Amin terlebih dulu akan gelar rapat konsolidasi. Tim Prabowo–Sandiaga tahap siapkan saksi dan penguatan keahlian saksi di TPS.
Persiapan Tim Pemenangan untuk Pilpres 2019
DENPASAR, NusaBali
Tim Pemenangan Jokowi–Ma’ruf Amin Provinsi Bali bakal gelar rapat kerja daerah (Rakerda) untuk pematangan strategi pemenangan di Pilpres 2019 mendatang. Rakerda akan melibatkan Tim Pemenangan Kabupaten/Kota seluruh Bali. Sementara Tim Pemenangan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno Provinsi Bali gencarkan strategi pemenangan, salah satunya menyiapkan pengawal suara di tempat pemungutan suara (TPS).
Sekretaris Tim Pemenangan Jokowi–Ma’ruf Amin Provinsi Bali I Gusti Putu Wijaya di Denpasar, Sabtu (3/11), mengatakan sebelum diputuskan Rakerda, akan digelar konsolidasi Tim Pemenangan pada Rabu (7/11) mendatang.
Wijaya mengemukakan Rakerda Tim Pemenangan Capres-Cawapres Jokowi–Ma’ruf Amin —diusung PDI Perjuangan-Partai Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI— seluruh Bali melibatkan Tim Pemenangan Kabupaten/Kota ini untuk menindaklanjuti hasil Rakernas Tim Pemenangan Capres-Cawapres Provinsi se-Indonesia di Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/10) lalu. Rakerda akan membahas strategi pemenangan di Bali.
“Jadi strategi pemenangan Capres-Cawapres Jokowi–Ma’ruf ini akan ditindaklanjuti ke bawah. Rakerda akan mengikutsertakan Tim Pemenangan Capres-Cawapres Kabupaten/Kota se-Bali. Sebelumnya, kami akan rapat konsolidasi pada Rabu mendatang,” tutur Wijaya, politisi senior Golkar asal Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, ini.
Untuk Rakerda nanti strategi pemenangan dibahas secara tertutup dengan partai koalisi. Strategi tersebut menyangkut briefing masalah penggalangan media, pembuatan laporan dana kampanye, dan agenda kampanye terbuka. “Intinya ini menindaklanjuti briefing Ketua Tim Pemenangan Nasional Erick Thohir di Surabaya. Banyak strategi yang sifatnya tertutup untuk publik. Kita sudah siap melaksanakan arahan itu di daerah (Provinsi Bali) dengan Rakerda melibatkan kabupaten/kota se-Bali. Yang paling menjadi fokus kita adalah menangkal hoax di Pilpres nanti. Setelah itu baru urusan pengerahan saksi di tempat pemungutan suara,” tegas Wijaya.
Rakerda rencananya juga akan dihadiri Ketua DPD PDI Perjuangan Bali I Wayan Koster yang notabene adalah Gubernur Bali periode 2018–2023. Selain itu seluruh kader elite partai pengusung akan hadir.
“Kami undang seluruh tokoh partai koalisi. Kami solid di Bali dan kami rasa untuk target kemenangan di Bali 80 persen untuk Jokowi–Ma’ruf bukan hal muluk-muluk,” tegas Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Partai Golkar Bali, ini.
Sementara konsolidasi Tim Pemenangan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno Provinsi Bali —diusung Partai Gerindra-Partai Demokrat-PAN-PKS-Partai Berkarya— juga sudah gencarkan strategi pemenangan. Salah satunya menyiapkan pengawal suara di tempat pemungutan suara (TPS). Rekrutmen saksi-saksi sedang digencarkan.
“Saat ini kami sedang merekrut saksi-saksi di TPS yang akan mengawal suara Prabowo–Sandi di Pilpres 2019 mendatang,” ujar Ida Bagus Putu Sukarta yang akrab disapa Gus Sukarta.
Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali ini menyatakan, duel Pilpres 17 April 2019 mendatang bukan ketika pendulangan simpati di basis massa. Namun tarung sesungguhnya adalah ketika di TPS. Lengah sedikit saja suara bisa lenyap kalau tidak dikawal. “Makanya sekarang kami sedang tahap menyiapkan saksi dan penguatan keahlian saksi yang akan kawal TPS,” kata Wakil Ketua DPRD Bali periode 2009–2014 ini.
Strategi lainnya, menurut Gus Sukarta, terutama untuk penguatan koalisi selalu ada kegiatan, meskipun tidak dibuka ke media. “Kami sudah siapkan sejumlah program untuk pemenangan di Bali. Capres-Cawapres kita juga akan turun lagi ke Bali dalam rapat akbar, kampanye terbuka. Jadwalnya masih kami susun bersama Tim Pemenangan pusat,” tutur anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil Bali ini.
Gus Sukarta menyebutkan target kemenangan 80 persen yang dicanangkan kubu Jokowi–Ma’ruf Amin tidak membuat kubu Prabowo–Sandiaga Uno di Provinsi Bali gentar. “Kami pun mentarget kemenangan, bukan hanya di Bali tetapi di nasional. Kami optimis, kami instruksikan kader maksimal berjuang. Berapa targetnya? Ya targetnya menang,” tandas Gus Sukarta.
Pada Pilpres 2019 nanti, Capres–Cawapres Jokowi–Ma’ruf diusung PDI Perjuangan-Partai Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI akan berhadapan head to head dengan Capres-Cawapres Prabowo Subianto–Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra-Partai Demokrat-PAN-PKS-Partai Berkarya. Duel Jokowi vs Prabowo ini ulangan Pilpres 2014. Hanya saja cawapres masing-masing saat itu berbeda. Jokowi bertandem dengan Jusuf Kalla, sementara Prabowo saat itu bertandem dengan Hatta Rajasa yang notabene adalah besan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. *nat
DENPASAR, NusaBali
Tim Pemenangan Jokowi–Ma’ruf Amin Provinsi Bali bakal gelar rapat kerja daerah (Rakerda) untuk pematangan strategi pemenangan di Pilpres 2019 mendatang. Rakerda akan melibatkan Tim Pemenangan Kabupaten/Kota seluruh Bali. Sementara Tim Pemenangan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno Provinsi Bali gencarkan strategi pemenangan, salah satunya menyiapkan pengawal suara di tempat pemungutan suara (TPS).
Sekretaris Tim Pemenangan Jokowi–Ma’ruf Amin Provinsi Bali I Gusti Putu Wijaya di Denpasar, Sabtu (3/11), mengatakan sebelum diputuskan Rakerda, akan digelar konsolidasi Tim Pemenangan pada Rabu (7/11) mendatang.
Wijaya mengemukakan Rakerda Tim Pemenangan Capres-Cawapres Jokowi–Ma’ruf Amin —diusung PDI Perjuangan-Partai Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI— seluruh Bali melibatkan Tim Pemenangan Kabupaten/Kota ini untuk menindaklanjuti hasil Rakernas Tim Pemenangan Capres-Cawapres Provinsi se-Indonesia di Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/10) lalu. Rakerda akan membahas strategi pemenangan di Bali.
“Jadi strategi pemenangan Capres-Cawapres Jokowi–Ma’ruf ini akan ditindaklanjuti ke bawah. Rakerda akan mengikutsertakan Tim Pemenangan Capres-Cawapres Kabupaten/Kota se-Bali. Sebelumnya, kami akan rapat konsolidasi pada Rabu mendatang,” tutur Wijaya, politisi senior Golkar asal Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, ini.
Untuk Rakerda nanti strategi pemenangan dibahas secara tertutup dengan partai koalisi. Strategi tersebut menyangkut briefing masalah penggalangan media, pembuatan laporan dana kampanye, dan agenda kampanye terbuka. “Intinya ini menindaklanjuti briefing Ketua Tim Pemenangan Nasional Erick Thohir di Surabaya. Banyak strategi yang sifatnya tertutup untuk publik. Kita sudah siap melaksanakan arahan itu di daerah (Provinsi Bali) dengan Rakerda melibatkan kabupaten/kota se-Bali. Yang paling menjadi fokus kita adalah menangkal hoax di Pilpres nanti. Setelah itu baru urusan pengerahan saksi di tempat pemungutan suara,” tegas Wijaya.
Rakerda rencananya juga akan dihadiri Ketua DPD PDI Perjuangan Bali I Wayan Koster yang notabene adalah Gubernur Bali periode 2018–2023. Selain itu seluruh kader elite partai pengusung akan hadir.
“Kami undang seluruh tokoh partai koalisi. Kami solid di Bali dan kami rasa untuk target kemenangan di Bali 80 persen untuk Jokowi–Ma’ruf bukan hal muluk-muluk,” tegas Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Partai Golkar Bali, ini.
Sementara konsolidasi Tim Pemenangan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno Provinsi Bali —diusung Partai Gerindra-Partai Demokrat-PAN-PKS-Partai Berkarya— juga sudah gencarkan strategi pemenangan. Salah satunya menyiapkan pengawal suara di tempat pemungutan suara (TPS). Rekrutmen saksi-saksi sedang digencarkan.
“Saat ini kami sedang merekrut saksi-saksi di TPS yang akan mengawal suara Prabowo–Sandi di Pilpres 2019 mendatang,” ujar Ida Bagus Putu Sukarta yang akrab disapa Gus Sukarta.
Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali ini menyatakan, duel Pilpres 17 April 2019 mendatang bukan ketika pendulangan simpati di basis massa. Namun tarung sesungguhnya adalah ketika di TPS. Lengah sedikit saja suara bisa lenyap kalau tidak dikawal. “Makanya sekarang kami sedang tahap menyiapkan saksi dan penguatan keahlian saksi yang akan kawal TPS,” kata Wakil Ketua DPRD Bali periode 2009–2014 ini.
Strategi lainnya, menurut Gus Sukarta, terutama untuk penguatan koalisi selalu ada kegiatan, meskipun tidak dibuka ke media. “Kami sudah siapkan sejumlah program untuk pemenangan di Bali. Capres-Cawapres kita juga akan turun lagi ke Bali dalam rapat akbar, kampanye terbuka. Jadwalnya masih kami susun bersama Tim Pemenangan pusat,” tutur anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil Bali ini.
Gus Sukarta menyebutkan target kemenangan 80 persen yang dicanangkan kubu Jokowi–Ma’ruf Amin tidak membuat kubu Prabowo–Sandiaga Uno di Provinsi Bali gentar. “Kami pun mentarget kemenangan, bukan hanya di Bali tetapi di nasional. Kami optimis, kami instruksikan kader maksimal berjuang. Berapa targetnya? Ya targetnya menang,” tandas Gus Sukarta.
Pada Pilpres 2019 nanti, Capres–Cawapres Jokowi–Ma’ruf diusung PDI Perjuangan-Partai Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI akan berhadapan head to head dengan Capres-Cawapres Prabowo Subianto–Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra-Partai Demokrat-PAN-PKS-Partai Berkarya. Duel Jokowi vs Prabowo ini ulangan Pilpres 2014. Hanya saja cawapres masing-masing saat itu berbeda. Jokowi bertandem dengan Jusuf Kalla, sementara Prabowo saat itu bertandem dengan Hatta Rajasa yang notabene adalah besan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. *nat
Komentar