KMHDI Salurkan Bantuan Tahap Dua untuk Gempa Sulteng
Setelah menyerahkan bantuan tahap pertama kepada korban gempa dan tsunami di kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 18 Oktober lalu, Kesatuan Mahasiswa Hindu Indonesia (KMHDI) kembali menyalurkan bantuan.
JAKARTA, NusaBali
Bantuan tahap dua mereka berikan kepada masyarakat di kabupaten Parigi, Sulteng. "Kami menyerahkan kepada para korban bencana gempa dan tsunami di Desa Nambaru dan Desa Toini, Kabupaten Parigi, Sulteng," ujar Ketua Departemen Sosial Kemasyarakatan Pimpinan Pusat KMHDI, I Wayan Yogi Mirzagita kepada NusaBali, Sabtu (3/11).
Bantuan tahap dua difokuskan untuk membantu pembangunan Hunian Sementara (Huntara) yang berada di Kabupaten Parigi. Menurut Yogi, bantuan pembangunan huntara menjadi prioritas mereka lantaran saat ini memasuki musim hujan. Ia khawatir para pengungsi tidak bisa berlindung dengan aman terutama dari serangan berbagai penyakit.
"Kami berharap bantuan ini, dapat memberikan sedikit rasa aman bagi para pengungsi. Dan untuk menjamin kelancaran dan percepatan proses pembangunan Huntara, kami telah menginstruksikan kader-kader KMHDI di Sulteng untuk mengawal secara baik," ucapnya.
Terkait pemilihan kabupaten Parigi, Yogi menjelaskan, karena ada beberapa titik yang mengalami gempa dengan dampak cukup parah. Namun tidak begitu banyak yang mengetahui. Bahkan ada masyarakat Parigi justru menyalurkan bantuan ke Palu, sehingga bantuan sangat minim di sini.
Yogi memperoleh informasi titik gempa di Parigi dari salah satu kader KMHDI yang kebetulan bertempat tinggal di sana. Awalnya, lanjut Yogi, penyaluran bantuan diprioritaskan ke Donggala, Sigi, dan Palu. Setelah menerima laporan dari salah satu kader, mereka langsung prioritaskan penyaluran bantuan ke sana.
Dengan penyaluran bantuan yang dilakukan KMHDI ke Parigi, Yogi berharap gerakannya itu menjadi informasi kepada publik. Khususnya pemerintah untuk bergerak secara masif melacak titik-titik korban gempa di Sulteng.
"Kami berharap melalui informasi ini pemerintah dan seluruh masyarakat menjadi tahu, bahwa masih ada titik - titik korban gempa yang luput dari uluran tangan kita. Jangan sampai bantuan hanya terpusat di satu titik saja," tegasnya. *k22
Bantuan tahap dua mereka berikan kepada masyarakat di kabupaten Parigi, Sulteng. "Kami menyerahkan kepada para korban bencana gempa dan tsunami di Desa Nambaru dan Desa Toini, Kabupaten Parigi, Sulteng," ujar Ketua Departemen Sosial Kemasyarakatan Pimpinan Pusat KMHDI, I Wayan Yogi Mirzagita kepada NusaBali, Sabtu (3/11).
Bantuan tahap dua difokuskan untuk membantu pembangunan Hunian Sementara (Huntara) yang berada di Kabupaten Parigi. Menurut Yogi, bantuan pembangunan huntara menjadi prioritas mereka lantaran saat ini memasuki musim hujan. Ia khawatir para pengungsi tidak bisa berlindung dengan aman terutama dari serangan berbagai penyakit.
"Kami berharap bantuan ini, dapat memberikan sedikit rasa aman bagi para pengungsi. Dan untuk menjamin kelancaran dan percepatan proses pembangunan Huntara, kami telah menginstruksikan kader-kader KMHDI di Sulteng untuk mengawal secara baik," ucapnya.
Terkait pemilihan kabupaten Parigi, Yogi menjelaskan, karena ada beberapa titik yang mengalami gempa dengan dampak cukup parah. Namun tidak begitu banyak yang mengetahui. Bahkan ada masyarakat Parigi justru menyalurkan bantuan ke Palu, sehingga bantuan sangat minim di sini.
Yogi memperoleh informasi titik gempa di Parigi dari salah satu kader KMHDI yang kebetulan bertempat tinggal di sana. Awalnya, lanjut Yogi, penyaluran bantuan diprioritaskan ke Donggala, Sigi, dan Palu. Setelah menerima laporan dari salah satu kader, mereka langsung prioritaskan penyaluran bantuan ke sana.
Dengan penyaluran bantuan yang dilakukan KMHDI ke Parigi, Yogi berharap gerakannya itu menjadi informasi kepada publik. Khususnya pemerintah untuk bergerak secara masif melacak titik-titik korban gempa di Sulteng.
"Kami berharap melalui informasi ini pemerintah dan seluruh masyarakat menjadi tahu, bahwa masih ada titik - titik korban gempa yang luput dari uluran tangan kita. Jangan sampai bantuan hanya terpusat di satu titik saja," tegasnya. *k22
1
Komentar