SMKN 3 Jadi Pusat Keunggulan Instalasi Tenaga Listrik
Dapat Bantuan Lab Peralatan Senilai Hampir Rp 1 Miliar
SINGARAJA, NusaBali
SMKN 3 Singaraja yang merupakan sekolah kejuruan di bidang teknik dan mesin baru saja mendapatkan bantuan satu lab peralatan instalasi tenaga listrik dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan SMK. Bantuan peralatan yang dikhususkan untuk jurusan listrik di SMKN 3 Singaraja dirancang menjadi pusat keunggulan instalasi tenaga listrik di Bali. Bantuan alat itu pun dapat digunakan oleh seluruh guru listrik di Bali untuk mempelajari instalasi listrik dnegan teknologi terbarukan.
Kepala Bidang Program dan Informasi, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Bidang Mesin dan Teknik Industri (P4TKI-BMTI) Bandung, Dr I Gusti Made Ardana SPd, MT ditemui Sabtu (3/11) lalu di SMKN 3 Singaraja menjelaskan bantuan peralatan praktik jurusan listrik itu adalah hasil kerjasama Indonesia dengan Prancis. Di Indonesia hanya ada 40 SMK yang menerima bantuan serupa dan SMKN 3 Singaraja satu-satunya di Bali. SMKN 3 Singaraja juga terpilih oleh pemerintah pusat dilihat dari sepak terjang proses pendidikan dan juga prestasi yang diraih selama ini.
“Bantuannya berupa satu lab peralatan listrik terbarukan dari Schneider Electric, dengan kualitas internasional senilai Rp 900 jutaan,” ujarnya.
Ardana pun menjelaskan bantuan tujuannya untuk meningkatkan kualitas lulusan siswa jurusan listrik. Bahkan dengan produk Schneider itu siapapun yang praktik dan bekerja memakai peralatan kelistrikannya otomatis akan mendapatkan pengakuan dan bersaing secara internasional.
Selain disiapkan untuk siswa, sebelumnya dua guru SMKN 3 Singaraja sudah dipanggil dan dilatih di P4TK-BMTI Bandung untuk mengoperasikan alat terbarukan itu. Selanjutnya juga akan dipanggil operator yang bertanggung jawab menjaga peralatan kelistrikan. “Bantuan ini juag berhubungan dnegan Impres 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK, dengan bantuan peralatan dan juga peningkatan kapasitas guru diharapkan dapat menjawab tantangan dunia industri yang perkembangannya cukup pesat,” imbuh Ardana.
Sementara itu, Kepala SMKN 3 Singaraja, I Nyoman Swastika mengatakan sejauh ini sekolah sedang bersiap untuk menerima kedatangan alat. “Guru, instalasi dan tempat sudah kami siapkan dari kemarin, sehingga saat alat datang sudah siap dioperasikan,” ujar dia. Swastika pun mengatakan sejauh ini instalasi tenaga listrik bantuan pusat itu sangat diperlukan oleh sekolah teknik seperti SMKN 3 Singaraja. Meskipun selama ini pemenuhan peralatan praktik di masing-maisng bengkel sudah terus ditingkatkan. Bahkan sebelum ada bantuan itu, beberapa peralatan kelistrikan juga sudah memakai produk Schneider.
“Bantuan ini penting sekali, karena ini alat baru, teknologi tinggi, setelah kemarin diseleksi pusat dan lihat performan guru dan sekolah serta bengkel, kami ditunjuk. Dan bersyukur serta terimakasih, mudah-mudahan dapat mewujudkan apa yang menjadi program,” imbuhnya.
Kepala UTP SMK di Buleleng, Made Suarja, mengatakan bantuan itu akan snagat membantu sekolah untuk memenuhi fasilitas alat praktik yang menyamai dengan alat di dunia industri. Mudah-mudah tak pertama kali. Dan tahun depan bisa tamatakan siswa berkualitas. Bisanya magang alatnya lebih bagus, tapi kalau sekarang disekolah alatnya lebih bagus saya pikir tamatannya berkualitas dan diterima oleh masyarakat,” jelasnya. *k23
SMKN 3 Singaraja yang merupakan sekolah kejuruan di bidang teknik dan mesin baru saja mendapatkan bantuan satu lab peralatan instalasi tenaga listrik dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan SMK. Bantuan peralatan yang dikhususkan untuk jurusan listrik di SMKN 3 Singaraja dirancang menjadi pusat keunggulan instalasi tenaga listrik di Bali. Bantuan alat itu pun dapat digunakan oleh seluruh guru listrik di Bali untuk mempelajari instalasi listrik dnegan teknologi terbarukan.
Kepala Bidang Program dan Informasi, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Bidang Mesin dan Teknik Industri (P4TKI-BMTI) Bandung, Dr I Gusti Made Ardana SPd, MT ditemui Sabtu (3/11) lalu di SMKN 3 Singaraja menjelaskan bantuan peralatan praktik jurusan listrik itu adalah hasil kerjasama Indonesia dengan Prancis. Di Indonesia hanya ada 40 SMK yang menerima bantuan serupa dan SMKN 3 Singaraja satu-satunya di Bali. SMKN 3 Singaraja juga terpilih oleh pemerintah pusat dilihat dari sepak terjang proses pendidikan dan juga prestasi yang diraih selama ini.
“Bantuannya berupa satu lab peralatan listrik terbarukan dari Schneider Electric, dengan kualitas internasional senilai Rp 900 jutaan,” ujarnya.
Ardana pun menjelaskan bantuan tujuannya untuk meningkatkan kualitas lulusan siswa jurusan listrik. Bahkan dengan produk Schneider itu siapapun yang praktik dan bekerja memakai peralatan kelistrikannya otomatis akan mendapatkan pengakuan dan bersaing secara internasional.
Selain disiapkan untuk siswa, sebelumnya dua guru SMKN 3 Singaraja sudah dipanggil dan dilatih di P4TK-BMTI Bandung untuk mengoperasikan alat terbarukan itu. Selanjutnya juga akan dipanggil operator yang bertanggung jawab menjaga peralatan kelistrikan. “Bantuan ini juag berhubungan dnegan Impres 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK, dengan bantuan peralatan dan juga peningkatan kapasitas guru diharapkan dapat menjawab tantangan dunia industri yang perkembangannya cukup pesat,” imbuh Ardana.
Sementara itu, Kepala SMKN 3 Singaraja, I Nyoman Swastika mengatakan sejauh ini sekolah sedang bersiap untuk menerima kedatangan alat. “Guru, instalasi dan tempat sudah kami siapkan dari kemarin, sehingga saat alat datang sudah siap dioperasikan,” ujar dia. Swastika pun mengatakan sejauh ini instalasi tenaga listrik bantuan pusat itu sangat diperlukan oleh sekolah teknik seperti SMKN 3 Singaraja. Meskipun selama ini pemenuhan peralatan praktik di masing-maisng bengkel sudah terus ditingkatkan. Bahkan sebelum ada bantuan itu, beberapa peralatan kelistrikan juga sudah memakai produk Schneider.
“Bantuan ini penting sekali, karena ini alat baru, teknologi tinggi, setelah kemarin diseleksi pusat dan lihat performan guru dan sekolah serta bengkel, kami ditunjuk. Dan bersyukur serta terimakasih, mudah-mudahan dapat mewujudkan apa yang menjadi program,” imbuhnya.
Kepala UTP SMK di Buleleng, Made Suarja, mengatakan bantuan itu akan snagat membantu sekolah untuk memenuhi fasilitas alat praktik yang menyamai dengan alat di dunia industri. Mudah-mudah tak pertama kali. Dan tahun depan bisa tamatakan siswa berkualitas. Bisanya magang alatnya lebih bagus, tapi kalau sekarang disekolah alatnya lebih bagus saya pikir tamatannya berkualitas dan diterima oleh masyarakat,” jelasnya. *k23
1
Komentar