Tim Kesenian Jembrana Tampilkan Fragmentari Petung Agung di TMII
Tim kesenian Kabupaten Jembrana membawakan fragmentari Petung Agung dalam pagelaran Pesona Budaya Bali di Anjungan Bali Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (3/11) malam.
NEGARA, NusaBali
Fragmentari ini menggambarkan sekelompok masyarakat yang mencari bambu untuk kepentingan alat musik, dengan tetap mengindahkan aturan alam sesuai keyakinan masyarakat Bali.
Diiringi gamelan jegog yang merupakan alat musik khas Jembrana, pementasan kali ini mampu menghibur penonton yang memadati Anjungan Bali TMII. Sebagian dari penonton itu, adalah warga Bali dari Jembrana yang tinggal di Jakarta, serta masyarakat umum pengunjung TMII. Pertunjukan berdurasi 1 jam itu seakan menghapus rasa kerinduan akan kampung halaman. Yang istimewa, hadir menyaksikan Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Gubernur Bali Wayan Koster, Bupati Jembrana I Putu Artha bersama Wabup Kembang Hartawan, duta besar serta perwakilan dari negara sahabat.
Pementasan kesenian Kabupaten Jembrana dalam Pesona Budaya Bali, itu didukung ratusan seniman yang merupakan kolaborasi dari berbagai sanggar seni di Jembrana. Tari ikon Jembrana ditampilkan sebagai sambutan selamat datang, yakni Tari Cempaka Putih. Disusul Tari Luwihning Paksi yang menggambarkan kehidupan satwa langka, Jalak Putih atau Jalak Bali.
Juga ditampilkan Tari Jejangeran yang menggambarkan dinamisnya pergaulan anak-anak muda, disusul tari kreasi Tua Tua Keladi. Tari Tua Tua Keladi itu, banyak mendapatkan apresiasi penonton.
Pada kesempatan itu juga tampil momen langka, yakni kolaborasi jegog dengan istri Gubernur Bali, Nyonya Suastini Koster yang membawakan musikalisasi puisi berjudul ‘Sumpah Kumbakarna’.
Gubernur Bali Wayan Kostersangat mengapresiasi pertunjukan budaya dari Kabupaten Jembrana. Menurutnya, kebudayaan harus dilestarikan, sehingga dapat bermanfaat demi kesejahteraan masyarakat. Pertunjukan ini juga mendekatkan kesenian dengan masyarakat luas, khususnya warga Jakarta. “Keragaman budaya merupakan kebhinekaan, namun tetap mempersatukan. Mengingatkan kita untuk senantiasa menghargai kebudayaan Indonesia yang adiluhung,” ujarnya.
Sementara Bupati Artha, mengharapkan pagelaran Pesona Budaya Bali ini mampu mengenalkan Jembrana sebagai daerah yang kaya akan seni dan budaya. Bahkan, Kabupaten Jembrana sebagai daerah ujung barat, juga memiliki seniman kreatif yang senantiasa melestarikan nilai-nilai budayanya, alam yang tak kalah indahnya, sehingga potensial sebagai target wisata. *
Fragmentari ini menggambarkan sekelompok masyarakat yang mencari bambu untuk kepentingan alat musik, dengan tetap mengindahkan aturan alam sesuai keyakinan masyarakat Bali.
Diiringi gamelan jegog yang merupakan alat musik khas Jembrana, pementasan kali ini mampu menghibur penonton yang memadati Anjungan Bali TMII. Sebagian dari penonton itu, adalah warga Bali dari Jembrana yang tinggal di Jakarta, serta masyarakat umum pengunjung TMII. Pertunjukan berdurasi 1 jam itu seakan menghapus rasa kerinduan akan kampung halaman. Yang istimewa, hadir menyaksikan Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Gubernur Bali Wayan Koster, Bupati Jembrana I Putu Artha bersama Wabup Kembang Hartawan, duta besar serta perwakilan dari negara sahabat.
Pementasan kesenian Kabupaten Jembrana dalam Pesona Budaya Bali, itu didukung ratusan seniman yang merupakan kolaborasi dari berbagai sanggar seni di Jembrana. Tari ikon Jembrana ditampilkan sebagai sambutan selamat datang, yakni Tari Cempaka Putih. Disusul Tari Luwihning Paksi yang menggambarkan kehidupan satwa langka, Jalak Putih atau Jalak Bali.
Juga ditampilkan Tari Jejangeran yang menggambarkan dinamisnya pergaulan anak-anak muda, disusul tari kreasi Tua Tua Keladi. Tari Tua Tua Keladi itu, banyak mendapatkan apresiasi penonton.
Pada kesempatan itu juga tampil momen langka, yakni kolaborasi jegog dengan istri Gubernur Bali, Nyonya Suastini Koster yang membawakan musikalisasi puisi berjudul ‘Sumpah Kumbakarna’.
Gubernur Bali Wayan Kostersangat mengapresiasi pertunjukan budaya dari Kabupaten Jembrana. Menurutnya, kebudayaan harus dilestarikan, sehingga dapat bermanfaat demi kesejahteraan masyarakat. Pertunjukan ini juga mendekatkan kesenian dengan masyarakat luas, khususnya warga Jakarta. “Keragaman budaya merupakan kebhinekaan, namun tetap mempersatukan. Mengingatkan kita untuk senantiasa menghargai kebudayaan Indonesia yang adiluhung,” ujarnya.
Sementara Bupati Artha, mengharapkan pagelaran Pesona Budaya Bali ini mampu mengenalkan Jembrana sebagai daerah yang kaya akan seni dan budaya. Bahkan, Kabupaten Jembrana sebagai daerah ujung barat, juga memiliki seniman kreatif yang senantiasa melestarikan nilai-nilai budayanya, alam yang tak kalah indahnya, sehingga potensial sebagai target wisata. *
1
Komentar