Jelang Usaba Dangsil, Manusia Sakti Ngayah
Kehadiran De Kubayan Wayan ngayah dalam proses perbaikan palinggih Pura Maspahit, antara lain untuk memberi tuntunan dan petunjuk sipat siku-siku Bali.
AMLAPURA, NusaBali
Jelang Karya Usaba Dangsil di Desa Pakraman Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, segenap krama Desa Pakraman Bungaya dari 15 banjar ngayah, memperbaiki palinggih di Pura Maspahit. Krama dikoordinasikan Bendesa Pakraman Bungaya De Salah Sukata, menata ijuk untuk memperbaiki tiga palinggih. Juga hadir manusia sakti, De Kubayan Wayan.
Tujuan melibatkan De Kubayan Wayan, agar penataan palinggih tidak menemui kendala secara niskala. Sebab, De Kubayan Wayan itulah yang menuntun agar tahapan pembangunan jadi lancar, dan yang bersangkutan memberikan sipat siku-siku Bali.
Kegiatan ngayah berlangsung di Pura Maspahit, Banjar Darma Karya, Desa Pakraman Bungaya, Senin (18/4).
Selain De Kubayan Wayan, juga didampingi De Kubayan Nyoman, kemudian jabatan tingkatan di bawahnya yang turut ngayah De Baan Wayan dan De Baan Nyoman.
Menata ijuk tersebut untuk digunakan memperbaiki tiga palinggih, yaitu, Ida Ratu Maspahit, Ida Bhatara Jawa, dan palinggih penuasan pasaluk. “Saya turut langsung menata perbaikan palinggih ini agar palinggih nanti auranya lebih sakral,” kata De Kubayan Wayan.
Apalagi perbaikan tiga palinggih jelang Karya Usaba Dangsil, yang puncaknya pada Soma Kliwon Sungsang, Senin (29/8). Begitu juga, dangsil yang diusung krama Desa Pakraman Bungaya nanti, sebelum dapat kekuatan gaib dari De Kubayan Wayan, dangsil tidak bisa terangkat. “Makanya kami selalu terjun langsung di setiap tahapan pembangunan,” tambahnya.
Kelian Kerta Desa Pakraman Bungaya I Gede Krisna Adi Widana membenarkan, keikutsertaan De Kubayan Wayan di setiap tahapan pembangunan, sangat diharapkan. Apalagi jelang Karya Usaba Dangsil yang diselenggarakan setiap 10 tahun sekali.
Sebab, sesuai tingkatan jabatan di Desa Pakraman Bungaya, posisi De Kubayan Wayan paling tertinggi, di atas Bendesa Pakraman Bungaya. Tugas De Kubayan Wayan, khusus bidang parahyangan, mengontrol jalannya ritual, juga memberkati seluruh krama agar dianugerahi karahayuan. Selama ritual berlangsung, De Kubayan Wayan memantau dari Pura Bale Agung.
“Makanya De Kubayan Wayan bergelar manusia sakti, karena memang sakti selama setahun menjabat sebagai De Kubayan Wayan. Sakti karena mampu mengobati penyakit sendiri, sakti karena mampu menyingkirkan pengaruh gaib, dan mampu menebang pohon dengan tangan kosong,” jelas Krisna Adi.
Makanya, lanjut Krisna Adi, setiap tahapan perbaikan palinggih De Kubayan Wayan selalu hadir, memantau, mengamati, dan memberikan petunjuk, agar pembangunan sesuai sipat siku-siku Bali. “Setiap tahapan De Kubayan Wayan mengambil pekerjaan untuk kepentingan palinggih, disertai mantra-mantra gaib, makanya palinggih di Desa Pakraman Bungaya aura-nya sakral,” tambahnya.
Penyarikan (Sekretaris) Teruna Desa Pakraman Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, I Ketut Sugata, juga ngayah bersama anggotanya. 7 k16
1
Komentar