Yusril Jadi Pengacara Jokowi-Ma'ruf
Yusril ingin memberi sumbangsih dalam kontestasi memilih Presiden (Pilpres) RI untuk periode 2019-2024.
Gerbong Politik Yusril akan Bersikap Desember Nanti
JAKARTA, NusaBali
Kabar mengejutkan datang dari advokat Yusril Ihza Mahendra. Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini resmi menjadi lawyer (pengacara) bagi pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf).
"Saya memutuskan untuk setuju dan menjadi lawyer-nya kedua beliau itu," kata Yusril dalam keterangannya, Senin (5/11). Bagaimana cerita Yusril bisa setuju menjadi lawyer pasangan nomor urut 01 pada Pilpres 2019 itu? Semua berawal dari pertemuan Yusril dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Erick Thohir, beberapa waktu lalu.
"Minggu yang lalu saya bertemu Pak Erick Thohir di Hotel Mulia, Jakarta. Pak Erick adalah ketua timsesnya Pak Jokowi. Pak Erick menyampaikan salam Pak Jokowi kepada saya dan saya pun menyampaikan salam saya kepada Pak Jokowi melalui Pak Erick. Kami bincang-bincang dan Pak Erick menanyakan kepastian apakah saya bersedia menjadi lawyer-nya Pak Jokowi-Pak Kiai Ma'ruf Amin dalam kedudukan beliau sebagai paslon capres-cawapres," ungkap Yusril. Yusril mengaku sudah cukup lama mendiskusikan kemungkinan menjadi lawyer Jokowi-Ma'ruf untuk 2019.
Saat bertemu dengan Erick itulah dia menyatakan persetujuannya. Erick, menurut Yusril, menyebut menjadi lawyer Jokowi-Amin tak akan dibayar. Yusril menyanggupinya.
"Pak Erick mengatakan bahwa jadi lawyer Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf ini prodeo alias gratis tanpa bayaran apa-apa. Saya bilang saya setuju saja. Dulu dalam Pilpres 2014, saya juga pernah dimintai menjadi ahli dalam gugatan Pak Prabowo kepada KPU tentang hasil pilpres di MK dan itu saya lakukan, gratis juga, he-he-he..., tanpa bayaran apa pun dari Pak Prabowo. Saya menerima menjadi lawyer-nya Pak Jokowi-Pak Ma'ruf sebagai lawyer profesional," tegas Yusril.
Ada harapan terselip dalam keputusannya menjadi lawyer Jokowi-Amin. Yusril ingin memberi sumbangsih dalam kontestasi memilih Presiden RI untuk periode 2019-2024. "Dengan menerima ini, mudah-mudahan saya saya bisa menyumbangkan sesuatu agar pilpres dan pemilu serentak kali ini berjalan fair, jujur, dan adil, dan semua pihak menaati aturan-aturan hukum yang berlaku. Saya pernah menangani perkara partai politik, termasuk Golkar, dan saya benar-benar bekerja profesional," tutur Yusril.
"Bagi saya, hukum harus ditegakkan secara adil bagi siapa pun tanpa kecuali. Menjadi lawyer haruslah memberikan masukan dan pertimbangan hukum yang benar kepada klien agar klien tidak salah dalam melangkah serta melakukan pembelaan jika ada hak-haknya yang dilanggar pihak lain," pungkasnya. Apakah Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) ini akan membawa gerbong partainya untuk berlabuh ke pasangan nomor urut 01 pada Pilpres 2019 itu?
"Pak Erick bilang, 'Yang penting Pak Yusrilnya'. Masalah PBB sama sekali tidak disinggung dalam pembicaraan dengan Pak Erick," kata Yusril dilansir detik.com.
Bagaimana sikap PBB pada Pilpres 2019? Yusril menegaskan partai berlambang bulan sabit dan bintang itu akan memutuskannya lewat forum yang digelar akhir tahun 2018.
"PBB sampai saat ini belum memutuskan memberikan dukungan ke paslon yang mana. PBB memang tidak dalam posisi bisa mencalonkan paslon. Kalau memberi dukungan, sifatnya informal. Masalah itu akan dibahas dan diputuskan bulan Desember nanti dalam Rakornas PBB," tegas Yusril.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga membenarkan Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara bagi pasangan Jokowi-Ma’ruf menghadapi Pilpres 2019. "Pak Yusril itu kan ahli hukum. Hukum politik dan hukum negara juga. Banyak kasus sengketa politik yang dia tangani di MK dan Bawaslu, dan dia memenangkan kasus-kasus itu," kata Arya Sinulingga, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, kemarin.
Menurut Arya, Yusril adalah figur profesional. Yusril, kata dia, meskipun pakar hukum tata negara dan ketua umum partai politik, tapi dapat bersikap profesional saat menjalani profesi sebagai pengacara. "Yusril juga komit menerima tawaran sebagai pengacara pasangan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf tanpa bayaran," katanya lagi.
Terpisah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menghormati pilihan Yusril. "Ya kalau pendapat saya itu kan haknya Pak Yusril. Sebagai seorang lawyer, itu kan ada kode etik lawyer kan, tidak boleh juga menolak klien, kan gitu, apalagi dia sudah menyatakan sebagai profesional. Ya nggak apa-apa, namanya juga hak seseorang, kita kan nggak bisa menghalang-halangi," tutur Direktur Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandi, Sufmi Dasco Ahmad saat dihubungi, Senin kemarin. *ant
JAKARTA, NusaBali
Kabar mengejutkan datang dari advokat Yusril Ihza Mahendra. Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini resmi menjadi lawyer (pengacara) bagi pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf).
"Saya memutuskan untuk setuju dan menjadi lawyer-nya kedua beliau itu," kata Yusril dalam keterangannya, Senin (5/11). Bagaimana cerita Yusril bisa setuju menjadi lawyer pasangan nomor urut 01 pada Pilpres 2019 itu? Semua berawal dari pertemuan Yusril dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Erick Thohir, beberapa waktu lalu.
"Minggu yang lalu saya bertemu Pak Erick Thohir di Hotel Mulia, Jakarta. Pak Erick adalah ketua timsesnya Pak Jokowi. Pak Erick menyampaikan salam Pak Jokowi kepada saya dan saya pun menyampaikan salam saya kepada Pak Jokowi melalui Pak Erick. Kami bincang-bincang dan Pak Erick menanyakan kepastian apakah saya bersedia menjadi lawyer-nya Pak Jokowi-Pak Kiai Ma'ruf Amin dalam kedudukan beliau sebagai paslon capres-cawapres," ungkap Yusril. Yusril mengaku sudah cukup lama mendiskusikan kemungkinan menjadi lawyer Jokowi-Ma'ruf untuk 2019.
Saat bertemu dengan Erick itulah dia menyatakan persetujuannya. Erick, menurut Yusril, menyebut menjadi lawyer Jokowi-Amin tak akan dibayar. Yusril menyanggupinya.
"Pak Erick mengatakan bahwa jadi lawyer Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf ini prodeo alias gratis tanpa bayaran apa-apa. Saya bilang saya setuju saja. Dulu dalam Pilpres 2014, saya juga pernah dimintai menjadi ahli dalam gugatan Pak Prabowo kepada KPU tentang hasil pilpres di MK dan itu saya lakukan, gratis juga, he-he-he..., tanpa bayaran apa pun dari Pak Prabowo. Saya menerima menjadi lawyer-nya Pak Jokowi-Pak Ma'ruf sebagai lawyer profesional," tegas Yusril.
Ada harapan terselip dalam keputusannya menjadi lawyer Jokowi-Amin. Yusril ingin memberi sumbangsih dalam kontestasi memilih Presiden RI untuk periode 2019-2024. "Dengan menerima ini, mudah-mudahan saya saya bisa menyumbangkan sesuatu agar pilpres dan pemilu serentak kali ini berjalan fair, jujur, dan adil, dan semua pihak menaati aturan-aturan hukum yang berlaku. Saya pernah menangani perkara partai politik, termasuk Golkar, dan saya benar-benar bekerja profesional," tutur Yusril.
"Bagi saya, hukum harus ditegakkan secara adil bagi siapa pun tanpa kecuali. Menjadi lawyer haruslah memberikan masukan dan pertimbangan hukum yang benar kepada klien agar klien tidak salah dalam melangkah serta melakukan pembelaan jika ada hak-haknya yang dilanggar pihak lain," pungkasnya. Apakah Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) ini akan membawa gerbong partainya untuk berlabuh ke pasangan nomor urut 01 pada Pilpres 2019 itu?
"Pak Erick bilang, 'Yang penting Pak Yusrilnya'. Masalah PBB sama sekali tidak disinggung dalam pembicaraan dengan Pak Erick," kata Yusril dilansir detik.com.
Bagaimana sikap PBB pada Pilpres 2019? Yusril menegaskan partai berlambang bulan sabit dan bintang itu akan memutuskannya lewat forum yang digelar akhir tahun 2018.
"PBB sampai saat ini belum memutuskan memberikan dukungan ke paslon yang mana. PBB memang tidak dalam posisi bisa mencalonkan paslon. Kalau memberi dukungan, sifatnya informal. Masalah itu akan dibahas dan diputuskan bulan Desember nanti dalam Rakornas PBB," tegas Yusril.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga membenarkan Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara bagi pasangan Jokowi-Ma’ruf menghadapi Pilpres 2019. "Pak Yusril itu kan ahli hukum. Hukum politik dan hukum negara juga. Banyak kasus sengketa politik yang dia tangani di MK dan Bawaslu, dan dia memenangkan kasus-kasus itu," kata Arya Sinulingga, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, kemarin.
Menurut Arya, Yusril adalah figur profesional. Yusril, kata dia, meskipun pakar hukum tata negara dan ketua umum partai politik, tapi dapat bersikap profesional saat menjalani profesi sebagai pengacara. "Yusril juga komit menerima tawaran sebagai pengacara pasangan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf tanpa bayaran," katanya lagi.
Terpisah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menghormati pilihan Yusril. "Ya kalau pendapat saya itu kan haknya Pak Yusril. Sebagai seorang lawyer, itu kan ada kode etik lawyer kan, tidak boleh juga menolak klien, kan gitu, apalagi dia sudah menyatakan sebagai profesional. Ya nggak apa-apa, namanya juga hak seseorang, kita kan nggak bisa menghalang-halangi," tutur Direktur Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandi, Sufmi Dasco Ahmad saat dihubungi, Senin kemarin. *ant
1
Komentar