Dituduh Berbohong, Ibu Bayi Siap Bersumpah
Dugaan Penculikan Bayi di Sukawati
GIANYAR, NusaBali
Kasus percobaan penculikan, yang menimpa bayi 1,5 tahun, Ni Komang Puspa Dewi, sempat dituding hoax atau kabar palsu. Sang ibu, Ni Wayan Sukerti, 36, yang sempat terlibat tarik menarik dengan terduga penculik berani diajak bersumpah. Sukerti juga telah diperiksa petugas Polsek Sukawati.
Pengakuan ibu bayi, ia nyaris diculik orang tak dikenal pada Kamis (1/11) sekitar pukul 10.00 Wita. Di gang sempit kawasan Banjar Dlodrurung, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati. “Saya berani sumpah, dimana saja berani diajak sumpah. Saya dibilang mengarang, padahal memang begitu kejadiannya,” ujar Sukerti, di rumahnya di Gang Walet, Banjar Dlodrurung, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, Senin (5/11).
Diakui, memang beberapa orang menyangsikan pengakuannya sebagai korban percobaan penculikan. “Banyak bapak-bapak ke rumah nyari saya. Mungkin saja intel. Memang banyak ditanyai, apakah benar begitu,” ujarnya. Sukerti pun berani diproses. “Sekarang ini HP saya disita polisi. Silahkan, karena tidak ada apa-apa,” ungkapnya.
Sukerti mengakui jika saat kejadian dia sangat ketakutan. “Setelah pelakunya kabur, saya minta tolong, tapi suara saya kecil. Karena saya gemetaran. Makanya tetangga tidak ada keluar rumah,” ujar perempuan asal Nusa Penida, Kabupaten Klungkung itu. Kata ibu rumah tangga itu, apabila tidak merasa takut, dia bisa berteriak dengan keras.
Sukerti pun memperlihatkan bukti pascakejadian percobaan penculikan. “Ini kaki kiri saya lecet. Saya bekas jatuh di pematang sawah. Celana saya juga basah sampai di sekolah,” ujarnya. Bahkan, dia memperlihatan dada putrinya sedikit lecet usai aksi saling tarik menarik dengan terduga penculik yang berpakaian serba hitam itu.
Usai kejadian, Sukerti kebingungan. Dia tidak langsung melapor ke kantor polisi, namun memilih ke SDN 3 Batubulan Kangin untuk menjemput putra pertamanya. “Di sekolah saya cerita sama orang tua siswa. Supaya yang lain waspada. Tapi buru-buru ada siswa mengadu ke gurunya lalu dilaporkan ke polisi,” jelasnya.
Baru pada hari Minggu (4/11), ibu dua anak itu diajak ke Polsek Sukawati untuk dimintai keterangannya. “Saya di Polsek dari jam 09.00 sampai jam empat sore. Habis itu saya disuruh tanda-tangan berkas banyak sekali,” ungkapnya. Senin kemarin, Sukerti kembali diminta tambahan keterangan. Sementara itu, Kapolsek Sukawati, AKP Suryadi, mengaku masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. “Masih lidik,” ungkapnya singkat.*nvi
Kasus percobaan penculikan, yang menimpa bayi 1,5 tahun, Ni Komang Puspa Dewi, sempat dituding hoax atau kabar palsu. Sang ibu, Ni Wayan Sukerti, 36, yang sempat terlibat tarik menarik dengan terduga penculik berani diajak bersumpah. Sukerti juga telah diperiksa petugas Polsek Sukawati.
Pengakuan ibu bayi, ia nyaris diculik orang tak dikenal pada Kamis (1/11) sekitar pukul 10.00 Wita. Di gang sempit kawasan Banjar Dlodrurung, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati. “Saya berani sumpah, dimana saja berani diajak sumpah. Saya dibilang mengarang, padahal memang begitu kejadiannya,” ujar Sukerti, di rumahnya di Gang Walet, Banjar Dlodrurung, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, Senin (5/11).
Diakui, memang beberapa orang menyangsikan pengakuannya sebagai korban percobaan penculikan. “Banyak bapak-bapak ke rumah nyari saya. Mungkin saja intel. Memang banyak ditanyai, apakah benar begitu,” ujarnya. Sukerti pun berani diproses. “Sekarang ini HP saya disita polisi. Silahkan, karena tidak ada apa-apa,” ungkapnya.
Sukerti mengakui jika saat kejadian dia sangat ketakutan. “Setelah pelakunya kabur, saya minta tolong, tapi suara saya kecil. Karena saya gemetaran. Makanya tetangga tidak ada keluar rumah,” ujar perempuan asal Nusa Penida, Kabupaten Klungkung itu. Kata ibu rumah tangga itu, apabila tidak merasa takut, dia bisa berteriak dengan keras.
Sukerti pun memperlihatkan bukti pascakejadian percobaan penculikan. “Ini kaki kiri saya lecet. Saya bekas jatuh di pematang sawah. Celana saya juga basah sampai di sekolah,” ujarnya. Bahkan, dia memperlihatan dada putrinya sedikit lecet usai aksi saling tarik menarik dengan terduga penculik yang berpakaian serba hitam itu.
Usai kejadian, Sukerti kebingungan. Dia tidak langsung melapor ke kantor polisi, namun memilih ke SDN 3 Batubulan Kangin untuk menjemput putra pertamanya. “Di sekolah saya cerita sama orang tua siswa. Supaya yang lain waspada. Tapi buru-buru ada siswa mengadu ke gurunya lalu dilaporkan ke polisi,” jelasnya.
Baru pada hari Minggu (4/11), ibu dua anak itu diajak ke Polsek Sukawati untuk dimintai keterangannya. “Saya di Polsek dari jam 09.00 sampai jam empat sore. Habis itu saya disuruh tanda-tangan berkas banyak sekali,” ungkapnya. Senin kemarin, Sukerti kembali diminta tambahan keterangan. Sementara itu, Kapolsek Sukawati, AKP Suryadi, mengaku masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. “Masih lidik,” ungkapnya singkat.*nvi
1
Komentar