Pemerintah Ajak China Pakai Biodesel
Pemerintah akan mengajak Malaysia untuk menggunakan biodiesel (solar campur minyak sawit) 20 persen.
JAKARTA, NusaBali
Selain Malaysia, Indonesia juga akan mengajak China melakukan hal yang sama namun dengan kadar campuran lebih rendah. "Termasuk juga kita akan bekerja sama dengan Malaysia. Di Malaysia kita minta supaya cepat menaikkan menjadi B20. Kemudian kita bekerja sama meyakinkan katakanlah China untuk pakai B5 dong. Ya kan," ujarnya di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (6/11) seperti dilansir liputan6.
Menurut Menko Darmin, penggunaan B5 tidak terlalu berdampak pada operasional mesin. Sehingga campuran ini dianggap aman untuk digunakan. Ya kan. "B5 kan nggak ada masalah sama sekali," jelas dia.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia akan menagih komitmen Malaysia untuk segera menerapkan kebijakan biodiesel 20 persen atau B20 di negaranya. Ini akan disampaikan dalam Rapat tahunan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) yang akan digelar di Malaysia.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, berdasarkan kesepakatan, Pemerintah Malaysia menyanggupi untuk penerapan dan pelaksanaan Solar campur 20 persen minyak sawit tersebut. Namun, kenyataannya hingga kini penyerapan minyak sawit Malaysia belum mencapai 10 persen.
"Padahal dalam perjanjiannya mereka 10 persen itu sudah diamanatkan di 2018 ini sehingga tentu tahun depan kita push lagi kapan mereka ikut Indonesia di B20," kata Airlangga saat ditemui di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (5/11).
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan menambahkan pihaknya juga akan menekan Pemerintah Malaysia untuk menerapkan B20.
"Nanti di CPOPC kita hanya akan mempertanyakan yang pokok itu arahan nanti di tingkat itu adalah kapan sih Malaysia mau B20," Kata Oke. *
Selain Malaysia, Indonesia juga akan mengajak China melakukan hal yang sama namun dengan kadar campuran lebih rendah. "Termasuk juga kita akan bekerja sama dengan Malaysia. Di Malaysia kita minta supaya cepat menaikkan menjadi B20. Kemudian kita bekerja sama meyakinkan katakanlah China untuk pakai B5 dong. Ya kan," ujarnya di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (6/11) seperti dilansir liputan6.
Menurut Menko Darmin, penggunaan B5 tidak terlalu berdampak pada operasional mesin. Sehingga campuran ini dianggap aman untuk digunakan. Ya kan. "B5 kan nggak ada masalah sama sekali," jelas dia.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia akan menagih komitmen Malaysia untuk segera menerapkan kebijakan biodiesel 20 persen atau B20 di negaranya. Ini akan disampaikan dalam Rapat tahunan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) yang akan digelar di Malaysia.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, berdasarkan kesepakatan, Pemerintah Malaysia menyanggupi untuk penerapan dan pelaksanaan Solar campur 20 persen minyak sawit tersebut. Namun, kenyataannya hingga kini penyerapan minyak sawit Malaysia belum mencapai 10 persen.
"Padahal dalam perjanjiannya mereka 10 persen itu sudah diamanatkan di 2018 ini sehingga tentu tahun depan kita push lagi kapan mereka ikut Indonesia di B20," kata Airlangga saat ditemui di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (5/11).
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan menambahkan pihaknya juga akan menekan Pemerintah Malaysia untuk menerapkan B20.
"Nanti di CPOPC kita hanya akan mempertanyakan yang pokok itu arahan nanti di tingkat itu adalah kapan sih Malaysia mau B20," Kata Oke. *
1
Komentar