Ibu Ngaku Bayi Diculik Ternyata Bohong
Apes dialami Ni Nyoman Sukerti, 36, yang sempat ngaku bayi perempuannya Ni Komang Puspa Dewi diculik orang tak dikenal saat melintas di Banjar Dlodrurung, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, Kamis (1/11) lalu.
GIANYAR, NusaBali
Ternyata, Sukerti berbohong. Motifnya, hanya untuk menakut-nakuti anaknya agar tidak keluar rumah sendirian. Sukerti membongkar rahasianya setelah dicerca pertanyaan oleh jajaran Reskrim Polsek Sukawati. Hingga akhirnya, Rabu (8/11) kemarin Sukerti menyerah. Dia mengaku percobaan penculikan itu fiktif alias tidak pernah terjadi. Ibu rumah tangga asal Nusa Penida itu kini berurusan dengan polisi karena menyampaikan keterangan palsu (hoax).
Kepada masyarakat luas, Sukerti juga mengakui jika dirinya berbohong melalui video yang direkam polisi. Didampingi Kapolsek Sukawati AKP Suryadi dan Kanit Reskrim Polsek Sukawati Iptu I Gusti Ngurah Winangun, Sukerti memohon maaf atas kebohongan yang dia buat.
Tapi maaf tidak cukup, Kanit Reskrim Iptu Gusti Winangun seizin Kapolsek tetap memproses masalah tersebut. "Baru tadi siang sekitar jam dua (pukul 14.00 Wita) ibu itu mengaku kalau dia bohong," ujar Iptu Winangun. Sukerti mengakhiri kebohongannya setelah diperiksa polisi atas laporan dugaan penculikan yang dibuatnya.
"Saat kami periksa, alibi dia terungkap jika dia berbohong. Lantas dia mengakui bohong," ujar Winangun. Kata Winangun, perbuatan Sukerti ini termasuk tindak pidana. "Dia membuat keterangan palsu di kepolisian. Melanggar KUHP. Dia bisa diancam 7 tahun," tegas perwira dengan pangkat balok dua di pundak ini.
Hingga sore kemarin, Sukerti masih diperiksa polisi atas keterangan palsu itu. "Status dia masih saksi," tukasnya. Sementara itu, melalui video yang direkam kepolisian Polres Gianyar, Sukerti telah meminta maaf atas kebohongan aksi penculikan yang dia buat. "Saya mengklarifikasi tentang penculikan anak. Bahwa keterangan saya tidak benar," ujar Sukerti dalam video didampingi Kapolsek Sukawati dan Kanit Reskrim.
Sambil mencakupkan tangan tanda memohon maaf, Sukerti beralasan ingin menakuti anaknya. "Supaya anak saya tidak keluar sendirian. Saya minta maaf bahwa berita penculikan anak tidak benar," ujar Sukerti.
Sebelumnya diberitakan, kasus percobaan penculikan bayi Ni Komang Puspa Dewi, 1,5, diragukan kebenarannya. Sebab, selain tak ada saksi mata, keterangan dari korban sendiri Ni Ketut Sukerti masih plin plan atau berbeda-beda. Korban pula tak melaporkan kejadian ini secara resmi ke Polsek Sukawati.
Meski demikian, polisi tetap atensi kasus ini. Terutama mencari orang pertama yang menebar informasi percobaan penculikan ini hingga meresahkan masyarakat.
Polisi tidak saja memburu diduga pelaku, namun juga memburu penyebar informasi tersebut di media sosial. Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP AKP Deny Septiawan, Sabtu (3/11) mengaku sampai saat ini tidak ada laporan ke polisi baik ke Mapolsek Sukawati maupun Polres Gianyar. “Tidak ada laporan ke kita (polisi- red) baik ke Polsek Sukawati maupun ke Polres Gianyar,” ujar AKP Deny. Disinggung soal informasi bohong atau bukan penculikan? Kasat Reskrim Polres Gianyar kini turun sedang mengejar penyebar informasi tersebut.
Sementara seperti diketahui, berita percobaan penculikan bayi perempuan, Ni Komang Puspa Dewi, 1,5, oleh orang tak dikenal, heboh pada Kamis (1/11). Ceritanya, bayi itu berusaha diculik sekitar pukul 10.00 Wita di gang sempit kawasan Banjar Dlodrurung, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati. Saat itu, Komang Puspa digendong oleh ibunya Ni Wayan Sukerti, 36, yang hendak pulang usai mengantar anak keduanya sekolah di SDN 3 Batubulan Kangin. *nvi
Ternyata, Sukerti berbohong. Motifnya, hanya untuk menakut-nakuti anaknya agar tidak keluar rumah sendirian. Sukerti membongkar rahasianya setelah dicerca pertanyaan oleh jajaran Reskrim Polsek Sukawati. Hingga akhirnya, Rabu (8/11) kemarin Sukerti menyerah. Dia mengaku percobaan penculikan itu fiktif alias tidak pernah terjadi. Ibu rumah tangga asal Nusa Penida itu kini berurusan dengan polisi karena menyampaikan keterangan palsu (hoax).
Kepada masyarakat luas, Sukerti juga mengakui jika dirinya berbohong melalui video yang direkam polisi. Didampingi Kapolsek Sukawati AKP Suryadi dan Kanit Reskrim Polsek Sukawati Iptu I Gusti Ngurah Winangun, Sukerti memohon maaf atas kebohongan yang dia buat.
Tapi maaf tidak cukup, Kanit Reskrim Iptu Gusti Winangun seizin Kapolsek tetap memproses masalah tersebut. "Baru tadi siang sekitar jam dua (pukul 14.00 Wita) ibu itu mengaku kalau dia bohong," ujar Iptu Winangun. Sukerti mengakhiri kebohongannya setelah diperiksa polisi atas laporan dugaan penculikan yang dibuatnya.
"Saat kami periksa, alibi dia terungkap jika dia berbohong. Lantas dia mengakui bohong," ujar Winangun. Kata Winangun, perbuatan Sukerti ini termasuk tindak pidana. "Dia membuat keterangan palsu di kepolisian. Melanggar KUHP. Dia bisa diancam 7 tahun," tegas perwira dengan pangkat balok dua di pundak ini.
Hingga sore kemarin, Sukerti masih diperiksa polisi atas keterangan palsu itu. "Status dia masih saksi," tukasnya. Sementara itu, melalui video yang direkam kepolisian Polres Gianyar, Sukerti telah meminta maaf atas kebohongan aksi penculikan yang dia buat. "Saya mengklarifikasi tentang penculikan anak. Bahwa keterangan saya tidak benar," ujar Sukerti dalam video didampingi Kapolsek Sukawati dan Kanit Reskrim.
Sambil mencakupkan tangan tanda memohon maaf, Sukerti beralasan ingin menakuti anaknya. "Supaya anak saya tidak keluar sendirian. Saya minta maaf bahwa berita penculikan anak tidak benar," ujar Sukerti.
Sebelumnya diberitakan, kasus percobaan penculikan bayi Ni Komang Puspa Dewi, 1,5, diragukan kebenarannya. Sebab, selain tak ada saksi mata, keterangan dari korban sendiri Ni Ketut Sukerti masih plin plan atau berbeda-beda. Korban pula tak melaporkan kejadian ini secara resmi ke Polsek Sukawati.
Meski demikian, polisi tetap atensi kasus ini. Terutama mencari orang pertama yang menebar informasi percobaan penculikan ini hingga meresahkan masyarakat.
Polisi tidak saja memburu diduga pelaku, namun juga memburu penyebar informasi tersebut di media sosial. Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP AKP Deny Septiawan, Sabtu (3/11) mengaku sampai saat ini tidak ada laporan ke polisi baik ke Mapolsek Sukawati maupun Polres Gianyar. “Tidak ada laporan ke kita (polisi- red) baik ke Polsek Sukawati maupun ke Polres Gianyar,” ujar AKP Deny. Disinggung soal informasi bohong atau bukan penculikan? Kasat Reskrim Polres Gianyar kini turun sedang mengejar penyebar informasi tersebut.
Sementara seperti diketahui, berita percobaan penculikan bayi perempuan, Ni Komang Puspa Dewi, 1,5, oleh orang tak dikenal, heboh pada Kamis (1/11). Ceritanya, bayi itu berusaha diculik sekitar pukul 10.00 Wita di gang sempit kawasan Banjar Dlodrurung, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati. Saat itu, Komang Puspa digendong oleh ibunya Ni Wayan Sukerti, 36, yang hendak pulang usai mengantar anak keduanya sekolah di SDN 3 Batubulan Kangin. *nvi
1
Komentar