E-Learning Bantu Siswa Perdalam Materi
Penerapan E-Learning nampaknya akan mewarnai metode pembelajaran ke depan. Mengingat kurikulum 2013 yang padat akan materi, sementara waktu pertemuan antara guru dengan murid di sekolah dibatasi oleh waktu.
Sudah Diterapkan di SMP AMI Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Permasalahan inilah yang mendorong SMP Adhi Mekar Indonesia (AMI) Denpasar sejak enam bulan lalu, memilih metode pembelajaran E-Learning sebagai ‘tambahan’ belajar yang bisa dilakukan dimana saja melalui sistem tatap muka secara online, setelah pulang sekolah.
Direktur Research and Development Yayasan Adhi Mekar Indonesia, Andrew Setya Putra P SKom menjelaskan, E-Learning merupakan suatu sistem belajar mengajar dengan menggunakan media online. Ia yakin, E-Learning bisa memajukan dunia pendidikan di Bali.
“Jadi online itu bukan digunakan untuk sesuatu hal yang kurang produktif, namun kita bisa menggunakan metode online ini dengan belajar. Kami terapkan E-Learning ini sudah enam bulan yang lalu, dimana sudah menjalani trial and error. Persiapannya sudah setahun sebelumnya,” ungkap Andrew, di sela kunjungan Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar dan kepala sekolah SMP se-kota Denpasar, di SMP Adhi Mekar Indonesia, di Jalan Kusuma Bangsa II Nomor 25 Denpasar, Rabu (7/11).
E-Learning menurutnya memiliki sisi lebih. Andrew mengatakan, sistem E-Learning tidak terbatas waktu mengajar, karena bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, baik menggunakan laptop, tablet, maupun HP. Pembelajaran pun menjadi lebih interaktif, mengingat dalam belajar secara E-Learning, guru dan murid tidak sekedar hanya memberi dan menerima materi. Lebih dari itu, ada interaksi yang terjadi selama pembelajaran, sehingga antara guru dan murid semakin intens melakukan interaksi, tidak sebatas bertemu di sekolah saja. “Metode belajar yang kami kembangkan dalam E-Learning ini kami mempunyai opsi yang sangat menarik. Contohnya kita bisa mengajarkan dengan menggunakan video, power point, ada juga fitur white board, dan gambar juga bisa,” terangnya.
Lanjut Andrew, dengan kurikulum 2013 yang materinya diperpadat, pembahasan materi membutuhkan cukup waktu agar dipahami oleh siswa. Sedangkan pertemuan di sekolah terbatas. Maka dari itu, E-Learning akan membantu siswa untuk lebih mendalami materi pelajaran. “Murid akan tetap sekolah seperti biasa, namun karena materinya cukup padat, di sekolah mungkin hanya dijelaskan secara garis besar saja. Sehingga pendalaman materinya bisa saat E-Learning sepulang sekolah. Bisa dalam bentuk kelompok atau privat. Metode ini juga sekaligus mendorong anak-anak memanfaatkan teknologi lebih positif, ketimbang mencari hal-hal yang kurang produktif selama online. Orang tua pun bisa memantau anak, karena belajar E-Learning bisa di rumah,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar, I Wayan Gunawan, mengapresiasi sistem belajar mengajar E-Learning yang diterapkan SMP AMI Denpasar. Menurutnya, pembelajaran masa kini dituntut lebih kreatif dan inovatif. Hal ini, kata dia, sejalan dengan status Kota Denpasar yang menyandang predikat ‘Smart City’. “Jika dihubungkan dengan visi Kota Denpasar sebagai Denpasar kota kreatif berwawasan budaya, ini termasuk sarana belajar yang menjadikan anak lebih produktif dan edukatif. Mungkin anak yang tidak sempat belajar di sekolah, dengan metode seperti ini bisa belajar di rumah,” ujarnya.
Disinggung mengenai penerapan E-Learning se-kota Denpasar, menurut Kadis Gunawan, masih akan dilihat dulu. Karena ini berkaitan dengan teknologi dan informasi, maka perlu OPD terkait seperti Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) untuk menguji apakah sistem ini bisa diterapkan secara serentak. “E-Learning ini sebenarnya sangat kita butuhkan. Tapi E-Learning yang model seperti apa, itu yang harus diuji terlebih dulu. Termasuk kita harapkan E-Learning juga mendorong anak tidak hanya menjadi cerdas secara intelektual, melainkan juga cerdas secara emosional dan spiritual. Pendidikan karakter juga dimatch ke dalam E-Learning,” katanya. *ind
1
Komentar