Kemenag Sosialisasi dengan Bondres
Tim Penilai Zona Integritas WBK (Wilayah Bebas Korupsi) dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani) dari pusat menilai kinerja Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karangasem, Kamis (8/11).
AMLAPURA, NusaBali
Dalam penilaian itu, tim penilai dari pusat, Najamudin dan Reza, tertegun mendengar penjelasan staf Kemenag yang sosialisasikan program penyuluhan agama dengan pementasan kesenian bondres. Kasi Urusan Agama Hindu, Ida Made Pidada Manuaba, membeberkan teknik penyuluhan agama di masyarakat dikemas dalam bentuk hiburan rakyat. Teknisnya semua materi bidang agama dimasukkan dalam dialog di pementasan bondres. Sehingga penonton terhibur dan materi penyuluhan bisa diserap. Dikatakan, jika hanya mendatangi masyarakat dengan menyampaikan materi agama, kesannya kaku dan monoton. “Kami menggelar penyuluhan agama dikemas dalam pementasan bondres. Pementasan bisa sampai pukul 02.00 Wita,” jelas Ida Made Pidada Manuaba.
Pernyataan Ida Made Pidada Manuaba juga dikuatkan Kepala Kantor Kementerian Agama, Dr Ni Nengah Rustini. Selain melakukan penyuluhan dalam bentuk hiburan menampilkan bondres, juga memberikan pemahaman agama saat ada paruman desa pakraman yang membahas persiapan upacara. Materi penyuluhan diberikan disesuaikan dengan upacara yang akan terlaksana. Masyarakat nantinya dapat pemahaman bidang tatwa, menyangkut makna upacara yang akan dilaksanakan.
Selama ini agama Hindu mengenal adanya tiga kerangka agama Hindu, tatwa, susila dan upacara. Telah terlaksana, dan dipahami masyarakat umumnya hanyalah bidang susila dan upacara. “Sehingga kami mengimbangi memberikan esensi dari upacara yang tengah dilaksanakan atau jelang dilaksanakan,” kata Dr Rustini. Dijelaskan, selama ini memberdayakan tenaga penyuluh sebanyak 9 PNS dan 65 non PNS.
Najamudin dan Reza, sebagai tim penilai dari pusat, mengaku baru kali ini mendengar teknis dilakukan penyuluh agama di masyarakat dikemas dalam bentuk hiburan. “Itu inovasi yang baik,” kata Najamudin.
Sementara Reza, juga menanyakan SOP (standar operasional prosedur) yang diberlakukan Kantor Kemenag Karangasem, berikut monitoring, dan evaluasinya. Penilaian zona integritas dibagi dua kategori, berdasarkan survei dan penilaian langsung. Survei yang dimaksud, petugas langsung ke lapangan mengobservasi responden dari masyarakat terkait pelayanan Kemenag Karangasem. Sasarannya guru agama Hindu, guru agama Islam, tokoh agama, tokoh masyarakat dan terkait lainnya yang sering berurusan dengan Kantor Kemenag. Kantor Kemenag sebagai wakil Bali dalam penilaian zona integritas tingkat nasional, bersaing dengan 33 provinsi lainnya. *k16
Dalam penilaian itu, tim penilai dari pusat, Najamudin dan Reza, tertegun mendengar penjelasan staf Kemenag yang sosialisasikan program penyuluhan agama dengan pementasan kesenian bondres. Kasi Urusan Agama Hindu, Ida Made Pidada Manuaba, membeberkan teknik penyuluhan agama di masyarakat dikemas dalam bentuk hiburan rakyat. Teknisnya semua materi bidang agama dimasukkan dalam dialog di pementasan bondres. Sehingga penonton terhibur dan materi penyuluhan bisa diserap. Dikatakan, jika hanya mendatangi masyarakat dengan menyampaikan materi agama, kesannya kaku dan monoton. “Kami menggelar penyuluhan agama dikemas dalam pementasan bondres. Pementasan bisa sampai pukul 02.00 Wita,” jelas Ida Made Pidada Manuaba.
Pernyataan Ida Made Pidada Manuaba juga dikuatkan Kepala Kantor Kementerian Agama, Dr Ni Nengah Rustini. Selain melakukan penyuluhan dalam bentuk hiburan menampilkan bondres, juga memberikan pemahaman agama saat ada paruman desa pakraman yang membahas persiapan upacara. Materi penyuluhan diberikan disesuaikan dengan upacara yang akan terlaksana. Masyarakat nantinya dapat pemahaman bidang tatwa, menyangkut makna upacara yang akan dilaksanakan.
Selama ini agama Hindu mengenal adanya tiga kerangka agama Hindu, tatwa, susila dan upacara. Telah terlaksana, dan dipahami masyarakat umumnya hanyalah bidang susila dan upacara. “Sehingga kami mengimbangi memberikan esensi dari upacara yang tengah dilaksanakan atau jelang dilaksanakan,” kata Dr Rustini. Dijelaskan, selama ini memberdayakan tenaga penyuluh sebanyak 9 PNS dan 65 non PNS.
Najamudin dan Reza, sebagai tim penilai dari pusat, mengaku baru kali ini mendengar teknis dilakukan penyuluh agama di masyarakat dikemas dalam bentuk hiburan. “Itu inovasi yang baik,” kata Najamudin.
Sementara Reza, juga menanyakan SOP (standar operasional prosedur) yang diberlakukan Kantor Kemenag Karangasem, berikut monitoring, dan evaluasinya. Penilaian zona integritas dibagi dua kategori, berdasarkan survei dan penilaian langsung. Survei yang dimaksud, petugas langsung ke lapangan mengobservasi responden dari masyarakat terkait pelayanan Kemenag Karangasem. Sasarannya guru agama Hindu, guru agama Islam, tokoh agama, tokoh masyarakat dan terkait lainnya yang sering berurusan dengan Kantor Kemenag. Kantor Kemenag sebagai wakil Bali dalam penilaian zona integritas tingkat nasional, bersaing dengan 33 provinsi lainnya. *k16
Komentar