Pengunjung DTW Bedugul Masih Sepi
DTW Bedugul yang ada di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Tabanan sudah sepekan dibuka untuk umum, tetapi wisatawan yang berkunjung masih sepi.
TABANAN, NusaBali
Sehari baru ada 10 orang bahkan kurang, yang berkunjung. Hal ini dikarenakan fasilitas dan sarana prasarana yang ada belum optimal. Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Made Yasa mengakui pengembangan kawasan DTW Bedugul belum optimal. Karena fasilitas dan sarana mulai dari restoran, permainan air, taman, jalan masih belum ditata. “Jadi para wisatawan yang berkunjung ke sana masih menikmati view Danau Beratan saja,” ujarnya, Rabu (7/11).
Meski demikian penataan akan terus dilakukan secara bertahap. Saat ini kios cenderamata, toilet, dan tempat parkir sedang proses pengerjaan. Target berikutnya adalah penataan pintu gerbang atau gapura DTW Bedugul agar semakin dikenal. Bahkan jalan masuk juga masih rusak. “Kami sadar anggaran terbatas, sehingga penataan bertahap dan terus koordinasi dengan pihak terkait,” imbuhnya.
Menurut Yasa perencanaan terkait pengembangan DTW Bedugul sudah ada. Seperti akan dibuat jalur tracking di sepanjang Danau Beratan, permainan air, menghidupkan restoran dan 14 kamar penginapan yang ada di sekitaran kawasan. “Untuk restoran dan kamar penginapan akan dikelola BUMda. Mereka sedang bersiap,” tegasnya.
Ketika semua sudah siap, maka akan dilakukan promosi wisata bekerja sama dengan travel, ASITA, khususnya masyarakat dalam mengembangkan DTW Bedugul.
Ditambahkan Yasa, saat ini di DTW Bedugul sudah ada petugas yang berjaga sebanyak dua orang, ditambah petugas dari Dinas Perhubungan Tabanan yang mengatur sistem parkir. Sedangkan untuk tiket masuk, menurutnya bervariasi antara wisatawan domestik dengan manca negara.
Untuk wisman dewasa per orang Rp 15 ribu, anak-anak Rp 10 ribu. Sedangkan domestik dewasa Rp 10 ribu dan untuk anak-anak Rp 7.500 per orang. “Mudah-mudahan semua pihak mendukung program pengembangan ini,” tandasnya. *de
Sehari baru ada 10 orang bahkan kurang, yang berkunjung. Hal ini dikarenakan fasilitas dan sarana prasarana yang ada belum optimal. Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Made Yasa mengakui pengembangan kawasan DTW Bedugul belum optimal. Karena fasilitas dan sarana mulai dari restoran, permainan air, taman, jalan masih belum ditata. “Jadi para wisatawan yang berkunjung ke sana masih menikmati view Danau Beratan saja,” ujarnya, Rabu (7/11).
Meski demikian penataan akan terus dilakukan secara bertahap. Saat ini kios cenderamata, toilet, dan tempat parkir sedang proses pengerjaan. Target berikutnya adalah penataan pintu gerbang atau gapura DTW Bedugul agar semakin dikenal. Bahkan jalan masuk juga masih rusak. “Kami sadar anggaran terbatas, sehingga penataan bertahap dan terus koordinasi dengan pihak terkait,” imbuhnya.
Menurut Yasa perencanaan terkait pengembangan DTW Bedugul sudah ada. Seperti akan dibuat jalur tracking di sepanjang Danau Beratan, permainan air, menghidupkan restoran dan 14 kamar penginapan yang ada di sekitaran kawasan. “Untuk restoran dan kamar penginapan akan dikelola BUMda. Mereka sedang bersiap,” tegasnya.
Ketika semua sudah siap, maka akan dilakukan promosi wisata bekerja sama dengan travel, ASITA, khususnya masyarakat dalam mengembangkan DTW Bedugul.
Ditambahkan Yasa, saat ini di DTW Bedugul sudah ada petugas yang berjaga sebanyak dua orang, ditambah petugas dari Dinas Perhubungan Tabanan yang mengatur sistem parkir. Sedangkan untuk tiket masuk, menurutnya bervariasi antara wisatawan domestik dengan manca negara.
Untuk wisman dewasa per orang Rp 15 ribu, anak-anak Rp 10 ribu. Sedangkan domestik dewasa Rp 10 ribu dan untuk anak-anak Rp 7.500 per orang. “Mudah-mudahan semua pihak mendukung program pengembangan ini,” tandasnya. *de
1
Komentar