Musim Hujan, Galian Pelebaran Jalan Dikebut
Proyek pelebaran Jalan Imam Bonjol senilai Rp 181 miliar lebih ini ditarget selesai pada 31 Desember 2018 mendatang.
MANGUPURA, NusaBali
Memasuki musim penghujan, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII mempercepat proses galian pada proyek pelebaran Jalan Raya Imam Bonjol, Kecamatan Denpasar Barat. Pengerjaan itu dikebut untuk mengantisipasi banjir, karena proyek pelebaran jalan selebar 5 meter dan panjang 2.250 meter tersebut berada di atas Tukad Teba.
Pelebaran jalan dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 181.297.991.000 dibangun dengan menggunakan system box culvert. Pelebaran ini untuk menekan kemacetan pada jalan raya penghubung menuju sejumlah objek wisata di Kabupaten Badung.
PPK Pelebaran Jalan Imam Bonjol, Ida Bagus Artamana dikonfirmasi, Jumat (9/11) mengungkapkan, saat ini pengerjaan galian pada proyek tersebut tersisa pada dua titik saja. Pihaknya berharap agar dalam penyelesaian galian itu tak terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Sisanya, lanjut dia sudah dipasang box culvert dan bahkan ada yang sudah diaspal.
Pihaknya menargetkan pengerjaan galian ini semuanya rampung pada 15 November 2018 ini. Dikatakan, sisa box culvert yang belum terpasang adalah sebanyak 122 box. Dalam sehari biasanya dapat memasang 30 box. Maka dalam 5 hari ke depan, lanjutnya, pengerjaan ini akan rampung sesuai dengan target awal.
“Proyek ini kami optimis dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan kontraknya, yakni selama 400 hari sejak tandatangan kontrak 27 November 2017 lalu dan diprediksi selesai pada 31 Desember 2018 mendatang. Untuk galian yang belum tuntas sisa 14 meter saja, yaitu di jembatan menuju Jalan Nakula dan jembatan di Gunung Soputan,” jelasnya.
Dia mengaku meski target pengerjaan galian pada proyek itu pada 15 November ini pihaknya tak mau terburu-buru. Dikatakan, pembangunan konstruksi pada jalan di atas sungai yang setiap harinya nanti dialiri sungai itu perlu diperhatikan. Dikatakan, kontruksi dari bangunan pelebaran jalan itu dapat bertahan selama 50 tahun.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, selesai melakukan galian, pengerjaan dilanjutkan dengan pengerjaan pondasi agregat jalan, aspal, dan dilanjutkan dengan finishing seperti marka jalan. “Galian secara umum sudah selesai. Hanya di 2 spot yang belum dikerjakan yaitu di jembatan Simpang Gunung Soputan dan Simpang Nakula. Di dua jembatan itu totalnya sekitar 14 meter. Kini masih menunggu pembongkaran menyesuaikan dengan rekayasa manajemen lalu lintas dan proses penghapusan asset,” jelasnya. *po
Memasuki musim penghujan, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII mempercepat proses galian pada proyek pelebaran Jalan Raya Imam Bonjol, Kecamatan Denpasar Barat. Pengerjaan itu dikebut untuk mengantisipasi banjir, karena proyek pelebaran jalan selebar 5 meter dan panjang 2.250 meter tersebut berada di atas Tukad Teba.
Pelebaran jalan dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 181.297.991.000 dibangun dengan menggunakan system box culvert. Pelebaran ini untuk menekan kemacetan pada jalan raya penghubung menuju sejumlah objek wisata di Kabupaten Badung.
PPK Pelebaran Jalan Imam Bonjol, Ida Bagus Artamana dikonfirmasi, Jumat (9/11) mengungkapkan, saat ini pengerjaan galian pada proyek tersebut tersisa pada dua titik saja. Pihaknya berharap agar dalam penyelesaian galian itu tak terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Sisanya, lanjut dia sudah dipasang box culvert dan bahkan ada yang sudah diaspal.
Pihaknya menargetkan pengerjaan galian ini semuanya rampung pada 15 November 2018 ini. Dikatakan, sisa box culvert yang belum terpasang adalah sebanyak 122 box. Dalam sehari biasanya dapat memasang 30 box. Maka dalam 5 hari ke depan, lanjutnya, pengerjaan ini akan rampung sesuai dengan target awal.
“Proyek ini kami optimis dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan kontraknya, yakni selama 400 hari sejak tandatangan kontrak 27 November 2017 lalu dan diprediksi selesai pada 31 Desember 2018 mendatang. Untuk galian yang belum tuntas sisa 14 meter saja, yaitu di jembatan menuju Jalan Nakula dan jembatan di Gunung Soputan,” jelasnya.
Dia mengaku meski target pengerjaan galian pada proyek itu pada 15 November ini pihaknya tak mau terburu-buru. Dikatakan, pembangunan konstruksi pada jalan di atas sungai yang setiap harinya nanti dialiri sungai itu perlu diperhatikan. Dikatakan, kontruksi dari bangunan pelebaran jalan itu dapat bertahan selama 50 tahun.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, selesai melakukan galian, pengerjaan dilanjutkan dengan pengerjaan pondasi agregat jalan, aspal, dan dilanjutkan dengan finishing seperti marka jalan. “Galian secara umum sudah selesai. Hanya di 2 spot yang belum dikerjakan yaitu di jembatan Simpang Gunung Soputan dan Simpang Nakula. Di dua jembatan itu totalnya sekitar 14 meter. Kini masih menunggu pembongkaran menyesuaikan dengan rekayasa manajemen lalu lintas dan proses penghapusan asset,” jelasnya. *po
Komentar