Ubah Mindset ASN, BKPSDM Gelar Sosialisasi Revolusi Mental
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tabanan menyelenggarakan Sosialisasi Revolusi Mental, Jumat (9/11), di Gedung Mandala Mathika Subak Sanggulan, Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Kegiatan ini guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran ASN (aparatur sipil negara) terkait pentingnya revolusi mental dalam membangun integritas serta meningkatkan pelayanan publik. Sosialisasi juga serangkaian menyambut HUT Kota Tabanan ke-525. Narasumbernya yakni Sekretaris Deputi SDM Aparatur Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi Herman Suryatman dan rohaniwan, Ida Pandita Mpu Jaya Acarhya Nanda sebagai motivator.
Panitia acara Made Sondera dalam laporannya menyampaikan tujuan kegiatan ini, antara lain untuk menumbuhkan motivasi kerja yang positif terhadap ASN di lingkungan Pemkab Tabanan. Selain itu, meningkatkan pemahaman akan pentingkan Revolusi Mental. “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan ASN dapat meningkatkan dan menyadari pentingnya revolusi mental serta meningkatkan pelayanan publik yang cepat, tepat, akurat dan akuntabel,” jelasnya.
Pihaknya menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari dengan peserta yang terdiri dari pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator, dan pengawas di lingkungan Pemkab Tabanan. Dalam kegiatan juga akan dilakukan penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada PNS Kabupaten Tabanan. “Tahun ini berdasarkan Kepres Nomor 108/TK/Tahun 2018 tanggal 18 September 2018 ada 307 PNS dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya atas pengabdian, kejujuran, dan kedisiplinannya.” imbuhnya.
Herman Suryatman mengungkapkan sosialiasi revolusi mental ini penting untuk mengubah mindset ASN yang ada di zona nyaman ke zona komperatif. Artinya, ASN harus mampu mengimbangi kecepatan masyarakat di tengah kemodernan zaman. "ASN harus mampu melayani di tengah harapan masyarakat yang makin tinggi," tegasnya.
Disamping itu, salah satu indikator dalam sosialisasi revolusi mental ini adalah budaya literasi. Namun budaya literasi ASN perlu ditingkatkan kembali. Karena dengan efektifnya terapan budaya literasi, sangat bagus dalam membantu menangkal berita hoax. "Sekarang banyak berita hoax. Lewat budaya literasi, siapa pembaca dan apa dibaca, dan bagaimana menyampaikan pesan berdasarkan sumber akurat,’’ jelasnya. Ia mengingatkan ASN harus jadi contoh ke masyarakat, sehingga budaya literasi perlu ditingkat lagi. Dalam sosialisasi sekitar tiga jam tersebut dihadiri sekitar 200 orang perwakilan dari masing-masing OPD lingkup Pemkab Tabanan. *de
Kegiatan ini guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran ASN (aparatur sipil negara) terkait pentingnya revolusi mental dalam membangun integritas serta meningkatkan pelayanan publik. Sosialisasi juga serangkaian menyambut HUT Kota Tabanan ke-525. Narasumbernya yakni Sekretaris Deputi SDM Aparatur Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi Herman Suryatman dan rohaniwan, Ida Pandita Mpu Jaya Acarhya Nanda sebagai motivator.
Panitia acara Made Sondera dalam laporannya menyampaikan tujuan kegiatan ini, antara lain untuk menumbuhkan motivasi kerja yang positif terhadap ASN di lingkungan Pemkab Tabanan. Selain itu, meningkatkan pemahaman akan pentingkan Revolusi Mental. “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan ASN dapat meningkatkan dan menyadari pentingnya revolusi mental serta meningkatkan pelayanan publik yang cepat, tepat, akurat dan akuntabel,” jelasnya.
Pihaknya menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari dengan peserta yang terdiri dari pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator, dan pengawas di lingkungan Pemkab Tabanan. Dalam kegiatan juga akan dilakukan penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada PNS Kabupaten Tabanan. “Tahun ini berdasarkan Kepres Nomor 108/TK/Tahun 2018 tanggal 18 September 2018 ada 307 PNS dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya atas pengabdian, kejujuran, dan kedisiplinannya.” imbuhnya.
Herman Suryatman mengungkapkan sosialiasi revolusi mental ini penting untuk mengubah mindset ASN yang ada di zona nyaman ke zona komperatif. Artinya, ASN harus mampu mengimbangi kecepatan masyarakat di tengah kemodernan zaman. "ASN harus mampu melayani di tengah harapan masyarakat yang makin tinggi," tegasnya.
Disamping itu, salah satu indikator dalam sosialisasi revolusi mental ini adalah budaya literasi. Namun budaya literasi ASN perlu ditingkatkan kembali. Karena dengan efektifnya terapan budaya literasi, sangat bagus dalam membantu menangkal berita hoax. "Sekarang banyak berita hoax. Lewat budaya literasi, siapa pembaca dan apa dibaca, dan bagaimana menyampaikan pesan berdasarkan sumber akurat,’’ jelasnya. Ia mengingatkan ASN harus jadi contoh ke masyarakat, sehingga budaya literasi perlu ditingkat lagi. Dalam sosialisasi sekitar tiga jam tersebut dihadiri sekitar 200 orang perwakilan dari masing-masing OPD lingkup Pemkab Tabanan. *de
1
Komentar