Curahan Perjuangan Seorang Guru Single Parent
Memasuki pementasan yang kedelapan, proyek teater monolog ‘11 Ibu 11 Kisah dan 11 Panggung’ terus berlanjut.
Teater ‘11 Ibu 11 Kisah 11 Panggung’ Rayakan Hari Pahlawan
SINGARAJA, NusaBali
Pada pementasan kedelapan Sutradara Kadek Sonia Piscayanti menghadirkan tokoh Sumarni Astuti yang tak lain seorang guru SD. Penyelenggaraan pementasan pun dipilih bertepatan dengan hari Pahlawan untuk menghormati guru sebagai salah satu pahlawan bangsa pada Sabtu (10/11) malam di Puri Buleleng.
Proses pementasan yang mengambil tempat langsung di rumah Sumarni Astuti yang lebih dikenal dengan nama Tuti Dirga, yakni di Puri Buleleng Singaraja. Sumarni Astuti yang merupakan mantu keluarga Puri Buleleng menceritakan kisah hidup dan perjuangannya yang sangat berat. Dalam balutan busana adat Bali berwarna hijau lumut, Sumarni memainkan ceritanya yang berjudul ‘Beri Aku Waktu’.
Ia adalah ibu sabar, yang berjuang sangat keras menjadi single parent sejak kematian suaminya. Ibu melahirkan 6 jiwa. Satu orang meninggal dunia dalam usia 6 bulan, membuatnya belajar dengan bijak apa itu kematian. Setelah kematian anaknya bertubi-tubi cobaan mengujinya, namun ia tetap tangguh dan sabar. Ia kehilangan 5 jiwa hampir berturutan, mulai dari kematian mertua, ipar-ipar yang diajaknya bersama dan kematian suaminya yang sangat menghentak dan membuatnya hampir tak kuasa. Namun cobaan bertubi-tubi itu tak membuatnya menyerah. Tapi ia bangkit kembali menyelamatkan anak-anaknya yang masih kecil-kecil untuk menatap masa depan.
“Aku tak tahu kenapa Tuhan menuntunku ke gerbang ini. Namun suamiku mengajarkan aku akan belajar sebagai seorang ibu,” ungkapnya dalam pementasan yang berlangsung sekitar 30 menit itu. Tuti Dirga tampil sempurna. Kemmapuan aktingnya pun tak diragukan lagi yang membius penonton yang hadir menyaksikan kisahnya.
Sementara itu Sutradara Sonia mengungkapkan, dirinya sengaja memilih tanggal 10 November untuk pementasan kedelapan, untuk merayakan hari pahlawan. “Pahlawan adalah julukan yang tepat bagi Ibu Tuti, dan juga 10 ibu lain di proyek 11 Ibu ini. Hampir semua ibu adalah pahlawan bagi keluarganya dan hampir semua ibu berjuang mati-matian untuk anak-anaknya,” ungkap Sonia. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Pada pementasan kedelapan Sutradara Kadek Sonia Piscayanti menghadirkan tokoh Sumarni Astuti yang tak lain seorang guru SD. Penyelenggaraan pementasan pun dipilih bertepatan dengan hari Pahlawan untuk menghormati guru sebagai salah satu pahlawan bangsa pada Sabtu (10/11) malam di Puri Buleleng.
Proses pementasan yang mengambil tempat langsung di rumah Sumarni Astuti yang lebih dikenal dengan nama Tuti Dirga, yakni di Puri Buleleng Singaraja. Sumarni Astuti yang merupakan mantu keluarga Puri Buleleng menceritakan kisah hidup dan perjuangannya yang sangat berat. Dalam balutan busana adat Bali berwarna hijau lumut, Sumarni memainkan ceritanya yang berjudul ‘Beri Aku Waktu’.
Ia adalah ibu sabar, yang berjuang sangat keras menjadi single parent sejak kematian suaminya. Ibu melahirkan 6 jiwa. Satu orang meninggal dunia dalam usia 6 bulan, membuatnya belajar dengan bijak apa itu kematian. Setelah kematian anaknya bertubi-tubi cobaan mengujinya, namun ia tetap tangguh dan sabar. Ia kehilangan 5 jiwa hampir berturutan, mulai dari kematian mertua, ipar-ipar yang diajaknya bersama dan kematian suaminya yang sangat menghentak dan membuatnya hampir tak kuasa. Namun cobaan bertubi-tubi itu tak membuatnya menyerah. Tapi ia bangkit kembali menyelamatkan anak-anaknya yang masih kecil-kecil untuk menatap masa depan.
“Aku tak tahu kenapa Tuhan menuntunku ke gerbang ini. Namun suamiku mengajarkan aku akan belajar sebagai seorang ibu,” ungkapnya dalam pementasan yang berlangsung sekitar 30 menit itu. Tuti Dirga tampil sempurna. Kemmapuan aktingnya pun tak diragukan lagi yang membius penonton yang hadir menyaksikan kisahnya.
Sementara itu Sutradara Sonia mengungkapkan, dirinya sengaja memilih tanggal 10 November untuk pementasan kedelapan, untuk merayakan hari pahlawan. “Pahlawan adalah julukan yang tepat bagi Ibu Tuti, dan juga 10 ibu lain di proyek 11 Ibu ini. Hampir semua ibu adalah pahlawan bagi keluarganya dan hampir semua ibu berjuang mati-matian untuk anak-anaknya,” ungkap Sonia. *k23
1
Komentar