Pataka Panji-panji dan Surat Sakti Ngurah Rai Diterima Bupati Artha
Rombongan napak tilas yang membawa pataka panji–panji dan surat sakti pahlawan nasional, I Gusti Ngurah Rai, tiba di Kabupaten Jembrana, Minggu (11/11) pagi.
NEGARA, NusaBali
Penyerahan pataka panji-panji dan surat sakti Ngurah Rai dilakukan melalui apel di Lapangan Umum Pergung, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, dengan Inspektur Upacara Bupati Jembrana I Putu Artha. Acara tersebut dihadiri anggota Forkopimda Jembrana, para kepala OPD Pemkab Jembrana, Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), dan ormas kepemudaan.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Jembrana I Putu Perry Yanto, mengatakan tujuan napak tilas ini adalah untuk meningkatkan rasa patriotisme dan nasionalisme, sekaligus mengenang perjuangan dan perjalanan pahlawan I Gusti Ngurah Rai. Panji-panji dan surat sakti Ngurah Rai yang dibawa dari Denpasar itu, seusai serah terima di Jembrana, selanjutnya dilepas Bupati menuju Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, dan melaksanakan apel di Tugu Perjuangan Air Kuning, kemudian melintasi Desa Perancak, Kelurahan Loloan Timur di Kecamatan Jembrana, dan melaksanakan apel di Taman Makam Pahlawan (TMP) Ksatria Kusuma Mandala.
Seusai apel itu, rombongan menuju Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, hingga di Monumen Perjuangan di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya. Setelah tiba di Monumen Perjuangan di Desa Manistutu, rombongan akan beristirahat, dan dilaksanakan hiburan dan sarasehan, pemuteran film perjuangan I Gusti Ngurah Rai, dan renungan malam.
“Keesokan harinya, Senin (12/11), rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Lapangan Pemuteran Buleleng, yang nantinya akan dilaksanakan apel serah terima. Seusai serah terima di Kabupaten Buleleng, rombongan akan melanjutkan ke Karangasem, Klungkung, Bangli, Gianyar, Denpasar, Badung, dan terakhir 20 November akan dilakukan upacara di Margarana, Tabanan,” ujarnya.
Bupati Artha menyampaikan, rangkaian Hari Pahlawan pada 10 November dan Hari Puputan Margarana pada 20 November, diharapkan seluruh masyarakat dapat menghargai dan mengenang kepahlawanan I Gusti Ngurah Rai. “Kita sebagai generasi penerus harus tetap berjuang dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan kita harus menegaskan NKRI adalah harga mati,” tandasnya. *
Penyerahan pataka panji-panji dan surat sakti Ngurah Rai dilakukan melalui apel di Lapangan Umum Pergung, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, dengan Inspektur Upacara Bupati Jembrana I Putu Artha. Acara tersebut dihadiri anggota Forkopimda Jembrana, para kepala OPD Pemkab Jembrana, Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), dan ormas kepemudaan.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Jembrana I Putu Perry Yanto, mengatakan tujuan napak tilas ini adalah untuk meningkatkan rasa patriotisme dan nasionalisme, sekaligus mengenang perjuangan dan perjalanan pahlawan I Gusti Ngurah Rai. Panji-panji dan surat sakti Ngurah Rai yang dibawa dari Denpasar itu, seusai serah terima di Jembrana, selanjutnya dilepas Bupati menuju Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, dan melaksanakan apel di Tugu Perjuangan Air Kuning, kemudian melintasi Desa Perancak, Kelurahan Loloan Timur di Kecamatan Jembrana, dan melaksanakan apel di Taman Makam Pahlawan (TMP) Ksatria Kusuma Mandala.
Seusai apel itu, rombongan menuju Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, hingga di Monumen Perjuangan di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya. Setelah tiba di Monumen Perjuangan di Desa Manistutu, rombongan akan beristirahat, dan dilaksanakan hiburan dan sarasehan, pemuteran film perjuangan I Gusti Ngurah Rai, dan renungan malam.
“Keesokan harinya, Senin (12/11), rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Lapangan Pemuteran Buleleng, yang nantinya akan dilaksanakan apel serah terima. Seusai serah terima di Kabupaten Buleleng, rombongan akan melanjutkan ke Karangasem, Klungkung, Bangli, Gianyar, Denpasar, Badung, dan terakhir 20 November akan dilakukan upacara di Margarana, Tabanan,” ujarnya.
Bupati Artha menyampaikan, rangkaian Hari Pahlawan pada 10 November dan Hari Puputan Margarana pada 20 November, diharapkan seluruh masyarakat dapat menghargai dan mengenang kepahlawanan I Gusti Ngurah Rai. “Kita sebagai generasi penerus harus tetap berjuang dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan kita harus menegaskan NKRI adalah harga mati,” tandasnya. *
Komentar