Bupati Suwirta Peringatkan Petugas RS
Soal Rujukan BPJS Kesehatan Dikeluhkan Pasien
SEMARAPURA, NusaBali
Persoalan pelayanan BPJS Kesehatan dengan sistem rujukan berjenjang yang dikeluhkan pasien, masih menjadi perhatian Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Bupati pun mengingatkan tidak boleh sampai ada permainan rujukan antara rumah sakit pemerintah dengan rumah sakit swasta.
‘’Perawat, bidan maupun dokter juga dilarang untuk melakukan hal tersebut. Jika terbukti ada permainan seperti itu, maka akan langsung dikenakan sanksi pemberhentian kerja sama maupun pemecatan,” ujar Bupati Suwirta saat menghadiri puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54, 2018 di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Klungkung, Senin (12/11).
Dengan nada agak kesal, Bupati Suwirta juga mengeluhkan pelayanan BPJS Kesehatan. Menurutnya, BPJS sebagai pelayan tunggal pemerintah di bidang kesehatan menjadikan terjadi monopoli pelayanan. Dampaknya bisa mengurangi kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Kepada para perbekel yang hadir pada acara itu, Bupati Suwirta mewanti-wanti untuk turun ke lapangan, mendata warga dengan benar. Sehingga tidak ada warga yang mendapat kartu JKN-KIS lebih dari satu. Di sisi lain ada warga yang belum terdaftar JKN-KIS. “Perbekel saya ingatkan supaya jangan lalai terhadap warganya. Turunlah ke lapangan, data warga sehingga warga terdata dengan benar, jangan sampai ada warga yang mendapatkan kartu lebih dari satu, di sisi lain ada warga yang tidak terdaftar,” ujarnya.
Selain menekankan pelayanan kesehatan, dalam kesempatan itu, Bupati Suwirta mengingatkan kepada seluruh petugas untuk mengubah pola pikir dimulai dari diri masaing masing. Bupati Suwirta mengingatkan untuk selalu berpedoman pada Trikaya Parisuda yaitu berpikir yang bersih dan suci (Manacika), berkata yang benar (Wacika) dan berbuat yang jujur (Kayika). Menurutnya dengan penerapan Trikaya Parisuda maka akan tumbuh jiwa dan raga yang sehat.
Ketua Panitia perayaan hari kesehatan di Klungkung, Made Sumiarta mengatakan tema perayaan tahun ini “Aku Cinta Sehat, Ayo Hidup Sehat Mulai dari Diri Kita”. Acara diisi dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Klungkung Nyoman Suwirta yang sebelumnya dilakukan penandatanganan piagam Open Defication Free (ODF). Acara dilanjutkan dengan deklarasi berupa penyerahan piagam, dan penyerahan sertifikat akreditasi kepada 3 Puskesmas yakni Puskesmas Klungkung II, Puskesmas Banjarangkan I dan Puskesmas Nusa Penida II. Acara diakhiri dengan hiburan berupa pementasan bondres Celekontong Mas.
Sebagaimana diketahui, layanan BPJS Kesehatan mengundang keluhan karena BPJS mengenakan aturan pelayan rujukan berjenjang. Setiap pasien yang ingin berobat ke RSUD Klungkung (tife B) harus melalui layanan faskes (fasilitas kesehatan) tahap I di Puskesmas, lanjut ke RS tife C. Untuk di Klungkung, Gianyar, Bangli, dan lainnya, RS tife C hanya ada di RS swasta. Namun pasien di RS tife C tak bisa dapat layanan gratis penuh, meskipun punya memegang kartu BPJS Kesehatan. Karena RS swasta ini juga minta tambahan biaya lain-lain kepada pasein.*wan
‘’Perawat, bidan maupun dokter juga dilarang untuk melakukan hal tersebut. Jika terbukti ada permainan seperti itu, maka akan langsung dikenakan sanksi pemberhentian kerja sama maupun pemecatan,” ujar Bupati Suwirta saat menghadiri puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54, 2018 di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Klungkung, Senin (12/11).
Dengan nada agak kesal, Bupati Suwirta juga mengeluhkan pelayanan BPJS Kesehatan. Menurutnya, BPJS sebagai pelayan tunggal pemerintah di bidang kesehatan menjadikan terjadi monopoli pelayanan. Dampaknya bisa mengurangi kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Kepada para perbekel yang hadir pada acara itu, Bupati Suwirta mewanti-wanti untuk turun ke lapangan, mendata warga dengan benar. Sehingga tidak ada warga yang mendapat kartu JKN-KIS lebih dari satu. Di sisi lain ada warga yang belum terdaftar JKN-KIS. “Perbekel saya ingatkan supaya jangan lalai terhadap warganya. Turunlah ke lapangan, data warga sehingga warga terdata dengan benar, jangan sampai ada warga yang mendapatkan kartu lebih dari satu, di sisi lain ada warga yang tidak terdaftar,” ujarnya.
Selain menekankan pelayanan kesehatan, dalam kesempatan itu, Bupati Suwirta mengingatkan kepada seluruh petugas untuk mengubah pola pikir dimulai dari diri masaing masing. Bupati Suwirta mengingatkan untuk selalu berpedoman pada Trikaya Parisuda yaitu berpikir yang bersih dan suci (Manacika), berkata yang benar (Wacika) dan berbuat yang jujur (Kayika). Menurutnya dengan penerapan Trikaya Parisuda maka akan tumbuh jiwa dan raga yang sehat.
Ketua Panitia perayaan hari kesehatan di Klungkung, Made Sumiarta mengatakan tema perayaan tahun ini “Aku Cinta Sehat, Ayo Hidup Sehat Mulai dari Diri Kita”. Acara diisi dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Klungkung Nyoman Suwirta yang sebelumnya dilakukan penandatanganan piagam Open Defication Free (ODF). Acara dilanjutkan dengan deklarasi berupa penyerahan piagam, dan penyerahan sertifikat akreditasi kepada 3 Puskesmas yakni Puskesmas Klungkung II, Puskesmas Banjarangkan I dan Puskesmas Nusa Penida II. Acara diakhiri dengan hiburan berupa pementasan bondres Celekontong Mas.
Sebagaimana diketahui, layanan BPJS Kesehatan mengundang keluhan karena BPJS mengenakan aturan pelayan rujukan berjenjang. Setiap pasien yang ingin berobat ke RSUD Klungkung (tife B) harus melalui layanan faskes (fasilitas kesehatan) tahap I di Puskesmas, lanjut ke RS tife C. Untuk di Klungkung, Gianyar, Bangli, dan lainnya, RS tife C hanya ada di RS swasta. Namun pasien di RS tife C tak bisa dapat layanan gratis penuh, meskipun punya memegang kartu BPJS Kesehatan. Karena RS swasta ini juga minta tambahan biaya lain-lain kepada pasein.*wan
Komentar