Dari 1.972 Peserta, Hanya 82 Lulus SKD
Tes SKD meliputi tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensi umum (TIU), dan tes karakteristik pribadi (TKP). Mayoritas peserta gagal pada TKP.
Seleksi CPNS 2018 Kabupaten Jembrana
NEGARA, NusaBali
Peserta CPNS 2018 Kabupaten Jembrana sebanyak 1.972 pelamar, yang lolos tes seleksi kompetensi dasar (SKD) alias memenuhi passing grade hanya 82 orang. Jumlah peserta yang lolos SKD, itu pun jauh lebih kecil dibanding jumlah kuota CPNS Jembrana, yakni 190.
Ketua Pansel Pengadaan CPNS Jembrana yang juga Sekda Jembrana I Made Sudiada, mengatakan dalam tes SKD selama dua hari, Jumat (9/11) dan Sabtu (10/11), di Makodam IX/Udayana, Denpasar, sebanyak 1.972 peserta yang telah lolos seleksi administrasi itu, dibagi menjadi enam sesi. Pada hari pertama, Jumat (9/11), dilaksanakan 5 sesi dengan 360 peserta per sesi. Sedangkan pada Sabtu (10/11), dilaksanakan sesi terakhir dengan 172 peserta.
“Waktu sesi awal hari pertama, ada 30 peserta tidak hadir. Kalau sesi terakhir, ada 2 peserta tidak hadir. Yang tidak hadir otomatis tidak lolos,” kata Sudiada, Senin (12/11).
Sesuai hasil pendataan pihaknya, 82 peserta yang lolos passing grade itu, juga menyebar di setiap sesi. Mereka yang memenuhi passing grade itu di antaranya 29 orang pada sesi pertama, 26 orang pada sesi kedua, 12 orang pada sesi ketiga, 9 orang pada sesi keempat, 4 orang pada sesi kelima, dan 2 orang pada sesi keenam.
“Pemantauan kami, dari sesi pertama ke sesi-sesi selanjutnya, yang lolos terus menurun. Hanya pertama dan kedua yang paling banyak, 29 orang dan 26 orang. Sedangkan sesi terakhir, hanya 2 orang,” ujarnya.
Dalam tes SKD dengan menggunakan sistem CAT itu, ada tiga tes, yakni tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensi umum (TIU), dan tes karakteristik pribadi (TKP). Dari pengamatannya, sebagian besar peserta yang tidak lolos itu, ada yang tidak memenuhi passing grade ketiga tes, ada yang gagal pada dua tes, dan ada gagal pada salah satu tes. Kebanyakan yang gagal dalam salah satu dari tiga tes itu, gagal pada TKP.
Sementara ini, pihaknya juga belum dapat memastikan, 82 pelamar yang lolos tes SKD itu, tersebar dalam berapa formasi. Namun yang pasti, 50 persen lebih kuota CPNS Jembrana akan kosong alias tidak ada yang memenuhi passing grade. Belum lagi, sebelum tes SKD itu, sudah terjadi kekosongan 8 formasi, yang 7 di antaranya kosong karena nihil pelamar, dan 1 formasi kosong karena pelamar tidak lolos seleksi administrasi.
“Ya jadi waktu SKD itu, sebenarnya masih tersisa 182 formasi. Nah, sekarang hanya 82 orang yang lolos SKD. Jadi kemungkinan terbaik, kalau 82 orang itu masing-masing menyebar di setiap formasi, artinya yang terisi hanya 82 formasi. Tetapi itu baru kemungkinan terbaik, karena tidak menutup kemungkinan mereka yang lolos itu menumpuk di beberapa formasi. Pastinya masih kami rekap,” ungkap Sudiada, didampingi Kepala Badan Kepegawaian Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jembrana Made Budiasa.
Menurut Sudiada, terkait hasil tes SKD tersebut akan segera dikoordinasikan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Koordinasi itu rencananya akan dilakukan bersamaan dengan pemkab/pemkot se-Bali termasuk pihak Pemprov Bali.
“Kita masih nunggu beberapa kabupaten yang masih menyelenggarakan SKD. Memang setelah SKD, kalau sesuai PermenPAN-RB, akan ada tes SKB (seleksi kompetensi bidang) yang sekaligus menjadi tes terakhir. Tetapi kami rencanakan sebelum SKB itu, kami bersama-sama koordinasi ke pusat, dengan harapan bisa diberikan solusi terkait CPNS ini,” tandas Sudiada. *ode
NEGARA, NusaBali
Peserta CPNS 2018 Kabupaten Jembrana sebanyak 1.972 pelamar, yang lolos tes seleksi kompetensi dasar (SKD) alias memenuhi passing grade hanya 82 orang. Jumlah peserta yang lolos SKD, itu pun jauh lebih kecil dibanding jumlah kuota CPNS Jembrana, yakni 190.
Ketua Pansel Pengadaan CPNS Jembrana yang juga Sekda Jembrana I Made Sudiada, mengatakan dalam tes SKD selama dua hari, Jumat (9/11) dan Sabtu (10/11), di Makodam IX/Udayana, Denpasar, sebanyak 1.972 peserta yang telah lolos seleksi administrasi itu, dibagi menjadi enam sesi. Pada hari pertama, Jumat (9/11), dilaksanakan 5 sesi dengan 360 peserta per sesi. Sedangkan pada Sabtu (10/11), dilaksanakan sesi terakhir dengan 172 peserta.
“Waktu sesi awal hari pertama, ada 30 peserta tidak hadir. Kalau sesi terakhir, ada 2 peserta tidak hadir. Yang tidak hadir otomatis tidak lolos,” kata Sudiada, Senin (12/11).
Sesuai hasil pendataan pihaknya, 82 peserta yang lolos passing grade itu, juga menyebar di setiap sesi. Mereka yang memenuhi passing grade itu di antaranya 29 orang pada sesi pertama, 26 orang pada sesi kedua, 12 orang pada sesi ketiga, 9 orang pada sesi keempat, 4 orang pada sesi kelima, dan 2 orang pada sesi keenam.
“Pemantauan kami, dari sesi pertama ke sesi-sesi selanjutnya, yang lolos terus menurun. Hanya pertama dan kedua yang paling banyak, 29 orang dan 26 orang. Sedangkan sesi terakhir, hanya 2 orang,” ujarnya.
Dalam tes SKD dengan menggunakan sistem CAT itu, ada tiga tes, yakni tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensi umum (TIU), dan tes karakteristik pribadi (TKP). Dari pengamatannya, sebagian besar peserta yang tidak lolos itu, ada yang tidak memenuhi passing grade ketiga tes, ada yang gagal pada dua tes, dan ada gagal pada salah satu tes. Kebanyakan yang gagal dalam salah satu dari tiga tes itu, gagal pada TKP.
Sementara ini, pihaknya juga belum dapat memastikan, 82 pelamar yang lolos tes SKD itu, tersebar dalam berapa formasi. Namun yang pasti, 50 persen lebih kuota CPNS Jembrana akan kosong alias tidak ada yang memenuhi passing grade. Belum lagi, sebelum tes SKD itu, sudah terjadi kekosongan 8 formasi, yang 7 di antaranya kosong karena nihil pelamar, dan 1 formasi kosong karena pelamar tidak lolos seleksi administrasi.
“Ya jadi waktu SKD itu, sebenarnya masih tersisa 182 formasi. Nah, sekarang hanya 82 orang yang lolos SKD. Jadi kemungkinan terbaik, kalau 82 orang itu masing-masing menyebar di setiap formasi, artinya yang terisi hanya 82 formasi. Tetapi itu baru kemungkinan terbaik, karena tidak menutup kemungkinan mereka yang lolos itu menumpuk di beberapa formasi. Pastinya masih kami rekap,” ungkap Sudiada, didampingi Kepala Badan Kepegawaian Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jembrana Made Budiasa.
Menurut Sudiada, terkait hasil tes SKD tersebut akan segera dikoordinasikan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Koordinasi itu rencananya akan dilakukan bersamaan dengan pemkab/pemkot se-Bali termasuk pihak Pemprov Bali.
“Kita masih nunggu beberapa kabupaten yang masih menyelenggarakan SKD. Memang setelah SKD, kalau sesuai PermenPAN-RB, akan ada tes SKB (seleksi kompetensi bidang) yang sekaligus menjadi tes terakhir. Tetapi kami rencanakan sebelum SKB itu, kami bersama-sama koordinasi ke pusat, dengan harapan bisa diberikan solusi terkait CPNS ini,” tandas Sudiada. *ode
1
Komentar