DPRD Prihatin, Banyak Tak Lolos Passing Grade
Anggota Dewan Karangasem berharap bobot passing grade diturunkan. Sementara BKPSDM Karangasem akan berkoordinasi ke pusat.
AMLAPURA, NusaBali
Anggota DPRD Karangasem merasa prihatin, banyak jatah CPNS untuk Karangasem terancam melayang. Dari 2.707 peserta tes seleksi kompetensi dasar (SKD), yang lolos passing grade hanya 91 orang. Sementara kuota CPNS 2018 Kabupaten Karangasem sebanyak 202.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Karangasem I Nengah Sudarsa berharap agar ada kebijakan dari pusat. “Kalau bisa agar passing grade ditinjau kembali, dan bobot tes juga diturunkan, jika ada tes ulang,” kata Sudarsa yang juga anggota Komisi II di DPRD Karangasem, Senin (12/11).
Harapan Sudarsa yang mantan Sekda Karangasem, agar seluruh jatah untuk Karangasem bisa didapatkan. Sebab selama ini susah-susah berjuang agar dapat kuota 202, kenyataannya setelah mengikuti tes SKD banyak yang gagal memenuhi passing grade.
Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar I Wayan Tama, juga mengaku prihatin atas hasil tes SKD. “Bagaimana lah caranya, agar 202 jatah untuk Karangasem didapatkan,” kata Ketua Bapemperda (Badan Pembentukan Peraturan Daerah) DPRD Karangasem, itu.
Anggota Komisi IV dari Fraksi PDIP I Komang Sudanta juga berharap agar pusat menurunkan passing grade, dan menurunkan bobot tes.
“Jangan sampai gara-gara passing grade tinggi, jatah untuk Karangasem tidak didapatkan,” ucap Sudanta.
Menurutnya, kalau terus dipaksakan passing grade tinggi, akan selamanya Karangasem gagal mendapatkan jatah yang diberikan pusat. Sehingga terus mengalami krisis ASN.
Di bagian lain Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Karangasem I Gusti Gede Rinceg, mengatakan yang lulus passing grade masih dicek keberadaannya. Sebab, banyak yang lulus passing grade jumlahnya melebihi kuota di satu formasi. Sementara banyak formasi namun pelamarnya tidak memenuhi passing grade. Misalnya untuk formasi guru IPS sebanyak 4, guru IPA sebanyak 3, tenaga nutrisionis sebanyak 2, dan pengawas irigasi sebanyak 2 jatah, tak satu pun lulus passing grade.
“Walau 91 pelamar memenuhi passing grade, belum tentu semuanya lulus. Terkait masalah ini kami segera berkoordinasi dengan pusat,” katanya.
Tes SKD CPNS Karangasem dilakukan pada 7 – 8 November di Denpasar. Mulanya yang lulus seleksi administrasi 2.824 pelamar, dan hadir atau mengikuti tes SKD 2.707 pelamar, sebanyak 57 pelamar absen. *k16
Anggota DPRD Karangasem merasa prihatin, banyak jatah CPNS untuk Karangasem terancam melayang. Dari 2.707 peserta tes seleksi kompetensi dasar (SKD), yang lolos passing grade hanya 91 orang. Sementara kuota CPNS 2018 Kabupaten Karangasem sebanyak 202.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Karangasem I Nengah Sudarsa berharap agar ada kebijakan dari pusat. “Kalau bisa agar passing grade ditinjau kembali, dan bobot tes juga diturunkan, jika ada tes ulang,” kata Sudarsa yang juga anggota Komisi II di DPRD Karangasem, Senin (12/11).
Harapan Sudarsa yang mantan Sekda Karangasem, agar seluruh jatah untuk Karangasem bisa didapatkan. Sebab selama ini susah-susah berjuang agar dapat kuota 202, kenyataannya setelah mengikuti tes SKD banyak yang gagal memenuhi passing grade.
Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar I Wayan Tama, juga mengaku prihatin atas hasil tes SKD. “Bagaimana lah caranya, agar 202 jatah untuk Karangasem didapatkan,” kata Ketua Bapemperda (Badan Pembentukan Peraturan Daerah) DPRD Karangasem, itu.
Anggota Komisi IV dari Fraksi PDIP I Komang Sudanta juga berharap agar pusat menurunkan passing grade, dan menurunkan bobot tes.
“Jangan sampai gara-gara passing grade tinggi, jatah untuk Karangasem tidak didapatkan,” ucap Sudanta.
Menurutnya, kalau terus dipaksakan passing grade tinggi, akan selamanya Karangasem gagal mendapatkan jatah yang diberikan pusat. Sehingga terus mengalami krisis ASN.
Di bagian lain Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Karangasem I Gusti Gede Rinceg, mengatakan yang lulus passing grade masih dicek keberadaannya. Sebab, banyak yang lulus passing grade jumlahnya melebihi kuota di satu formasi. Sementara banyak formasi namun pelamarnya tidak memenuhi passing grade. Misalnya untuk formasi guru IPS sebanyak 4, guru IPA sebanyak 3, tenaga nutrisionis sebanyak 2, dan pengawas irigasi sebanyak 2 jatah, tak satu pun lulus passing grade.
“Walau 91 pelamar memenuhi passing grade, belum tentu semuanya lulus. Terkait masalah ini kami segera berkoordinasi dengan pusat,” katanya.
Tes SKD CPNS Karangasem dilakukan pada 7 – 8 November di Denpasar. Mulanya yang lulus seleksi administrasi 2.824 pelamar, dan hadir atau mengikuti tes SKD 2.707 pelamar, sebanyak 57 pelamar absen. *k16
1
Komentar