Bali Tujuh Tahun Absen
Sebenarnya PBVSI Bali sudah menyiapkan 12 pemain putra. Namun kepastian dikirim atau tidak masih belum pasti.
Usai Juara di Kejurnas Voli Junior 2011
DENPASAR, NusaBali
Nasib ironis dialami tim voli junior Bali, yang bersiap turun di Kejurnas Junior 2018, di Ngawi, Jawa Timur, 25 November-1 Desember 2018. Pemain disiapkan dan tim pun berlatih intensif, namun hingga Senin (12/11) ini, dana dari KONI Bali belum mengucur.
Dengan kondisi seperti itu, tim bola voli Bali terancam tidak dikirim ke Kejurnas Junior. Jika terjadi, berarti Bali delapan tahun absen di Kejurnas Junior. Sebab di masa akhir tahun selalu disebutkan, kegiatan banyak yang menumpuk dan anggaran sangat minim di KONI Bali.
"Sebenarnya PBVSI Bali telah menyiapkan 12 pemain putra. Namun kepastian dikirim atau tidak masih belum pasti. Saya masih menunggu penuh-penuh harap," ujar Sekum PBVSI Bali, Supardanayasa, di KONI Bali, Senin (12/11).
Kekuatan pemain Bali sendiri merata dan ada dari setiap kabupaten. Namun Badung dan Gianyar cukup dominan. Ada dua pemain mereka kini tampil final lawan Jateng Popwil III di Solo. Ada 1-2 pemain Popwil diturunkan membela Bali di Kejurnaa U-19.
"Yang jelas kami menunggu dana dari KONI. Saya paham KONI banyak kegiatan. Tapi, mohon difasilitasi agar tim voli junior Bali tampil di even nasional," kata Supardanayasa.
Terlepas belum adanya kejelasan anggaran, target Bali ingin masuk empat besar. Sebab tim Bali masih sulit menembus rival utama, tim dari Jawa, seperti Jabar, Jatim dan Jateng. Tim-tim dari Jawa memiliki pembinaan yang konsisten. Bahkan juara bertahan juga dari Jawa, yakni Jabar.
Menurut Supardanayasa, prestasi terbaik Bali di Kejurnas U-19 pada tahun 2011, ketika juara di Jogjakarta. Setelah juara, Bali malah absen tujuh tahun terakhir ini. Jika tahun ini tak kirim lagi, berarti absen delapan tahun.
"Kasihan sebenarnya saat itu. Padahal prestasi sedang bagus-bagusnya. Mudah-mudahan tahun ini dapat berangkat ke Ngawi Jatim," harap Supardanayasa.
Supardanaya menyebutkan, mirisnya voli di Bali selalu rame di gala desa. Namun saat kirim tim ke nasional selalu mengalami kesulitan, akibat terbentur anggaran. PBVSI Bali pun mengingatkan, pentingnya jam terbang dan pengalaman bertanding. Apalagi Bali selalu menjadi kuda hitam di nasional. Betapa tidak, empat kali beruntun meraih medali perunggu pada PON.
Menurutnya, tim voli junior Bali memiliki beberapa pemain berbakat, seperti Komang Maranjana, Komang Yudi, dan Opik. Bahkan kini pun persiapan sudah berjalan. Tapi belum memanggil karena menunggu kepastian dana. Jika ada anggaran TC cukup satu minggu. Karena, rata-rata setiap hari mereka ikut kejuaraan.*dek
DENPASAR, NusaBali
Nasib ironis dialami tim voli junior Bali, yang bersiap turun di Kejurnas Junior 2018, di Ngawi, Jawa Timur, 25 November-1 Desember 2018. Pemain disiapkan dan tim pun berlatih intensif, namun hingga Senin (12/11) ini, dana dari KONI Bali belum mengucur.
Dengan kondisi seperti itu, tim bola voli Bali terancam tidak dikirim ke Kejurnas Junior. Jika terjadi, berarti Bali delapan tahun absen di Kejurnas Junior. Sebab di masa akhir tahun selalu disebutkan, kegiatan banyak yang menumpuk dan anggaran sangat minim di KONI Bali.
"Sebenarnya PBVSI Bali telah menyiapkan 12 pemain putra. Namun kepastian dikirim atau tidak masih belum pasti. Saya masih menunggu penuh-penuh harap," ujar Sekum PBVSI Bali, Supardanayasa, di KONI Bali, Senin (12/11).
Kekuatan pemain Bali sendiri merata dan ada dari setiap kabupaten. Namun Badung dan Gianyar cukup dominan. Ada dua pemain mereka kini tampil final lawan Jateng Popwil III di Solo. Ada 1-2 pemain Popwil diturunkan membela Bali di Kejurnaa U-19.
"Yang jelas kami menunggu dana dari KONI. Saya paham KONI banyak kegiatan. Tapi, mohon difasilitasi agar tim voli junior Bali tampil di even nasional," kata Supardanayasa.
Terlepas belum adanya kejelasan anggaran, target Bali ingin masuk empat besar. Sebab tim Bali masih sulit menembus rival utama, tim dari Jawa, seperti Jabar, Jatim dan Jateng. Tim-tim dari Jawa memiliki pembinaan yang konsisten. Bahkan juara bertahan juga dari Jawa, yakni Jabar.
Menurut Supardanayasa, prestasi terbaik Bali di Kejurnas U-19 pada tahun 2011, ketika juara di Jogjakarta. Setelah juara, Bali malah absen tujuh tahun terakhir ini. Jika tahun ini tak kirim lagi, berarti absen delapan tahun.
"Kasihan sebenarnya saat itu. Padahal prestasi sedang bagus-bagusnya. Mudah-mudahan tahun ini dapat berangkat ke Ngawi Jatim," harap Supardanayasa.
Supardanaya menyebutkan, mirisnya voli di Bali selalu rame di gala desa. Namun saat kirim tim ke nasional selalu mengalami kesulitan, akibat terbentur anggaran. PBVSI Bali pun mengingatkan, pentingnya jam terbang dan pengalaman bertanding. Apalagi Bali selalu menjadi kuda hitam di nasional. Betapa tidak, empat kali beruntun meraih medali perunggu pada PON.
Menurutnya, tim voli junior Bali memiliki beberapa pemain berbakat, seperti Komang Maranjana, Komang Yudi, dan Opik. Bahkan kini pun persiapan sudah berjalan. Tapi belum memanggil karena menunggu kepastian dana. Jika ada anggaran TC cukup satu minggu. Karena, rata-rata setiap hari mereka ikut kejuaraan.*dek
1
Komentar