Pemprov Jabar Siaga Satu Bencana
Ada 34 titik banjir di 12 provinsi di Indonesia, 106.980 warga mengungsi
BANDUNG, NusaBali
Pemprov Jawa Barat (Jabar) menetapkan status siaga satu bencana banjir dan longsor. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja.
Saat ini sejumlah daerah di Jabar yang diterpa bencana. Di antaranya bencana banjir bandang di Kabupaten Tasikmalaya, banjir di Kabupaten Bandung, Kabupaten Pangandaran, longsor di kawasan Gentong dan Naringgul, Kabupaten Cianjur.
"Kita sedang siaga satu (bencana) karena 60 persen bencana hidrologis di Indonesia itu ada di Jabar. Ada dan tidak ada manusia sampai sekarang bencana terjadi. Ada air meluap, longsor dan lain-lain," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (12/11) seperti dilansir detik.
Pihaknya juga telah meminta agar BPBD Jabar meningkatkan kesiap-siagaannya. Selain itu, masyarakat juga diimbau meningkatkan kewaspadaan mengingat intensitas hujan mulai meningkat dan bisa memicu terjadinya bencana banjir dan longsor.
"Masyarakat diminta waspada, tim BPBD kita siaga satu. Kemarin dua tim (BPBD) sudah dikirim ke Gentong dan, satu tim ke Naringgul karena longsor," ucap Emil, sapaan Ridwan.
Dia berharap dengan sejumlah langkah yang disiapkan ancaman bencana yang berpotensi terjadi di Jabar bisa diminimalisir. Selain itu proses penangan pasca bencana juga bisa jauh lebih cepat.
"Mudah-mudahan quick respons dari pemerintah kombinasi dengan kewaspadaan dari masyarakat bisa jadi kunci dalam masa (siaga bencana) ini," kata Emil.
Menurut Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 106.980 warga di sejumlah wilayah harus mengungsi akibat banjir November ini. Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengungkap, total ada 34 banjir yang melanda 12 provinsi di Indonesia dalam 11 hari terakhir.
Dikutip dari akun Twitter resmi @BNPB_Indonesia, Senin (12/11) dari 12 provinsi tersebut, terdapat 30 kabupaten yang diterjang banjir, yakni 2 kabupaten di Aceh, 2 kabupaten di Sumatera Utara, 10 kabupaten di Sumatera Barat, 1 kabupaten di Jambi, 1 kabupaten di Sumatera Selatan, 2 kabupaten di Lampung, 1 kabupaten di Kepulauan Bangka Belitung.
Selain itu, 1 kabupaten di Banten, 4 kabupaten di Jawa Barat, 1 kabupaten di Jawa Timur, 1 kabupaten di Kalimantan Tengah, dan 2 kabupaten di Nusa Tenggara Barat.
Satu kabupaten di provinsi Aceh mengalami 3 kali bencana banjir sementara dua kabupaten di provinsi Jawa Barat mengalami 2 kali kejadian banjir. Kabupaten lainnya hanya sekali mengalami banjir.
"Sebanyak 12 orang meninggal dan hilang dan 272 rumah rusak menjadi dampak dari banjir tersebut," tulis BNPB.
Hingga kini Petugas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dibantu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih berupaya menyingkirkan material longsor yang menutupi jalan utama Cianjur Selatan-Bandung di Desa Naringgul, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Jalan utama Cianjur Selatan-Bandung itu sempat lumpuh akibat longsor yang terjadi pada Sabtu (10/11) lalu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Doddy Permadi, mengatakan, alat berat sudah diturunkan untuk membersihkan longsor dari permukaan jalan.
"Petugas dari Dinas Bina Marga Provinsi Jabar dan dari PU pusat sudah bekerja sejak hari pertama kejadian. Alat berat baru kemarin datang ke lokasi," kata Doddy seperti dilansir cnnindonesia, Senin (12/11). *
Pemprov Jawa Barat (Jabar) menetapkan status siaga satu bencana banjir dan longsor. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja.
Saat ini sejumlah daerah di Jabar yang diterpa bencana. Di antaranya bencana banjir bandang di Kabupaten Tasikmalaya, banjir di Kabupaten Bandung, Kabupaten Pangandaran, longsor di kawasan Gentong dan Naringgul, Kabupaten Cianjur.
"Kita sedang siaga satu (bencana) karena 60 persen bencana hidrologis di Indonesia itu ada di Jabar. Ada dan tidak ada manusia sampai sekarang bencana terjadi. Ada air meluap, longsor dan lain-lain," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (12/11) seperti dilansir detik.
Pihaknya juga telah meminta agar BPBD Jabar meningkatkan kesiap-siagaannya. Selain itu, masyarakat juga diimbau meningkatkan kewaspadaan mengingat intensitas hujan mulai meningkat dan bisa memicu terjadinya bencana banjir dan longsor.
"Masyarakat diminta waspada, tim BPBD kita siaga satu. Kemarin dua tim (BPBD) sudah dikirim ke Gentong dan, satu tim ke Naringgul karena longsor," ucap Emil, sapaan Ridwan.
Dia berharap dengan sejumlah langkah yang disiapkan ancaman bencana yang berpotensi terjadi di Jabar bisa diminimalisir. Selain itu proses penangan pasca bencana juga bisa jauh lebih cepat.
"Mudah-mudahan quick respons dari pemerintah kombinasi dengan kewaspadaan dari masyarakat bisa jadi kunci dalam masa (siaga bencana) ini," kata Emil.
Menurut Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 106.980 warga di sejumlah wilayah harus mengungsi akibat banjir November ini. Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengungkap, total ada 34 banjir yang melanda 12 provinsi di Indonesia dalam 11 hari terakhir.
Dikutip dari akun Twitter resmi @BNPB_Indonesia, Senin (12/11) dari 12 provinsi tersebut, terdapat 30 kabupaten yang diterjang banjir, yakni 2 kabupaten di Aceh, 2 kabupaten di Sumatera Utara, 10 kabupaten di Sumatera Barat, 1 kabupaten di Jambi, 1 kabupaten di Sumatera Selatan, 2 kabupaten di Lampung, 1 kabupaten di Kepulauan Bangka Belitung.
Selain itu, 1 kabupaten di Banten, 4 kabupaten di Jawa Barat, 1 kabupaten di Jawa Timur, 1 kabupaten di Kalimantan Tengah, dan 2 kabupaten di Nusa Tenggara Barat.
Satu kabupaten di provinsi Aceh mengalami 3 kali bencana banjir sementara dua kabupaten di provinsi Jawa Barat mengalami 2 kali kejadian banjir. Kabupaten lainnya hanya sekali mengalami banjir.
"Sebanyak 12 orang meninggal dan hilang dan 272 rumah rusak menjadi dampak dari banjir tersebut," tulis BNPB.
Hingga kini Petugas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dibantu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih berupaya menyingkirkan material longsor yang menutupi jalan utama Cianjur Selatan-Bandung di Desa Naringgul, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Jalan utama Cianjur Selatan-Bandung itu sempat lumpuh akibat longsor yang terjadi pada Sabtu (10/11) lalu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Doddy Permadi, mengatakan, alat berat sudah diturunkan untuk membersihkan longsor dari permukaan jalan.
"Petugas dari Dinas Bina Marga Provinsi Jabar dan dari PU pusat sudah bekerja sejak hari pertama kejadian. Alat berat baru kemarin datang ke lokasi," kata Doddy seperti dilansir cnnindonesia, Senin (12/11). *
Komentar