Pemulung Panen Pis Bolong
Musim ngaben, pemulung panen pis bolong (uang kepeng). Mereka mengais pis bolong usai pembakaran jenazah.
AMLPURA, NusaBali
Seperti terpantau di setra Banjar Adat Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, Senin (12/11). Salah seorang pemulung yang mengaku bernama Wayan dari Klungkung mengaku sehari mampu mengumpulkan 1 kilogram pis bolong. “Harga Rp 40.000 per kilogram. Kami jual ke pengepul barang bekas,” ungkapnya. Ia mengaku keliling dari Banjar Adat Pegubugan kemudian berpindah ke Banjar/Desa Pakraman Santhi, Desa/Kecamatan Selat, dan Desa Pakraman Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat.
Kelian Banjar Adat Pegubugan, I Wayan Mudiasa, mengatakan setiap menggelar ngaben, sering ada pemulung mencari uang kepeng, sisa pembakaran jenazah. “Mereka tahu, setiap ada upacara ngaben di sini,” jelas Mudiasa. *k16
Seperti terpantau di setra Banjar Adat Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, Senin (12/11). Salah seorang pemulung yang mengaku bernama Wayan dari Klungkung mengaku sehari mampu mengumpulkan 1 kilogram pis bolong. “Harga Rp 40.000 per kilogram. Kami jual ke pengepul barang bekas,” ungkapnya. Ia mengaku keliling dari Banjar Adat Pegubugan kemudian berpindah ke Banjar/Desa Pakraman Santhi, Desa/Kecamatan Selat, dan Desa Pakraman Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat.
Kelian Banjar Adat Pegubugan, I Wayan Mudiasa, mengatakan setiap menggelar ngaben, sering ada pemulung mencari uang kepeng, sisa pembakaran jenazah. “Mereka tahu, setiap ada upacara ngaben di sini,” jelas Mudiasa. *k16
Komentar